Berikutini adalah 269 Ide Judul Skripsi Kebidanan Terbaru Mudah ACC : Bagaimanakah Gambaran Pengetahuan Mahasiswa Semester Vi Tentang Sadari Di (Download) Efektifitas Penggunaan Misoprostol Dan Oksitosin Pada Penanganan Perdarahan Post Partum. Faktor Resiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian Plasenta Previa Pada Ibu Bersalin.
50 Contoh Judul Skripsi Rekam Medis Dilengkapi Proposal Pdf 2022 - Hallo sahabat semua kembali lagi dengan admin yang akan membagikan kepada kalian semua tentang sebuah judul skripsi kesehatan atau rekam medis yang mudah-mudahan bisa bermanfaat untu kalian semua dan bisa dijadikan sebagai bahan referensi dalam memilih sebuah judul, insyaallah judul ini sangat mudah untuk Rekam MedisRekam medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun terekam tentang identitas, anamnesa, penentuan fisik , laboratorium, diagnosa segala pelayanan dan tindakan medik yang diberikan kepada pasien dan pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan pelayanan gawat Judul Skripsi Rekam Medis Dilengkapi Proposal PdfTinjauan Faktor-Faktor Penyebab Belum Terlaksananya Nilai Guna di RSJD DR. Amino Gondohutomo SemarangTingkat Akurasi Kode Diagnosis Utama Dokumen Rekam Medis Rawat Jalan Di Puskesmas Mijen Periode Bulan Januari-maret Tahun 2011Analisis Kelengkapan Isi Dokumen Rekam Medis Unit Rawat Inap Kasus Amputasi Akibat Kecelakaan Lalu-lintas Di Rsud Dr. H. Soewondo Kendal Periode Triwulan Iv Tahun 2011Analisa Desain Formulir Resume Asuhan Keperawatan Rsjd Dr. Amino Gondohutomo SemarangAnalisis Desain Formulir Laporan Operasi Di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang Tahun 2012Analisis Ketidaklengkapan DRM Rawat Inap di Ruang Bedah RS Panti Wilasa dr Cipto Semarang periode IV tahun 2011Analisa Kuantitatif Dokumrn Rekam Medis Rawat Inap pada periode triwulan ke IV Rumah Sakit Islam Kendal tahun 2011Tinjauan Sistem Penyimpanan Drm Aktif Di Bagian Filing Rumah Sakit Banyumanik Semarang Periode Triwulan 2011Rancangan Sistem Informasi Pendaftaran Pasien Di Rumah Sakit Banyumanik SemarangTinjauan Fungsi Manajemen Di Bagian Filing Rs. Bhakti Wira Tamtama Semarang 2011Analisa Kepuasan Pasien Ditinjau Dari Aspek Mutu Pelayanan Dibagian Tpprj Rumah Sakit Banyumanik Semarang Tahun 2011Analisis Desain Formulir Lembar Masuk Dan Keluar Rm 1 Di Rs Mardi Rahayu Kudus Periode 2012 Tinjauan Aspek Keamanan Di Ruang Filing Puskesmas Lebdosari Semarang Periode 2011 – Faktor-faktor Belum Terlaksananya Pemusnahan Dokumen Rekam Medis Inaktif Yang Telah Dinilai Guna Di Bagian Filing Di Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang Tahun 2012. Pemetaan 10 Besar Penyakit Berdasarkan Sarana Dan Tenaga Kesehatan Di Puskesmas Kagok Semarang Bulan Oktober S/d Desember 2011Analisis Deskriptif Terhadap Kasus Data Persalinan Di Bangsal Obsgin Pada Triwulan Iv Rumah Sakit Panti Wilasa Semarang Periode 2011Pemetaan Status Gizi Balita Di Puskesmas Poncol Semarang Tahun 2011Kebutuhan Tenaga Kerja Berdasarkan Beban Kerja Di Bagian Filling Rsud BanjarnegaraAnalisa Desain Formulir Ringkasan Masuk Dan Keluar rm 1 Rumah Sakit Islam KendalTahun 2012Faktor Keterlambatan Proses Pelayanan Klaim Askes Khususnya Pasien Askes Bagian Rawat Jalan Di Rumah Sakit Banyumanik Semarang Tahun 2011Tinjauan Kode Warna Untuk Kemudahan Penjajaran Dan Pencegahan Missfile Di Filling Rumah Sakit Banyumanik Semarang Tahun 2012Tinjauan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Ketidakakuratan Kode Diagnosa Utama Menurut Icd-10 Pada Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Di Rumah Sakit Pku Muhammadiyah GubugAnalisa Penyebab Kejadian Missfile Pada Bagian Filling Di Rsud UngaranTinjauan Lama Perawatan Kasus Kuretase Menurut Kejaidan Komplikasi Pada Pasien Jamkesmas Di Rsud Ungaran Tahun 2010-2011Tinjauan Pelaksanaan Retensi Dokumen Rekam Medis Aktif Pada Tahun 2012 Di Rsud Kota SemarangPemetaan Sepuluh Besar Kasus Penyakit Di Puskesmas Wanasari Brebes Januari dan Februari 2012Hubungan Antara Spesifisitas Penulisan Diagnosis Utama Terhadap Akurasi Kode Diagnosis Utama Pada Lembar Rm 1 Dokumen Rawat Inap Rumah Sakit Bhayangkara Semarang Periode 2011Analisis Kesesuaian Dan Kemudahan Wayfinding Pada Pasien Rawat Jalan Rsud Ungaran Tahun 2012Analisa Kelengkapan Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Pada Penyakit Diare Di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang Pada Tri Wulan III Tahun 2011Analisa Kebutuhan Tenaga Kerja Berdasarkan Beban Kerja Dibagian Filing Rawat Jalan Rumah Sakit Islam Kendal Tahun 2012 – 2016Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja Berdasarkan Beban Kerja Pada Bagian Assembling Rs Panti Wilasa `dr Cipto` SemarangFaktor-faktor Penyebab Kerusakan Fisik Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Di RS Pku Muhammadiyah Gombong Tahun 2012Tinjauan Lama Dirawat Pasien RI Jamkesmas Dengan Kasus BPH Berdasarkan Sistem INA-DRG Di Bangsal Bedah A3 RSUP Semarang Tahun 2011Analisa Variasi Nilai Lama Dirawat Menurut Jenis Kasus Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondohutomo Semarang Tahun 2011Analisis Desain Formulir Lembar Masuk Dan Keluar Rm 1 Di Rumah Sakit Panti Wilasa Dr. Cipto Semarang Tahun 2012Analisis Desain Formulir Lembar Masuk Dan Keluar RM 1 Di RSUD Dr. Abdul Aziz Singkawang Kalimantan Barat Tahun 2012Analisa Desain Formulir Resume Keperawatan Pasien Pulang / Meninggal Di Rs Bhayangkara Semarang Tahun 2012Tinjauan Ketidakakuratan Kode Diagnosis Utama Pada Lembar Rm 1 Periode Triwulan Iii Di Rsu Pku Muhammadiyah Gubug TahunAnalisa Kebutuhan Tenaga Kerja Berdasarkan Beban Kerja Pada Bagian Assembling Rsud Banjarnegara Tahun 2012Analisis Lama Perawatan Pada Partus Seksio Caesarea Pasien Rawat Inap Jamkesmas Berdasarkan Lama Perawatan Jamkesmas Ina – Cbg`s Pada Tahun 2010 Di Rumah Sakit Islam Sultan Agung SemarangAnalisis Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Duplikasi Nomor Rekam Medis Di Bagian Pendaftaran Rawat Jalan Rs Telogorejo Periode Tahun 2010Sistem Informasi Pendaftaran Pasien TB Rawat Jalan Berbasis OpenMRS Di Puskesmas Karangdoro Semarang Tahun 2012Analisa Kelengkapan Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Pada Penyakit Hypertensi Di Rumah Sakit Tugurejo Semarang Pada Tri Wulan Iii Tahun 2011Perbedaan Mutu Pelayanan Pasien Jamkesmas Dan Pasien Umum Di Bagian Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Inap Kendal Tahun 2012Analisa Wayfinding Berdasarkan Aspek Ergonomi Di Rsjd Amino Gondohutomo Semarang Tahun 2012Tinjauan Aspek Work Flow Dan Work Space Di Urm Rsjd Dr. Amino Gondohutomo SemarangAnalisa Kelengkapan Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Ruang Ar Rohman Periode Triwulan IV Di RSU PKU Muhammadiyah Gubug Tahun 2011Tinjauan akurasi kode diagnosis utama pada kasus rawat inap pasien jamkesmas triwulan iv di rsup dr. kariadi semarang periode 2011. Analisis Deskriptife Lama Dirawat los Dan Diagnosis Komplikasi Dan Penyerta Pada Kasus Hipertensi Pada Pasien Jamkesmas Yang Dirawat Dibangsal Penyakit Dalam Tahun 2010 Desain Formulir Lembar Masuk Dan Keluar rm Hermina Pandanaran Semarang Tahun 2012 Analisis Sistem Antrian Di TPPRJ RS. Panti Wilasa Citarum Semarang Tahun 2012Tinjauan Pelaksanaan Pemberian Isi Rekam Medis kepada Pihak Pasien, Asuransi, Pembiayaan, dan Kepolisian di Unit Rekam Medis RS Panti Wilasa Citarum Semarang Triwulan I Tahun 2012Semoga bermanfaat untuk kalian semua, silahkan tinggalkan komentar dibawah ya guys.
Saatini untuk memiliki 100 Skripsi Keperawatan tersebut seluruhnya, kami kenakan biaya Rp.197.000,- (Seratus Sembilan Puluh Tujuh Ribu Rupiah). Segeralah memesan sebelum ada koreksi harga. Setelah biayanya kami terima, dalam 1x24 jam kami akan mengirimkan 100 skripsi tersebut via e-mail. Setiap pemesan harus memiliki e-mail atau dapatMetode penelitian empiris dalam ilmu-ilmu sosial di Indonesia yang lazim dikenal selama ini adalah metode survei, yaitu suatu metode penelitian yang mengandalkan ilmu statistik dalam menganalisis gejala empiris. Dengan dipakainya pendekatan ilmu statistik untuk menarik generalisasi empiris, data-data yang dikumpulkan dalam penelitian survei bersifat kuantitatif. Artinya, data-data yang dinilai diubah ke dalam bentuk angka-angka statistik. Data yang dicari dan dianalisis mempunyai ciri demikian. Oleh karena itu, survei sering disebut sebagai penelitian kuantitatif. Namun, di tengah menjamurnya penelitian survey terdapat keraguan akan kemampuan penelitian survei untuk menganalisis setiap gejala sosial budaya dalam masyarakat. Menyadari kekurangan-kekurangan yang muncul dalam penelitian survei, penelitian kualitatif dapat menutupi kekurangan-kekurangan tersebut, tentunya dalam kaitan ini adalah penelitian-penelitian di bidang kesehatan. Penelitian kualitatif di bidang kesehatan merupakan penelitian yang sangat berkaitan dengan penjelasan narasi atau cerita di balik suatu fakta atau kejadian menyangkut bidang kesehatan. Informasi yang didapatkan dari penelitian kualitatif berdasarkan pendapat, cerita, dan perilaku dari responden atau informan, termasuk gambaran situasi secara fisik dan sosial di lokasi penelitian. Penelitian kualitatif tersebut sudah merupakan kebutuhan dalam bidang kesehatan sejak ada pemahaman peran aspek sosial budaya dan perilaku yang berkaitan dengan status kesehatan. Dalam beberapa dekade terakhir, sudah mulai sering dilakukan penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif seiring dengan berkembangnya pertanyaan penelitian yang memerlukan data atau informasi yang bersifat kualitatif, yang tidak dapat terungkap jika menggunakan pendekatan kuantitatif survei. Data kualitatif bisa sebagai pendukung data kuantitatif ataupun sebaliknya sebagai penelitian utama yang didukung oleh data kuantitatif, atau sebagai pelengkap satu sama lain, tergantung dari pertanyaan penelitian yang akan dijawab. Dalam buku ini, akan dijelaskan secara rinci yang mencakup prinsip dasar penelitian kualitatif serta perbedaannya dengan studi kuantitatif, pengelolaan, analisis, penyajian dan penyimpanan data kualitatif. Diharapkan dengan buku ini dapat membantu peneliti di bidang kesehatan dalam manajemen data kualitatif sehingga data dapat lebih berkualitas dan dimanfaatkan semaksimal mungkin serta dapat tersimpan dengan baik. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free PENERBIT PT KANISIUSPENELITIAN KUALITATIF DI BIDANG KESEHATANPenulisNunik KusumawardaniRachmalina SoerachmanAgung Dwi LaksonoLely IndrawaPu Sari ParamitaEditorKasnodihardjo Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan1015003005© 2015 - PT KanisiusPenerbit PT Kanisius Anggota IKAPIJl. Cempaka 9, Deresan, Caturtunggal, Depok, Sleman, Daerah Ismewa Yogyakarta 55281, INDONESIAKotak Pos 1125/Yk, Yogyakarta 55011, INDONESIATelepon 0274 588783, 565996; Fax 0274 563349E-mail oce ke- 3 2 1Tahun 17 16 15Editor Erdian Desainer isi NaelDesainer sampul Joko S ISBN 978-979-21-4246-4Hak cipta dilindungi undang-undangDilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis dari oleh PT Kanisius Yogyakarta iiiKATA PENGANTARMetode penelian empiris dalam ilmu-ilmu sosial di Indonesia yang lazim dikenal selama ini adalah metode survei, yaitu suatu metode penelian yang mengandalkan ilmu stask dalam menganalisis gejala empiris. Dengan dipakainya pendekatan ilmu stask untuk menarik generalisasi empiris, data-data yang dikumpulkan dalam penelian survei bersifat kuantaf. Arnya, data-data yang dinilai diubah ke dalam bentuk angka-angka stask. Data yang dicari dan dianalisis mempunyai ciri demikian. Oleh karena itu, survei sering disebut sebagai penelian kuanta di tengah menjamurnya penelian survei terdapat keraguan akan kemampuan penelian survei untuk menganalisis seap gejala sosial budaya dalam masyarakat. Menyadari kekurangan-kekurangan yang muncul dalam penelian survei, penelian kualitaf dapat menutupi kekurangan-kekurangan tersebut, tentunya dalam kaitan ini adalah penelian-penelian di bidang kualitaf di bidang kesehatan merupakan penelian yang sangat berkaitan dengan penjelasan narasi atau cerita di balik suatu fakta atau kejadian menyangkut bidang kesehatan. Informasi yang didapatkan dari penelian kualitaf berdasarkan pendapat, cerita, dan perilaku dari responden atau informan, termasuk gambaran situasi secara sik dan sosial di lokasi penelian. Penelian kualitaf Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatanivtersebut sudah merupakan kebutuhan dalam bidang kese-hatan sejak ada pemahaman peran aspek sosial budaya dan perilaku yang berkaitan dengan status kesehatan. Dalam beberapa dekade terakhir, sudah mulai sering dilakukan penelian yang menggunakan pendekatan kualitaf seiring dengan berkembangnya pertanyaan penelian yang memerlukan data atau informasi yang bersifat kualitaf, yang dak dapat terungkap jika menggunakan pendekatan kuantaf survei. Data kualitaf bisa sebagai pendukung data kuantaf ataupun sebaliknya sebagai penelian utama yang didukung oleh data kuantaf, atau sebagai pelengkap satu sama lain, tergantung dari pertanyaan penelian yang akan dijawab. Dalam buku ini, akan dijelaskan secara rinci yang men-cakup prinsip dasar penelian kualitaf serta perbedaannya dengan studi kuantaf, pengelolaan, analisis, penyajian dan penyimpanan data kualitaf. Diharapkan dengan buku ini dapat membantu peneli di bidang kesehatan dalam manajemen data kualitaf sehingga data dapat lebih ber-kualitas dan dimanfaatkan semaksimal mungkin serta dapat tersimpan dengan baik. Jakarta, Januari 2015 Penulis vDAFTAR ISIKata Pengantar ............................................................ iiiDaar Isi ...................................................................... vDaar Tabel ................................................................ viDaar Gambar ............................................................. viiBab 1. Pengeran Penelian Kualitaf ...................... 1Nunik KusumawardaniBab 2. Desain Penelian Kualitaf ............................. 9Nunik Kusumawardani Rachmalina Soerachman Bab 3. Pengumpulan Data Kualitaf .......................... 15Agung Dwi LaksonoBab 4. Pengelolaan Data Kualitaf ............................ 35Lely Indrawa Pu Sari 5. Analisis Data Penelian Kualitaf ................... 49Rachmalina Soerachman Astridya ParamitaBab 6. Penyajian Data Kualitaf ................................. 65Pu Sari H. Lely IndrawaBab 7. Penutup .......................................................... 77INDEKS ....................................................................... 81 DAFTAR TABELTabel Perbedaan Pendekatan Metode Penelian dalam Aspek Karakterisk Data antara Kuantaf dan Kualitaf Data .................. 5Tabel Metode Penelian Pendekatan Kuantaf versus Kualitaf ........................................ 17Tabel Contoh Matriks Pengumpulan Data ......... 39Tabel Contoh Jadwal Kegiatan Penelian Etnogra 42Tabel Contoh Matriks Hasil Studi Kualitaf ..Flu Burung di Desa Batu Banyak Sumatera Barat 61Tabel Contoh Matriks Pola Pemberian Makan Bayi 68Tabel Contoh Tabel Hasil Analisis Situasi Pelayanan PKPR ......................................................... 71 DAFTAR GAMBARGambar Contoh Format Catatan Wawancara- Observasi ............................................. 38Gambar Contoh Transkrip Wawancara dan Observasi ............................................. 44Gambar Contoh Diagram Alasan Terlambat Memberikan Makanan Lunak .............. 69Gambar Contoh Flow Chart Proses Tindakan Ibu Mengatasi Diare pada Anak ........... 70 11Bab 1Pengertian Penelitian KualitatifNunik KusumawardaniSeseorang yang akan melakukan penelian dengan pen dekatan kualitaf, sebelum melaksanakan suatu pene-lian, perlu memahami dengan benar pengeran penelian kualitaf agar dapat menghasilkan intepretasi yang akurat dan valid dalam menjawab suatu pertanyaan penelian. Desain, metode pengumpulan data, pengelolaan data, dan penulisan hasil dari penelian kualitaf berbeda dengan data dari hasil penelian kuantaf. Untuk itu, dalam bab ini akan dibahas lebih lanjut mengenai prinsip dasar penelian kualitaf, dan mengapa perlu dilakukan penelian kualita Penelian KualitafA. Peneli perlu memahami mengenai perbedaan antara penelian kualitaf dan penelian kuantaf agar dapat melakukan penelian dengan pendekatan kualitaf. Kedua metode penelian mempunyai paradigma teores, gaya, dan asumsi paradigmas penelian yang berbeda. Masing- Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan2masing memuat kekuatan dan keterbatasan, mempunyai topik dan isu penelian sendiri, serta menggunakan cara pandang berbeda untuk melihat realitas sosial, termasuk ilmu penelian kualitaf antara lain seper dinya-takan oleh Slank 2002 adalah bahwa penelian kualitaf merupakan suatu bentuk analisis empiris atau invesgasi yang sistemas menjadi suatu makna tertentu. Maksud sistemas di sini adalah melalui proses yang direncanakan, mengiku aturan yang berlaku dalam prinsip penelian kualitaf. Sedangkan kata “empiris” dalam pengeran tersebut berar suatu bentuk analisis atau invesgasi yang bersifat langsung dari kejadian atau pengalaman yang sebenarnya. Penerjemahan dari kata membuat invesgasi menjadi suatu makna tertentu; peneli berupaya untuk memahami bagaimana orang lain dapat menger atau memaknai hasil dari invesgasi peneli Sonia, 2005.Prinsip Dasar Penelian KualitafB. Metode kuantaf berakar pada paradigma tradisional, posivisk, eksperimental atau empiricist. Penelian kuan-taf mengukur fakta objekf melalui konsep yang ditu-runkan pada variabel-variabel dan dijabarkan pada indikator-indikator dengan memperhakan aspek angka atau besaran serta hubungan antara variabel melalui uji stask. Dalam penelian kuantaf jumlah subjek harus diperhitungkan agar dapat menghasilkan suatu interpretasi data yang menggambarkan keterwakilan suatu populasi tertentu serta kekuatan hubungan antara variabel yang kualitaf biasanya terlibat dalam interaksi Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan 3dengan realitas yang ditelinya. Sebagaimana dijelaskan se be lumnya, metode penelian mempunyai pola asumsi para digmas. John W. Cresswell menilik beberapa dimensi asumsi paradigmas yang membedakan penelian kuan-taf dengan kualitaf. Dimensi-dimensi tersebut mencakup ontologis, epistemologis, axiologis, retorik, serta pendekatan metodologis. Secara ontologis, peneli kuantaf meman-dang realitas sebagai “objekf” dan dalam kacamata “out there”, serta independen dari dirinya. Sementara itu, penelian kualitaf memandang realitas sebagai hasil rekon-struksi oleh individu yang terlibat dalam situasi sosial. Secara epistemologis, peneli kuantaf bersikap independen dan menjaga jarak detachment dengan realitas yang diteli. Sementara peneli kualitaf, menjalin interaksi secara intens dengan realitas yang ditelinya. Secara retoris atau penggunaan bahasa, penelian kuantaf biasanya menggunakan bahasa-bahasa penelian yang bersifat formal dan impersonal melalui angka atau data-data stas demikian, terminologi atau konsep-konsep yang sering digunakan dalam penelian kuantaf adalah “relaonship” dan ”comparison”. Sementara, penelian kualitaf lebih sering ditandai penggunaan bahasa informal dan personal seper “understanding”, “discover”, dan “meaning”. Secara metodologis, penelian kuantaf lekat dengan penggunaan logika dedukf di mana teori dan hipotesis diuji dalam logika sebab akibat. Desain yang bersifat stas digunakan melalui penetapan konsep-konsep, variabel penelian serta hipotesis. Sementara itu, penelian kualitaf lebih mengutamakan penggunaan logika indukf di mana kategorisasi dilahirkan dari komunikasi peneli dengan informan di lapangan atau data-data yang ditemukan. Dengan Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan4demikian, penelian kualitaf bercirikan informasi yang berupa ikatan konteks yang akan menggiring pada pola-pola atau teori yang akan menjelaskan fenomena sosial Creswell, 1994 4-7.Penggunaan pendekatan kuantaf dan kualitaf atau gabungan keduanya ditetapkan berdasarkan pertanyaan dan tujuan dari penelian. Pendekatan kuantaf diperlukan untuk menggambarkan besaran masalah dan menjawab pertanyaan penelian yang berkaitan dengan kekuatan angka atau hubungan antara variabel yang diteli menjawab pertanyaan “what”, “when”, “where”, “how big”, “how much”, dan lain-lain. Sedangkan penelian kualitaf lebih mengarah pada pertanyaan penelian yang bersifat eksplorasi atau penggalian masalah yang ada ataupun kedalaman variabel yang diteli menjawab pertanyaan “how” dan “why”, yang menggambarkan substansi cerita atau gambar. Peneli perlu menetapkan metodologi suatu penelian yang membutuhkan desain studi kualitaf ataupun kuantaf berdasarkan masalah penelian atau pertanyaan penelian yang akan dijawab. Penelian kualitaf akan menjawab masalah penelian atau pertanyaan penelian yang mengarah pada penjelasan proses atau latar belakang suatu kejadian dalam bentuk suatu opini, pendapat, ataupun penjelasan terhadap suatu masalah. Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan 5Tabel Perbedaan Pendekatan Metode Penelian dalam Aspek Karakterisk Data Antara Kuantaf dan Kualitaf DataKuantaf KualitafMengukur fakta-fakta objekfMengonstruksikan realitas dan makna kulturalFokus pada variabel-variabel Fokus pada proses dan periswa secara interakfReliabilitas adalah kunci Otensitas adalah kunciBebas nilai Hadirnya nilai secara eksplisitBebas dari konteks Dibatasi situasiBanyak kasus dan subjek Sedikit kasus dan subjekAnalisis stask Analisis temakPeneli terpisah Peneli terlibatPada Tabel dapat dilihat perbedaan dalam aspek karakterisk data dan pendekatan antara metode penelian antara kuantaf dan kualitaf data. Berikut ini beberapa poin penng pada metode kualita mengarah pada konstruksi1 gambaran kondisi atau subjek yang diteliti dengan memperhatikan aspek kultural dan sosial yang menekankan pada proses dan kejadian secara 2 interaktif. Mengutamakan otentisitas dibandingkan reliabilitas3 sebagai kunci dalam penelitian. Jumlah sampel atau responden ditetapkan berdasarkan 4 kejenuhan respons atau makna tertentu dan bukan berdasarkan besar populasi atau keterwakilan kondisi tertentu. Sumber W. Lawrence Neuman, Social Research Methods Qualitave and Quantave Approaches, Needham Heights, MA Allyn& Bacon, 1997, hlm. 14. Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan6analisis data5 kualitatif dilakukan berdasarkan tema dan tidak menggunakan uji statistik. Pengumpulan data6 berkaitan erat dengan keterlibatan peneliti secara langsung sebagai bagian dari instrumen penelitian Neuman, 1997.C. PenutupPada dasarnya, penelian kualitaf dapat diarkan sebagai suatu desain penelian yang mengutamakan keda-laman isi atau makna data yang bukan diukur secara besaran. Prinsip dasar penelian kualitaf adalah interaksi atau keter-libatan peneli dengan responden untuk menggali informasi yang lebih dalam; informasi yang didapatkan dari penelian kualitaf dak menggambarkan keterwakilan populasi atau dak bisa untuk PustakaCreswell, John. W. 2003. Research Desgin Qualitave, Quantave and Mixed Methods Approaches. 2nd Edion. California, Sage Publica E. G., & Lincoln, Y. S., 1994. Compeng paradigms in qualitave research. In N. K. Denzin& Y. S. Lincoln Eds., Handbook of qualita Catherine and Rossman Gratchen B., 2006. Designing Qualitave Research. Sage Publicaon. Thousand W L., 1997. Social Research Methods Qualitave and Quantave Approaches, MA Allyn&Bacon, Needham Heights. Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan 7Ospina, Sonia and Wagner, Robert F., 2004. Qualitave Research. Encyclopedia of Leadership. Edited by G. Goethals, G. Sorenson, J. MacGregor. Sage Publicaons, London, Thousand Oaks CA, New Michael Quinn, 2002. Qualitave Research and Evaluaon Method. 3rd edion. Sage Publicaon, California, USA. 9Bab 2Jenis Penelitian KualitatifNunik KusumawardaniRachmalina SoerachmanDesain penelian kualitaf bervariasi berdasarkan tuju-an penggunaan serta metode pengumpulan data. Suatu pene lian dapat menetapkan desain kualitaf yang akan digunakan dengan melihat pertanyaan penelian ataupun tujuan penelian secara khusus. Beberapa desain penelian kualitaf, antara lain etnogra, grounded research, feno-menologi, studi kasus, dan penelian sejarah. Pada bagian ini, akan dibahas lebih lanjut mengenai masing-masing desain penelian kualitaf. EtnograA. Etnogra merupakan desain penelian kualitaf yang sering digunakan dalam penelian-penelian antropologi. Berawal dari ilmu antropologi, penelian etnogra meru-pakan penelian mengenai kebudayaan pada suatu populasi atau kelompok masyarakat tertentu dalam kurun waktu yang cukup intensif dan berkelanjutan. Dalam pemikiran Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan10antropolog, penelian menggunakan metode etnogra dak berbeda dengan penelian yang menggunakan metode kualitaf. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelian etnogra, peneli melakukan observasi/pengamatan dan secara akf terlibat dalam kehidupan dan kegiatan kelompok yang diama, di samping juga wawancara mendalam dengan beberapa informan kunci dalam kelompok masyarakat tersebut. Mengapa dalam penelian etnogra digunakan islah “informan”? Informan adalah orang yang memberitahu atau menjawab pertanyaan atau memberikan informasi tentang kebudayaannya. Penelian etnogra pada dasarnya bertujuan untuk memahami atau menggali kehidupan, perilaku tertentu dalam sekelompok masyarakat. Desain penelian etnogra merupakan desain penelian kualitaf yang membutuhkan waktu lama dan biaya yang relaf nggi serta menuntut kemampuan peneli untuk masuk dalam kehidupan kelompok masyarakat yang diteli agar mendapatkan informasi yang mendalam dan dapat memahami perilaku, budaya atau kebiasaan tertentu. Penentuan lama waktu suatu penelian etnogra ditetapkan berdasarkan tujuan penelian serta ngkat kejenuhan penggalian. Pada umumnya, penelian etnogra yang sudah dilakukan dalam bidang kesehatan, bisa dilakukan untuk menjawab pertanyaan penelian. Contohnya, kenapa ibu hamil di desa lebih memilih ditolong oleh dukun; kenapa ngkat kesembuhan penderita TB cenderung rendah di daerah tertentu; aspek budaya yang bagaimana yang mempengaruhi perilaku pencarian pengobatan; dan lain-lain. Contoh penelian etnogra di bidang kesehatan adalah penelian yang dilakukan oleh A Prout Actor-network theory, technology and medical sociology an illustrave analysis of Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan 11the metered dose inhaler. Social Health Illness. 1996; 18 198–219.Prinsip-prinsip dalam penelian etnogra adalahsumber informasi1 adalah informan; apa yang diketahui informan2 tentang kebudayaannya; konsep-konsep apa yang dipakai informan untuk meng-3 klasifikasikan pengalamannya; bagaimana informan4 mendefinisikan konsep-konsep tersebut; teori lokal5 apa yang digunakan informan untuk mene-rapkan pengalamannya; bagaimana peneliti dapat me nerjemahkan pengetahuan, 6 kebudayaan informan7 tersebut ke dalam suatu deskripsi ilmiah sehingga dapat dipahami oleh orang/peneliti lain yang membaca hasil penelitiannya. 8 Grounded ResearchB. Desain penelian kualitaf grounded research atau disebut juga grounded theory merupakan penelian kuali-taf, yang bertujuan menemukan teori baru dari data atau buk yang ada atau bisa diarkan penelian yang bersifat indukf. Penelian kualitaf berbeda dengan penelian kuantaf yang sebagian besar ingin membukkan suatu hipotesis yang berasal dari teori-teori tertentu atau ingin membukkan teori yang ada dengan kenyataan di lapangan. Misalnya, dari penggalian buk atau informasi-informasi yang ada mengenai budaya ibu melahirkan dengan ditolong oleh dukun, bisa didapatkan teori yang baru mengenai alasan ibu memilih melahirkan dengan ditolong oleh dukun. Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan12Contoh penelian bidang kesehatan yang menggunakan grounded research adalah “Too complex and me-consuming to t in! Physicians’ experiences of elderly paents and their parcipaon in medical decision making a grounded theory study”, oleh Anne Wissendorf, dkk. tersedia pada tautan berikut; hp// C. Desain fenomenologis digunakan dalam penelian kualitaf yang bertujuan ingin memahami atau menggali kenyataan yang dialami atau perilaku tertentu individu atau kelompok individu serta aspek-aspek yang mendasari suatu perasaan, pendapat, kejadian, hubungan, dan lain-lain. Desain ini sering digunakan pada penelian tentang loso suatu perilaku atau kejadian tertentu. Contoh penelian yang menggunakan konsep feno-menologi adalah “Anatomy of life and well-being A frame-work for the contribuons of phenomenology and complexity theory”, oleh Robert Mugerauer tersedia pada tautan hp// arcles/.Studi KasusD. Dalam desain studi kasus penelian kualitaf, kasus dapat berupa individu, suatu program, kejadian proses, instusi, organisasi, kelompok sosial, yang diteli dalam kurun waktu tertentu melalui berbagai metode pengumpulan data kualitaf. Studi kasus kualitaf sering dilakukan dalam ilmu kedokteran dan kesehatan, hukum dan bisnis. Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan 13Contoh penelian studi kasus adalah “Mental Health Response in Hai in the Aermath of the 2010 Earthquake A Case Study for Building Long-Term Soluons”, oleh Giuseppe Raviola tersedia pada tautan berikut hp//www. Penelian Sejarah Historical ResearchE. Desain penelian “historical research” merupakan pene-lian kualitaf yang menggunakan data catatan, buku harian, cerita sejarah, foto atau gambar dan artefak sejarah lainnya untuk bisa menggambarkan, menganalisis, dan menjelaskan suatu kejadian, prinsip lsafat tertentu, atau perilaku tertentu pada individu ataupun kelompok individu tertentu. Desain ini lebih sering digunakan pada penelian ilmu sosial, budaya, dan antropologi. Contohnya, “Paent Groups and the Construcon of the Paent-Consumer in Britain An Historical Overview” oleh Alex Mold tersedia pada tautan berikut hp// Contoh lainnya, “Historical Perspecve of Athlec Training Clinical Educaon” oleh Thomas G Weidner tersedia pada tautan berikut hp// PMC164429/.PenutupF. Penggunaan jenis atau desain penelian kualitaf ditetapkan berdasarkan tujuan penelian dan pertanyaan penelian yang akan dijawab, di samping juga memper-mbangkan waktu dan sumber daya yang dimiliki dalam menyelesaikan penelian tersebut. Desain studi kualitaf Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan14untuk kepenngan kesehatan masyarakat lebih mengarah pada desain studi kasus dan etnogra. Daar PustakaEkdahl A W, Hellstrom I, Anderson L, et al. 2012. “Too complex and me-consuming to t in! Physicians’ experiences of elderly paents and their parcipaon in medical decision making a grounded theory study”. BMJ Open; 2 A. 2010. “Paent Groups and the Construcon of the Paent-Consumer” in Britain An Historical Overview. Jnl Soc. Pol; 39 4 505 – Z, Fernando B, Kalra D, et al. 2014. “Naonal evaluaon of the benets and riks of greater structuring and coding of the electronic health record exploratory qualitave invesgaon”. J Am Med Inform Assoc; 21 492 – 500. Mugerauer R. 2010. “Anatomy of life and well-being A framework for the contribuons of phenomenology and complexity theory”. Int J Qualitave Stud Health Well-being. 5 G, Eustache E, Oswald C, et al. 2012. “Mental Health Response in Hai in the Aermath of the 2010 Earthquake A Case Study for Building Long-Term Soluons”. Harv Rev Psychiatry; 20 TG, Henning JM. 2002. “Historical Perspecve of Athlec Training Clinical Educaon”. Journal of Athlec Training; 37 4 Supplement S 222- S228 15Bab 3Pengumpulan Data Penelitian KualitatifAgung Dwi LaksonoDalam sebuah penelian kualitaf, proses pengumpulan data dilakukan dengan sangat berbeda dengan metode penelian kuantaf yang lebih dulu eksis, tak terkecuali dalam bidang kesehatan. Perbedaan ini lebih disebabkan oleh tujuan masing-masing jenis penelian itu kuantaf lebih ditujukan untuk mencari keluasan dari sebuah permasalahan, sedang penelian kualitaf lebih ditujukan untuk mencari kedalamannya. Ciri lain yang sangat berbeda adalah bahwa di dalam penelian kuantaf seap fenomena ditunjukkan dengan angka atau numerik, sedang penelian kualitaf menyajikan sebuah fenomena dalam sebuah narasi yang mendalam, meski tak menampik juga kadang disertai dengan menampilkan angka. Secara detail perbedaan dari kedua jenis pendekatan penelian tersebut pada Tabel Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan16Dalam penelian kuantaf, instrumen sudah didesain sedemikian rupa sehingga sangat terstruktur dan teratur, biasanya dalam bentuk-bentuk kuesioner ataupun daar lik yang sudah dirancang sedemikian rupa. Dengan demikian, proses paling “merepotkan” dari kesempurnaan penelian kuantaf adalah tahap persiapannya bila dibandingkan dengan tahap pengumpulan ataupun interpretasi data. Hal berbeda berlaku pada penelian kualitaf. Pada penelian jenis ini, kebanyakan instrumen adalah “peneli” itu sendiri. Kalaupun ada instrumen pendokumentasian lain-nya, hanya merupakan instrumen pendukung untuk me-lengkapi data, instrumen utama adalah peneli itu sendiri. Tahap persiapan dalam penelian kualitaf cenderung lebih “ringan”. Bagian paling “merepotkan” adalah pada saat interpretasi data. Pada fase ini peneli sebagai instrumen dituntut untuk membangun kembali memorinya terhadap suasana atau konteks pada saat pengumpulan data, melihat hubungan antarobjek, sampai pada perilaku masing-masing objek secara mandiri ataupun pada saat ga metode pengumpulan data yang sering digunakan dalam penelian kualitaf, yaitu 1 observasi parsipaf; 2 wawancara mendalam; dan 3 diskusi kelompok terarah. Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan 17Tabel Metode Penelian Pendekatan Kuantaf versus KualitafKARAKTERISTIK KUANTITATIF KUALITATIFKerangka Umum Berusaha untuk mengonrmasi hipotesis tentang menggunakan gaya yang lebih kaku untuk memunculkan dan mengkategorikan tanggapan terhadap metode yang sangat terstruktur, seper kuesioner, survei, dan observasi untuk mengeksplorasi lebih eksibel, menggunakan gaya berulang untuk memunculkan dan mengkategorikan tanggapan terhadap metode semi-terstruktur, seper wawancara mendalam, kelompok fokus, dan observasi parsipa Analisis Untuk mengukur memprediksi hubungan menggambarkan karakterisk suatu populasiUntuk menggambarkan menggambarkan dan menjelaskan menggambarkan pengalaman menggambarkan norma Peserta/ Responden/ InformanRandom sampling Purposif atau dipilih secara teores Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan18Format spesik atau tema Data Numerik diperoleh dengan menetapkan nilai numerik untuk respon.Fenomena disajikan secara data stask diperoleh dari kaset audio, kaset video, dan catatan lapangan.Fenomena disajikan dalam sebuah tema dalam Desain PenelianDesain penelian stabil dari awal sampai peserta dak mempengaruhi atau menentukan bagaimana dan pertanyaan apa yang diajukan peneli penelian tunduk pada asumsi dan kondisi staskBeberapa aspek dari penelian ini adalah eksibel misalnya penambahan, pengucilan, atau kata-kata pertanyaan wawancara tertentu.Tanggapan peserta mempengaruhi bagaimana dan pertanyaan apa yang diajukan peneli penelian adalah interakf, yaitu pengumpulan data dan penelian pertanyaan yang disesuaikan dengan apa yang telah dipelajariKeuntungan Sampel besar, validitas stask, akurat mencerminkan mendalam, deskripsi narasi Pemahaman yang dangkal dari pikiran dan perasaan sampel kecil, dak digeneralisasikan untuk populasi pada Marvas 2004; Mack, dkk 2005; Vanderstoep dan Johnston 2009 Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan 19Format spesik atau tema Data Numerik diperoleh dengan menetapkan nilai numerik untuk respon.Fenomena disajikan secara data stask diperoleh dari kaset audio, kaset video, dan catatan lapangan.Fenomena disajikan dalam sebuah tema dalam Desain PenelianDesain penelian stabil dari awal sampai peserta dak mempengaruhi atau menentukan bagaimana dan pertanyaan apa yang diajukan peneli penelian tunduk pada asumsi dan kondisi staskBeberapa aspek dari penelian ini adalah eksibel misalnya penambahan, pengucilan, atau kata-kata pertanyaan wawancara tertentu.Tanggapan peserta mempengaruhi bagaimana dan pertanyaan apa yang diajukan peneli penelian adalah interakf, yaitu pengumpulan data dan penelian pertanyaan yang disesuaikan dengan apa yang telah dipelajariKeuntungan Sampel besar, validitas stask, akurat mencerminkan mendalam, deskripsi narasi Pemahaman yang dangkal dari pikiran dan perasaan sampel kecil, dak digeneralisasikan untuk populasi pada Marvas 2004; Mack, dkk 2005; Vanderstoep dan Johnston 2009Kega metode tersebut mempunyai tujuan dan ngkat kesulitan yang berbeda antara satu metode dengan metode lainnya. Seap metode memiliki kekuatan dan kelemahannya sendiri. Selain kega metode tersebut, juga berkembang metode pengumpulan data kualitaf lain, seper penelusuran dokumen. Jarang sekali dalam sebuah penelian kualitaf diguna-kan metode pengumpulan data tunggal. Sering kali metode pengumpulan data dilakukan dengan dua sampai ga meto-de secara bersamaan. Hal ini penng dilakukan karena kele-mahan satu metode bisa ditutupi atau dilengkapi dengan kekuatan dari metode pengumpulan data lainnya. Selain itu, yang terpenng adalah penggunaan lebih dari satu metode pengumpulan data merupakan salah satu cara dalam penelian kualitaf untuk menjaga dan memvalidasi data. Dalam ranah penelian kualitaf, hal ini disebut sebagai triangulasi metode. Tentang triangulasi dan jenis triangulasi lainnya akan dijelaskan dalam bab tersendiri dalam buku ini. Pada pokok bahasan selanjutnya akan dijelaskan denisi masing-masing metode pengumpulan data dan bagaimana cara melakukannya. Selain itu, akan diuraikan kelebihan atau kekuatan dan kelemahan seap metode pengumpulan ParsipafA. Menurut Mack, dkk. 2005 observasi parsipaf me-ru pakan akar dalam penelian etnogra tradisional, yang bertujuan untuk membantu para peneli mempelajari per-spekf yang dimiliki oleh populasi penelian. Dianggap bah-wa akan ada beberapa perspekf dalam suatu masyarakat tertentu. Metode ini menarik untuk mengetahui beragam Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan20perspekf yang ada dan membantu dalam memahami interaksi di antara lanjut Mack, dkk 2005 menjelaskan bahwa peneli kualitaf melakukan observasi parsipaf bisa melalui pengamatan sendiri atau oleh keduanya, mengama dan berparsipasi. Observasi parsipaf selalu dapat diterapkan dalam masyarakat, di lokasi yang diyakini memiliki relevansi dengan pertanyaan penelian. Metode ini khas karena peneli mendeka peserta di lingkungan mereka sendiri. Secara umum, peneli yang terlibat dalam observasi parsipaf mencoba untuk mempelajari seper apa hidup sebagai “orang dalam” sambil juga tetap berperan sebagai “orang luar”. Murphy dan Dingwall 2003 mengingatkan bahwa keseimbangan yang sebenarnya antara parsipasi dan observasi dak pernah sepenuhnya dalam kendali peneli lapangan tersebut. Keahlian peneli lapangan terletak pada kecermatan untuk mengetahui kapan harus bersandar pada satu arah dan kapan bersandar pada arah lain, dan harus jelas apakah arah ini adalah masalah yang dipilih atau hanya masalah konngensi fenomena sesaat.Penng untuk dipahami bahwa data hasil berdasarkan observasi dak seper menyalin realitas secara seseder-hana. Kehidupan alami masyarakat yang diteli telah ada sebelumnya, dan hal tersebut independen dari intervensi pengamat. Namun, data tersebut merupakan hasil trans-formasi tunggal peneli dalam memaknai realitas menjadi bahan yang cocok untuk dianalisis. Hal tersebut berbeda dengan data wawancara, yang melibatkan sedaknya dua transformasi a oleh pewawancara yang memilih pertanyaan yang diajukan, dan b oleh responden yang merestrukturisasi pengalaman asli mereka dalam rangka menjawab pertanyaan. Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan 21Dalam beberapa kasus, bahkan mungkin ada transformasi kega jika peneli juga mengusulkan kemungkinan jawaban lain Murphy dan Dingwall, 2003.Sebagian besar data observasi parsipaf terdiri dari catatan lapangan eld notes rinci yang dicatat catatan peneli dalam sebuah buku catatan lapangan. Meski biasanya tekstual, data tersebut juga dapat mencakup peta dan diagram lain, seper pola kekerabatan atau bagan organisasi. Kadang-kadang, observasi parsipaf juga melibatkan kuankasi sesuatu dan, sebagai hasilnya, menghasilkan data numerik. Contohnya, peneli dapat menghitung jumlah orang yang masuk ruang tertentu dan terlibat dalam kegiatan tertentu selama segmen waktu tertentu Mack, dkk., 2005. Secara tradisional, peneli kualitaf mengandalkan keterampilan kerja lapangan mereka sebagai pengamat, dan mengandalkan kemampuan mereka untuk mereproduksi karakter singkat dan sekilas periswa dalam catatan lapangan mereka. Namun, dalam perkembangan saat ini, para peneli kualitaf telah semakin menggunakan alat bantu teknologi audio dan video untuk melakukan perekaman momen tersebut sehingga peneli dapat menghidupkan kembali dan merekonstruksi ulang momen dengan cara yang agak berbeda Murphy dan Dingwall, 2003. Pendekatan observasi parsipaf dengan menggunakan teknologi visual-audio saat ini sangat populer dan disebut sebagai etnogra lm atau video. Sementara masih terjadi perdebatan teores dan metodologis terhadap etnogra lm. Produksi lm tersebut terus diproduksi dengan dak terlalu bertele-tele atau mengiku konsep formal. Mereka menggabungkan prioritas esteka dalam naungan penelian ilmiah untuk menciptakan Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan22karya yang menginformasikan pada khalayak umum tentang berbagai isu sosial. Misalnya, pembuat video etnogra feminis telah menggunakan media lm untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang nasib perempuan dan minoritas pada umumnya Marvas, 2004.Metode observasi parsipaf dalam sebuah proyek penelian yang menggunakan pendekatan kualitaf pada tahap awal dapat digunakan untuk memfasilitasi dan mem-bangun rapor hubungan yang posif antara peneli dengan informan kunci ataupun stake-holder lain. Rapor hubungan baik ini sangat penng untuk keberlanjutan penelian, termasuk untuk memperoleh akses terhadap informan kali peneli kualitaf di lapangan memiliki rapor hubungan yang sangat baik dengan informan kunci, dan bahkan cenderung secara pribadi. Hal ini perlu keha-haan dalam mencatat informasi yang mbul dalam pengamatan. Perlu dipaskan atau bila perlu meminta persetujuan untuk memasukkan informasi tersebut sebagai catatan resmi la-pangan Mack, dkk., 2005.Sebuah proyek penelian terapan biasanya mengguna-kan metode pengumpulan data lain secara bersamaan dengan metode observasi parsipaf, misalnya focus group dan wawancara mendalam. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas desain peneli pengumpulan data menggunakan metode observasi parsipaf adalah memungkinkan untuk membuka wawasan peneli terhadap sebuah konteks, hubungan, dan perilaku. Metode ini juga dapat memberikan informasi, yang bisa jadi sebelumnya dak diketahui peneli, yang sangat Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan 23penng untuk desain penelian, pengumpulan data, dan interpretasi data kelemahan utama metode observasi parsipaf adalah membutuhkan waktu yang relaf lama. Selain itu, proses pendokumentasian sangat tergantung pada memori, disiplin, dan ketekunan peneli. Metode observasi parsipaf juga membutuhkan kesadaran peneli untuk sebuah objek-vitas karena metode ini sangat subjekf peneli. Tetap saja objekvitas di sini terasa sangat relaf karena pemilihan topik penelian ataupun metode pengumpulan data juga merupakan sebuah pilihan atau subjekvitas peneli antropolog dan peneli kualitaf lainnya dak merumuskan secara tegas waktu yang dibutuhkan dalam pengumpulan data dengan cara observasi parsipaf. Hal tersebut sangat tergantung pada objek yang diteli, sensivitas peneli, dan yang paling penng tergantung pada interaksi di antara keduanya masyarakat dan peneli.Riset Etnogra Kesehatan yang dilakukan oleh Badan Penelian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2012, dan terakhir tahun 2014, mengharuskan para penelinya grounded selama 60-70 hari di lapangan. Penelian, yang ditujukan untuk memetakan budaya masyarakat setempat yang terkait dengan bidang kesehatan ini, dilakukan oleh m peneli yang terdiri atas ga orang peneli bidang kesehatan, peneli bidang sosial antropolog/sosiologi, dan peneli grounded yang hanya 60-70 hari di lapangan, oleh beberapa antropolog dirasakan masih kurang untuk benar-benar dapat mengenal dan menggali budaya kelompok masyarakat pada etnik tertentu yang diteli. Namun, waktu Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan2460-70 hari tersebut sudah lebih dari cukup untuk penelian menggunakan pendekatan kualitaf yang dilaksanakan, walaupun dirasakan hanya secara super lain yang dianggap sebagai kelebihan dalam riset etnogra tersebut adalah keterlibatan orang daerah setempat sebagai salah satu anggota m peneli yang diharapkan memahami bahasa daerah atau masyarakat yang diteli. Hal ini dirasa dapat memangkas waktu m peneli untuk blended, membaur, pendekatan, dan kesetaraan dengan masyarakat referensi hasil penelian tersebut dapat dipe-lajari lebih lanjut pada Lely Indrawati, Suharjo, Nur Anita, Haniel Dominggus, 1 Nurcahyo Tri Arianto, Sugeng Rahanto, 2012. Buku Seri Etnografi Kesehatan Ibu dan Anak 2012, Etnik Mamasa, Desa Makuang, Kecamatan Messawa, Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat. Surabaya Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Ma-sya rakat, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik IndonesiaLusi Kristiana, Tonny Murwanto, Santi Dwiningsih, 2 Harumanto Sapardi, Kasnodihardjo, 2012. Buku Seri Etnografi Kesehatan Ibu dan Anak 2012, Etnik Jawa, Desa Gading Sari, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Surabaya Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik IndonesiaAan Kurniawan, Ivon Ayomi, Petrodes M. Mega S. 3 Keliduan, Elyage Lokobal, Agung Dwi Laksono, 2012. Buku Seri Etnografi Kesehatan Ibu dan Anak 2012, Etnik Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan 25Ngalum, Distrik Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua. Surabaya; Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Helper Sahat P. Manalu, Ida, Oktavianus Pangaribuan, 4 Arif Kristian Lawolo, Lestari Handayani, 2012. Buku Seri Etnografi Kesehatan Ibu dan Anak 2012, Etnik Nias, Desa Hilifadölö, Kecamatan Lölöwa’u, Kabupaten Nias Selatan, Provinsi Sumatera Utara. Jakarta; Pusat Humaniora, kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kemen-terian Kesehatan Republik IndonesiaWawancara MendalamB. Salah satu metode pengumpulan data paling mendasar dalam penelian kualitaf adalah wawancara mendalam. Tanpa disadari sebetulnya kita sudah terlalu sering melihat dan bahkan melakukannya, tanpa harus menjadi peneli. Tayangan televisi model talk show populer semacam Mata Najwa adalah salah satu contoh kongkret, atau saat kita wawancara untuk sebuah pekerjaan, atau saat kita sakit dan berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan, kita akan diwawancarai oleh dokter sebelum dia menentukan penyakit atau menegakkan diagnosa secara tepat akan penyakit yang kita alami sebagai respon dari jawaban-jawaban kita saat wawancara mendalam didasarkan pada gagasan bahwa menggali lebih mendalam tentang subjek atau informan untuk menghasilkan data yang lebih otenk Marvas, Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan262004. Wawancara mendalam adalah teknik yang dirancang untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang perspekf subjek pada topik penelian. Selama pelaksanaan wawancara mendalam, orang yang diwawancarai dianggap ahli dan pewawancara dianggap siswa Mack dkk., 2005. Secara tradisional, wawancara mendalam adalah teknik face to face antara pewawancara tunggal dengan informan tunggal, meski saat ini tengah populer model pewawancara tunggal dengan informan kelompok, yang lebih lazim disebut sebagai focus group kelompok terarah. Metode pengumpulan data melalui wawancara mendalam sangat berguna keka objek dari penelian tentang topik yang di luar norma dan asumsi yang sering kali dak dibicarakan secara eksplisit dalam prakk sehari-hari sebuah kelompok/komunitas Murphy dan Dingwall, 2003.Marvas 2004 menyatakan bahwa saat ini model wawancara mendalam secara bertahap bergeser ke arah gagasan analis yang lebih kompleks, bahwa wawancara adalah acara sosial yang menciptakan versi tertentu dari realitas sosial. Sebelumnya, pemahaman wawancara mendalam hanya sebagai alat penelian didasarkan secara sederhana pada pertanyaan dan jawaban. Teknik wawancara mendalam mendorong peneli yang berkeinginan untuk mempelajari segala sesuatu dari peserta, agar dapat berbagi tentang topik penelian. Peneli terlibat dengan peserta dengan mengajukan pertanyaan secara netral, mendengarkan dengan penuh perhaan tanggapan peserta, dan mengajukan pertanyaan ndak lanjut dan menggali berdasarkan respon. Mereka dak membawa peserta sesuai dengan praduga, juga dak mendorong peserta untuk Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan 27memberikan jawaban tertentu dengan mengekspresikan persetujuan atau kedaksetujuan dari apa yang mereka nyatakan Mack dkk., 2005. Beberapa hal wawancara mendalam hanya bisa terjadi di tempat-tempat yang private pribadi sehingga peneli kadang dak mungkin untuk mendapatkan akses lebih jauh yang diperlukan untuk metode observasional, sebagai kombinasi metode pengumpulan data secara bersamaan Murphy dan Dingwall, 2003.Data wawancara mendalam biasanya terdiri atas hasil rekaman audio, transkrip dari perekaman audio, dan dari buku catatan pewawancara. Catatan dapat berupa dokumentasi peneli tentang isi wawancara, peserta, dan konteks saat wawancara sedang Mack dkk. 2005, data hasil transkrip dari perekaman adalah bentuk paling dimanfaatkan dari wawan-cara mendalam. Selama tahap analisis data penelian, setelah pengumpulan data, transkrip diberi kode menurut tanggapan peserta untuk seap pertanyaan dan/atau tema yang muncul paling menonjol dalam momen dari metode pengumpulan data kualitaf dengan wawancara mendalam adalah kita dapat memperoleh respon yang mendalam, dengan nuansa dan kontradiksi yang terkandung di dalamnya. Kita juga akan mendapatkan perspekf interpretasi dari informan tentang suatu hubungan antarperiswa atau fenomena tertentu berdasarkan cara dia melihat dan memaknai sesuai dengan keyakinannya. Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan28Focus Groups C. Kelompok TerarahFocus groups atau kelompok terarah adalah versi lain atau pengembangan wawancara mendalam dengan versi sasaran lebih banyak secara bersamaan, berkelompok, untuk membahas topik tertentu. Secara sederhana, Marvas 2004 menyatakan bahwa dalam focus group, peneli mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada sejumlah responden pada saat yang sama untuk “merangsang diskusi dan dengan demikian memahami melalui analisis lebih lanjut makna dan norma-norma yang mendasari jawaban-jawaban kelompok”. Meski pada prinsipnya sama, Berg 2001 mendenisikan focus groups sebagai gaya wawancara yang dirancang untuk kelompok-kelompok kecil. Dengan menggunakan pendekatan ini, peneli berusaha untuk belajar melalui diskusi tentang karakterisk psikologis dan sosial budaya sadar, setengah sadar, dan dak sadar dan proses antara berbagai focus groups sangat efekf untuk menangkap informasi tentang norma-norma sosial dan berbagai pendapat atau pandangan dalam suatu populasi. Kekayaan data kelompok fokus muncul dari dinamika kelompok dan dari keragaman kelompok. Peserta saling mempengaruhi satu sama lain melalui kehadiran mereka dan reaksi mereka terhadap apa yang orang lain katakan. Karena dak semua orang akan memiliki pandangan dan pengalaman yang sama karena perbedaan usia, jenis kelamin, pendidikan, akses ke sumber daya, dan faktor lainnya, banyak sudut pandang yang kemungkinan berbeda akan diungkapkan oleh peserta Mack, dkk., 2005; Marvas, 2004. Metode pengumpulan data focus group sangat tepat bila dipergunakan untuk mengidenkasi norma yang berlaku pada suatu kelompok, Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan 29memunculkan pendapat tentang norma kelompok tersebut, serta menemukan berbagai variasinya dalam suatu Mack, dkk. 2005 dalam sebuah studi, focus groups biasanya merupakan satu di antara banyak metode yang digunakan untuk membuat gambaran lengkap tentang bagaimana suatu masalah mempengaruhi komunitas. Focus groups berkontribusi terhadap pemahaman yang luas ini dengan menyediakan data yang didasarkan pada norma-norma sosial dan budaya, norma-norma yang meresap pada masyarakat, dan pendapat orang tentang nilai-nilai mereka sesi focus groups lazimnya terdiri dari sejumlah kecil peserta di bawah bimbingan fasilitator, atau biasa disebut moderator. Berg 2001 menyebutkan tugas moderator dalam focus groups sebenarnya mirip dengan pewawancara dalam tatap muka wawancara. Tugas-tugas ini dapat dibuat lebih sistemas dengan menyiapkan panduan prosedural sebelum melakukan focus groups yang khusus untuk peran moderator, Bloor, dkk. 2001 mengingatkan bahwa seorang fasilitator harus memfasilitasi kelompok, bukan mengontrolnya. Tujuannya adalah untuk memfasilitasi interaksi kelompok sedemikian rupa agar memahami norma-norma dan makna kelompok. Interaksi kelompok tertentu dapat terdistorsi oleh kontrol eksternal moderator terlalu peserta focus groups umumnya terdiri atas enam sampai dua belas orang dalam satu sesi kelompok diskusi, tergantung pada topik yang dibahas. Secara khusus Krueger 1994 menyarankan bahwa untuk masalah yang fokus kompleks ukuran kelompok harus dak lebih dari sekitar Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan30tujuh peserta. Untuk satu topik bahasan, biasa dilakukan dalam beberapa seri focus groups dengan topik yang sama, tetapi dengan peserta yang peserta dalam sebuah focus groups harus setara dalam sebuah ngkatan. Misalnya, diskusi untuk membahas topik tentang kesetaraan gender dalam hal parsipasi keluarga berencana. Diskusi, yang melibatkan ibu-ibu rumah tangga sebagai peserta, hanya boleh melibatkan ibu-ibu rumah tangga tersebut saja. Melibatkan kategori peserta lain, misalnya tokoh agama, justru akan membuat diskusi dak terfokus, dan merusak data yang kita inginkan. Bila dalam topik tersebut kita juga ingin tahu tentang pendapat pada tokoh agama, bisa ditambah sesi focus groups lain dengan topik yang sama, tetapi dengan peserta berbeda, hanya melibatkan tokoh agama yang hal penng untuk mempersiapkan ruangan sebelum peserta ba. Peneli harus mengetahui jumlah orang yang terlibat dan memaskan bahwa ruang dalam ukuran yang tepat dan dilengkapi dengan kursi yang cukup, meja, dan peralatan rekaman yang Anda butuhkan. Bila memungkinkan, ruangan harus di daerah yang tenang Stringer, 2004. Kursi peserta ditempatkan satu baris mengelilingi meja sehingga seap peserta bisa face to face terhadap peserta diskusi lainnya. Hal ini sangat penng untuk bisa memancing dan membangun interaksi antar peserta pada saat diskusi kelengkapan focus groups bisa terdiri dari rekaman audio; atau bila memungkinkan rekaman visual-audio, transkrip dari rekaman tersebut, catatan moderator dan catatan dari notulen diskusi, dan bisa ditambah dengan Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan 31catatan dari sesi tanya jawab yang diadakan setelah kelompok fokus. Rekaman visual-audio video akan sangat membantu peneli dalam merekam ekspresi, reaksi, dan emosi pada saat diskusi berlangsung. Hal ini penng dilakukan untuk memudahkan peneli membangun kembali memori tentang suasana pada saat diskusi sedang metode focus group bila dibandingkan dengan wawancara mendalam adalah bahwa focus group mam pu memunculkan informasi tentang berbagai norma dan opini dalam waktu singkat Stringer, 2004; Mack, dkk., 2005, serta dinamika dalam wawancara kelompok mampu untuk merangsang reaksi atau percakapan. Morgan 1997 mengakui bahwa focus groups mampu memberikan pandangan yang lebih luas dibandingkan dengan wawancara Salah satu aspek penng dalam pengumpulan data kualitaf adalah pemilihan informan dalam penggalian infor-masi atau data. Informan kunci atau “key informant” meru-pakan sumber informasi utama dari aspek atau substansi yang akan dipelajari dalam studi kualitaf. Marshall 1996 menekankan beberapa karakterisk ideal’ informan beri-kut peran di masyarakat, pengetahuan, kebersediaan, komu ni kaf, bersikap netral atau untuk menghindari bias informasi. Penentuan berdasarkan karakterisk tersebut dak semuanya dapat dinilai pada saat sebelum pengumpulan informasi, tetapi dapat ditetapkan pada saat wawancara berjalan. Di samping itu, kriteria informan juga eksibel dan dapat bervariasi tergantung dari jenis informasi serta tujuan penggalian informasi. Seap penelian kualitaf dapat Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan32menetapkan kriteria informan sesuai dengan kebutuhan penelian. Proses penetapan sebagai informasi kunci dapat terus berlangsung melalui beberapa wawancara sampai peneli dapat menetapkan siapa informan kunci yang tepat untuk materi tertentu. Prinsip “siapa berbicara apa” menjadi penng dalam pengumpulan data kualitaf karena informasi yang didapatkan dapat berbeda dari karaterisik informan yang berbeda. Sebagai contoh, penggalian informasi terkait alasan ibu di desa memilih dukun sebagai penolong persalinan dapat dilalukan melalui wawancara mendalam dengan me milih informan dengan karakterisk ibu yang pernah ditolong oleh dukun pada saat bersalin dalam satu tahun terakhir, nggal di pedesaan, sosial ekonomi baik dan kurang. Informasi yang lebih dalam dan valid bisa didapatkan dari ibu yang mempunyai pengalaman melahirkan dengan pertolongan dukun dalam satu tahun terakhir daripada ibu yang mempunyai pengalaman dua tahun terakhir atau lebih karena ada perbedaan kondisi terkait perbedaan periode waktu. Informasi berbeda akan didapatkan dari informan ibu yang nggal di desa dan yang nggal di kota. Informasi juga akan berbeda dari ibu yang berlatar belakang ekonomi baik dan kurang baik. PenutupE. Tiga metode pengumpulan data penelian kualitaf yang telah dipaparkan dalam bab ini adalah metode pengumpulan data paling populer atau paling sering di-per gunakan dalam banyak proyek penelian. Masing-masing metode pengumpuan data memiliki kelebihan Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan 33diban ding dengan metode lainnya. Cara terbaik adalah mengombinasikan beberapa metode dalam satu proyek penelian. Kombinasi metode pengumpulan data bisa memak simalkan perspekf yang ingin kita ketahui terhadap suatu permasalahan peneli PustakaBasse, Chris editor, 2004. Qualitave Research in Health Care. London Whurr Bruce L., 2001. Qualitave Research Methods for The Social Sciences. Fourth Edion. California Allyn and M., J. Frankland, M. Thomas and K. Robson, 2001. Focus Groups in Social Research. London Chrisne dan Immy Holloway, 2002. Qualitave Research Methods in Public Relaons and Markeng Communicaons. London R. A., 1994. Focus Groups A Praccal Guide for Applied Research. 2nd edion. Thousand Oaks, CA Natasha, Cynthia Woodsong, Kathleen Greg Guest, Emily Namey, 2005. Qualitave Research Methods A Data Collector’s Field Guide. North Carolina Family Health Interna MN, 1996. The Key Informant Technique. Great Britain Family Pracce; 13 92-97. Tersedia pada hp// diunggah pada September 17, Amir B., 2004. Qualitave Research in Sociology. London Sage Publicaons. Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan34Morgan DL., 1997. Focus Group as Qualitave Research. second edion; London Elizabeth, dan Robert Dingwall, 2003. Qualitave Methods and Health Policy Research. New York Aldine De Helle dan John Parm Ulhøi, 2007. Handbook of Qualitave Research Methods in Entrepreneurship. Northampton-Massachuses Edward Elgar D., 2000. Doing Qualitave Research A Praccal Handbook. Thousand Oak, CA. Sage Publica Elaine, 2004. “Focus Groups” dalam Chris Basse. Qualitave Research in Health Care. London Whurr Sco W., Deirdre D. Johnston, 2009. Research Methods for Everiday Life; Blending Qualitave and Quantave Approach. San Francisco Jossey-Bass A Wiley Imprint. 35Bab 4Pengelolaan Data Penelitian KualitatifLely IndrawaPu Sari data merupakan bagian pen-ng dari suatu penelian termasuk penelian kualiltaf. Penge lolaan data yang dak tepat dapat menyebabkan kegiat-an pengumpulan data yang kurang efekf dan esien bahkan me ngurangi kualitas hasil penenlian. Kegiatan pengelolaan data kualitaf mencakup kegiatan persiapan, pengumpulan data di lapangan, analisis atau pemanfatan data, penyajian sampai dengan penyimpanan data Priscilla, 2005.Jenis Data Penelian KualitafA. Data dalam penelian kualitaf berupa tulisan, gambar/foto, rekaman suara/video sesuai dengan jenis data atau metode pengumpulan data. Pada penelian kuantaf, pada dasarnya data berupa angka untuk menghasilkan suatu Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan36informasi besaran masalah atau pengujian suatu hipote sis dan teori. Sedangkan pada penelian kualitaf, data meng-utamakan pada kedalaman, kekayaan dan kelengkapan infor-masi yang digali dari beberapa metode pengumpulan data dan informan. Menurut Poerwandari 2011, hal-hal yang penng untuk disimpan dan diorganisasi dalam data kualitaf adalah se ba gai “mentah” berupa catatan1 lapangan, hasil yang sudah diproses sebagian transkripsi wawan-2 cara, catatan refleksi peneliti.Data yang sudah ditandai/dibubuhi kode-kode spesifik3 dapat terdiri atas beberapa tahapan pengolahan.Penjabaran kode-kode dan kategori4 -kategori secara luas melalui dan 5 draft insight untuk analisis data refleksi konseptual peneliti mengenai arti konseptual dataCatatan pencarian dan penemuan 6 search and retrieval records, yang disusun untuk memudahkan pencarian berbagai kategori /tampilan data melalui skema atau jaringan informasi dalam bentuk padat/ analisis8 dokumentasi dari langkah-langkah dan proses penelitian.Dokumentasi umum yang kronologis9 mengenai pengum-pulan data dan langkah indeks dari semua Teks laporan 11 draft yang terus-menerus ditambah dan diperbaiki. Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan 37Tahapan Pengelolaan Data B. Proses pengelolaan/manajemen data kualitaf dimulai dari persiapan penelian, pada saat pengumpulan dan pe-nyim panan data. Di samping itu, kegiatan pengelolaan/mana-jemen data kualitaf dipersiapkan sesuai dengan jenis data yang akan dikumpulkan apakah dalam bentuk teks atau transkrip, foto atau gambar, video atau lm, dan audio atau suara. Kegiatan dalam pengelolaan/manajemen data kualitaf melipu hal-hal format/formulir1. dalam bentuk hard copy dan atau so copy untuk kegiatan pengumpulan data melalui metode wawancara mendalam, diskusi kelompok dan pengamatan. Sebagai contoh format dapat dilihat pada Gambar Format mencakup informasi mengenaiwaktu dan tempat wawancaraa. /diskusi kelompok/pengamatan,keterangan pewawancara nama dan kontak detail,b. tujuan wawancarac. /diskusi kelompok/pengamatan,gambaran umum lokasi penelian,d. keterangan umum atau sosial demogra dari infor-e. man,topik terpilih untuk informasif. yang akan rencana matriks2. Pengumpulan Data yang akan dikumpulkan. Matrik dapat mencakup informasi mengenai topik-topik terpilih yang akan dianalisis dan mempermbangkan atau memperhakan beberapa ke-mung kinan topik baru yang muncul dalam kegiatan pe-ngumpulan data. Sebagai contoh dapat dipelajari pada Tabel Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan38Hari/tgl/jamLokasi Catatan hasil kegiatan Pewawancara Topik Informan Observasi / Wawancara AnalisisCatatan observasi Catatan wawancara Gambar Contoh Format Catatan Wawacara-ObservasiSumber PHKKPM, 2012, Loog Book Peneli Riset Etnogra Budaya Kesehatan Ibu dan Anak Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan 39Tabel Contoh Matriks Pengumpulan DataTujuan Indikator Cara/Metode SumberMengidenkasi unsur alam, kependudukan dan tempat nggal yang berpengaruh terhadap KIADiketahuinya unsur alam, kependudukan dan tempat nggal yang berpengaruh pada KIAWawancara mendalam, observasi, kajian dokumenToma/toga, catatan/dokumen, provider Mengidenkasi secara mendalam organisasi sosial dan kekerabatan yang berpengaruh terhadap KIADiketahuinyaorganisasi sosial dan kekerabatan yang berpengaruh terhadap KIAWawancara mendalam, observasi, kajian dokumenIbu/suami, keluarga, toma/togaMengidenkasi secara mendalam sistem teknologi dan pengetahuan yang berpengaruh terhadap KIA Diketahuinya idenkasi secara mendalam sistem teknologi dan pengetahuan yang berpengaruh terhadap KIA Wawancara mendalam, observasi, kajian dokumenIbu, suami, provider Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan40Mengidenkasi secara mendalam mata pencaharian yang berpengaruh terhadap KIAMengetahui mata pencaharian yang berpengaruh terhadap KIAWawancara mendalam, observasi, kajian dokumenToma/toga, catatan/dokumen, providerMengidenkasi secara mendalam sistem religi yang berpengaruh terhadap KIADiketahuinya sistem religi yang berpengaruh terhadap KIAWawancara mendalam, observasi, kajian dokumenToma/toga, catatan/dokumen, provider ibu/suami, keluargaSumber PHKKPM, 2012, Jadwal Kegiatan Peneli Riset Etnogra Budaya Kesehatan Ibu dan anak Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan 41Pembuatan jadwal kegiatan dan lokasi untuk kegiatan 3. wawacara, diskusi kelompok terarah dan pengamatan. Jadwal ini penng untuk dokumentasi atau pengarsipan waktu pengumpulan data. Untuk lebih jelasnya lihat Tabel folder-folder yang diperlukan untuk 4. menyimpan hard-copy ataupun so-copy data. Untuk hard-copy form, catatan pengumpulan data disimpan dalam seap map plask per narasumber.Mempersiapkan formulir5. persetujuan dan penjelasan pene lian untuk informan informed consent, baik ter-tulis maupun alat merekam suara dan visual serta 6. untuk kegiatan pengumpulan data dan memaskan kegia-tan pengumpulan data terekam dengan baik. Pembuatan 7. back-up data dengan menyimpan hasil trans-krip dalam bentuk so-copy maupun hard-copy, termasuk juga menyimpan arsip hasil diskusi kelompok terarah dan pengamatan. Back-up rekaman suara dari hasil Diskusi Kelompok Terarah Focus Group Discussion dan Wawancara Mendalam Indepth interview juga penng dilakukan untuk mencegah hal-hal yang dak diinginkan misal rekaman terhapus Janice,et al, 1995. Untuk contoh transkrip wawancara dan observasi dapat dilihat pada Tabel Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan42Tabel Contoh Jadwal Kegiatan Penelian EtnograTgl/Bln Kegiatan Riset Etno Kesehatan Peserta/Pelaksana Penanggung Jawab Keterangan13 -12 2012Rapat m in REB Tim in + Ka Korwil + PK + BendaharaPI Riskus, sekretariatPenyempurnaan Protokol + instrumen terutama variabel kepercayaanPenyusunan detail pelaksanaan kegiatan Pembahasan RAB DriePengisian formulir ek17 - 02 2012Tim in + Peneli PJ litbang kegiatan ROIPI Riskus, sekretariatPenyusunan del pelaksanaan kegiatan + pembuatan dokumentasi foto + videoPembahasan RABKoreksi protokol, instrumen, dan formulir ek Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan 4323 s/d 28-12 2012Pemantapan pertemuan persiapan lapangan REBTim in + Ka Korwil + PK + BendaharaPI Riskus, sekretariatTOR & Jadwal acaraNarasumberPesertaMateri / substansiTempat, danaKontak narasumber20 s/d 29-12 2012Pengajuan Ek REB ke KE Badan LitbangkesSekretariat mengirim & meman-tauPI Riskus REB + PJ Korwil Perbaikan segera bila ada masukan dari m Ek & pengiriman kembali oleh PI RiskusSumber PHKKPM, 2012, Jadwal Riset Etnogra Budaya Kesehatan Ibu dan Anak Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan44Hari tgl/jam 5 Juni 2012 Lokasi Rumah Nenek MessaCatatan hasil kegiatan Pewawancara Lely ITopik Sism Kekerabatan Informan Nenek MessaObservasi / Wawancara AnalisisCatatan observasi nenek Messa laki-laki berumur sekitar 90-an tahun. Ia dahulu merupakan tokoh masyarakat yang disegani, sehingga pengetahuan tentang kemasyarakatan cukup banyak. Ia juga dikenal bisa menyembuhkan penyakit dengan mantra-mantra sejak dahulu. Hanya karena sekarang sudah sangat tua, ia sudah sedikit pikun dan kesulitan dalam mendengar. Ia mampu menger dan berbicara dalam bahasa Indonesia yang cukup baik. Pertanyaan dalam wawancara sebagian besar ditanyakan lewat tulisan yang ditulis di kertas oleh pewawancara. T Mengapa dalam 1 Desa Makuang sebagian besar masih keluarga?J “Sebenarnya awalnya disini cuma satu keluarga dalam satu desa ini, jadi orang disini ada juga yang bukan tapi sudah berhubungan jadi keluarga ikatan perkawinan, jadi sudah satu keluarga.”Tiba-ba ada anak perempuan kecil berumur sekitar 10 tahun an meminta untuk di pakuli-kuli doba sehingga wawancara terhenti.Gambar Contoh Transkrip Wawancara dan ObservasiSumber PHKPPM, 2012, Transkrip peneli di Riset Etnogra Budaya Etnik Mamasa di Sulawesi Barat Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan 45Data yang akan dianalisis dapat dipersiapkan dalam le 8. berbentuk elektronik. Ada beberapa soware yang bisa digunakan untuk penyimpanan dan pengelolaan serta analisis awal data kualitaf N-vivo, EZ-Text, dan lain-lain. Walaupun demikian, sebagian besar peneli kualitaf masih tetap menganalisis data secara manual untuk tahapan akhir dari analisis data dengan melihat content, narasi, matriks serta hasil pengamatan dan diskusi. Penjelasan lebih detail mengenai analisis data akan ditampilkan dalam bagian analisis data9. selanjutnya disajikan dalam bentuk narasi, skema, matriks/tabel teks dan gambar atau video. Penyimpanan data10. dalam pengelolaan/manajemen data kualitaf juga memegang peranan penng Priscilla, 2005. Sistem penyimpanan yang baik menjadi hal yang sangat dibutuhkan karena dapat menjamin semua doku-men dan data penng dak hilang. Di samping itu, dengan sistem penyimpanan yang baik juga dapat menjamin ketersediaan data sehingga mudah ditemukan pada saat diperlukan untuk analisis, menulis atau membandingkan hasil, atau menindaklanju data yang telah ada dengan data baru di masa yang akan datang. Penyimpanan data kualitaf ini juga melipu proposal penelian, protokol penelian, termasuk di dalamnya instrumen/pedoman pengumpulan data, catatan lapangan, peta wilayah dari lokasi penelian, inform consent yang digunakan, data sosio-demogra penduduk di lokasi penelian, buku kode islah lokal, petunjuk pengumpulan data, transkrip FGD dan WM Wawancara Mendalam, matriks, panduan interview, rekaman suara dan video, foto atau gambar Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan46dan bahan-bahan terkait lainnya. Seap judul penelian memiliki folder khusus untuk menyimpan semua data dan dokumen tersebut di C. Berdasarkan paparan di atas, pengelolaan/manajemen data kualitaf menjadi penng bagi peneli itu sendiri, juga bagi instusi penyandang dana fund. Hanya saja, karena penelian yang dilaksanakan bersifat kecil dan terbatas, penelian tersebut kurang terlihat penng. Bentuk dan cara pengelolaan data kualitaf berskala besar nasional, yang memudahkan peneli maupun instusi, masih belum banyak dilakukan dan menjadi tantangan bagi kita semua, khususnya para peneli.Daar Pustaka Indrawa, Lely, Suharjo, Nur Anita, Haniel Dominggus, Nurcahyo Tri Arianto, Sugeng Rahanto, 2012. Buku Seri Etnogra Kesehatan Ibu dan Anak 2012, Etnik Mamasa, Desa Makuang, Kecamatan Messawa, Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat,Surabaya; Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan & Pemberdayaan Masya ra kat, Badan Penelian & Pengembangan Kese-hatan, Kementerian Kesehatan M. Morse& Anne F., 1995, Qualitave Research Methods for Health Professionals, 2nd Edion. USA Chapman and Hall. Poerwandari, E. K., 2011, Pendekatan Kualitaf Untuk Penelian Perilaku Manusia, Jakarta Lembaga Pengem- Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan 47bangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi Fakultas Psikologi Universitas R. Ulin, Elizabeth T. Robinson, Elizabeth E. Tolley, 2005, Qualitave Methods in Public Health A Field Guide for Applied Research. USA Wiley & Sons Lawrence Neuman, 1997, Social Research Methods Qualitave and Quantave Approaches. Needham Heights, MA. Allyn & Bacon. Bab 5Analisis Data Penelitian KualitatifRachmalina SoerachmanAstridya ParamitaBogdan dan Biklen 1982 menyatakan bahwa “Data analysis is the process of systemacally searching and arranging the interview transcripts, eldnotes, and other materials that you accumulate to increase your own understanding of them and to enable you to present what you have discovered to others”. Dengan lain kata, analisis data dalam penelian kualitaf adalah proses mencari dan menyusun secara sistemas seluruh data hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi lainnya untuk kemudian mengorganisasikan data ke dalam kategori dan melakukan sintesis untuk mengetahui pola atau bentuk keteraturan data, memberi makna terhadap pola yang ditemukan, dan membuat kesimpulan atau konsep baru yang mudah dipahami oleh diri sendiri dan selanjutnya diinformasikan kepada orang lain dalam rangka menambah khazanah ilmu. Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan50Agar data yang terkumpul merupakan jawaban dari rumusan pertanyaan penelian, pada proses analisis dan interpretasi dalam sebuah penelian kualitaf diperlukan cara berpikir kreaf, kris, dan sangat ha-ha. Sangat beragamnya variasi data penelian kualitaf sering kali mengakibatkan peneli mengalami kesulitan dalam melakukan analisis. Teknik Analisis DataA. Miles and Huberman 1984 mengemukakan bahwa “The most serious and central diculty in the use of qualitave data is that methods of analysis are not well formulate”. Dalam penelian kualitaf dak ada formula yang pas untuk menganalisis data seper formula yang digunakan dalam penelian kuantaf. Teknik analisis data dalam penelian kualitaf didasarkan pada pendekatan yang digunakan. Beberapa bentuk analisis data dalam penelian kualitaf di antaranya adalah biogra, fenomenologi, grounded theory, etnogra, dan studi BiograStudi biogra adalah studi tentang individu dan peng-alamannya yang terakumulasi dari waktu ke waktu, yang dak hanya menjelaskan apa saja yang telah dialami, tetapi juga situasi “seng” di mana kejadian dan pengalaman berlangsung. Tujuan studi ini adalah mengungkap turning point moment atau epipani yaitu pengalaman menarik yang sangat mempengaruhi atau mengubah hidup analisis data pada studi adalah sebagai berikut. Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan 51Mengorganisir le pengalaman objekf tentang hidup a. responden informan, seper tahap perjalanan hidup dan pengalaman. Tahap tersebut, yang berupa tahap kanak-kanak, remaja, b. dewasa dan lansia, ditulis secara kronologis atau seper pengalaman pendidikan, pernikahan, dan pekerjaan. Membaca keseluruhan kisah kemudian mereduksi dan memberi yang didapatkan kemudian diatur secara kronologisc. .Selanjutnya, peneli mengidenkasi dan mengkaji d. makna dari kisah yang dipaparkan, serta mencari temuan penng dari kisah juga melihat struktur untuk menjelaskan makna, e. seper interaksi sosial dalam sebuah kelompok, budaya, ideologi, dan konteks sejarah, kemudian memberi inter-pretasi pada pengalaman hidup riwayat hidup responden ditulis dengan ber-f. bentuk narasi yang berfokus pada proses dalam hidup individu, teori yang berhubungan dengan pengalaman hidupnya dan keunikan hidup individu FenomenologiStudi fenomenologi bertujuan untuk memperoleh struk tur dan makna yang dipahami oleh informan atas fe no -mena yang tampak atau dialami, yang muncul dalam kehi-dupan informan. Peneli yang menggunakan pen de katan fenomenologi umumnya ingin mengetahui peng alaman masyarakat yang sedang diteli, bagaimana ia “menerjemah-kan” pengalaman masyarakat tersebut dalam studinya Becker, 1992. Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan52Langkah-langkah analisis data pada studi fenomenologi adalah sebagai memulai dengan semua dataa. atau gambaran menyeluruh tentang fenomena pengalaman yang telah datab. secara keseluruhan kemudian membuat catatan pinggir mengenai data yang dianggap penng dan melakukan pengkodean dan mengelompokkan temuan pernyataan c. yang dialami oleh informan dengan melakukan analisis secara horisontal, yaitu seap pernyataan pada awalnya diperlakukan memiliki ar yang sama. Selanjutnya, pernyataan yang dak relevan dengan topik dan pertanyaan maupun pernyataan yang bersifat ulangan atau tumpang ndih dihilangkan, sehingga yang tersisa hanya horison ar tekstual dan unsur pembentuk atau penyusun dari fenomena yang dak mengalami penyimpangan.Temuan dari pernyataan tersebut kemudian dikumpulkan d. dalam unit makna lalu ditulis gambaran tentang bagaima-na pengalaman tersebut peneli mengembangkan uraian secara e. keseluruhan dari temuan tersebut sehingga menemu-kan esensi dari fenomena tersebut. Kemudian mengem-bangkan textual descripon dekripsi mengenai fenomena yang terjadi pada informan dan structural descripon uraian yang menjelaskan bagaimana fenomena itu terjadi.Peneli kemudian memberikan penjelasan secara nara-f. f mengenai esensi dari fenomena yang diteli dan Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan 53men dapatkan makna pengalaman informan mengenai fenomena laporan yang berupa uraian pengalaman seap g. informan. Setelah itu, menuliskan gabungan dari gam-baran Grounded TheoryMenurut Barney Glaser dan Anselm Strauss 2012, sebuah teori harus dibangun beralaskan grounded pada data, “… the discovery of theory from data which we call Grounded theory”. Grounded theory merujuk pada teori yang dibangun secara indukf dari beberapa situasi yang berkaitan. Proses studi ini dimulai dari formulasi, pengujian, dan pengembangan ulang hipotesis selama penyusunan theory adalah suatu pendekatan yang lebih indukf yang lebih banyak deskripsi dan interpretasi dari suatu interaksi sosial subjek penelian Green, 1998. Langkah analisis data pada studi grounded theory adalah sebagai dataa. .Membaca keseluruhan datadan memberi Open codingc. , peneli membuat kategori informasi ten-tang periswa yang codingd. , peneli mengidenkasi suatu periswa, menyelidiki kondisi-kondisi yang menyebabkannya, meng-idenkasi seap kondisi-kondisi, dan menggam barkan periswa codinge. , peneli mengidenkasi suatu jalan cerita dan mengintegrasikan kategori di dalam model axial coding. Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan54Selanjutnya, peneli dapat mengembangkan dan meng-f. gambarkan suatu acuan yang menerangkan keadaan sosial, sejarah, dan kondisi ekonomi yang mempengaruhi suatu periswa tertentu yang diteli.4. EtnograSecara harah, “etnogra” berar tulisan atau deskripsi tentang budaya suatu suku bangsa atas hasil penelian lapangan eld work selama sekian bulan atau sekian tahun terkait pola perilaku, kepercayaan, nilai ataupun bahasa yang digunakan suku bangsa tersebut. Studi etnogra menempatkan peneli sebagai instrumen dengan teknik observasi parsipaf. Peneli etnogra harus membuat hubungan yang sangat dekat dengan informan agar dapat merasakan bagaimana perasaan orang-orang yang berada dalam objek budaya komunitas yang diteli.Langkah analisis data pada studi etnogra adalah sebagai Membaca keseluruhan informasib. dan memberi c. seng sosial dan periswa yang diteli.Menginterpretasi Menyajikan presentasi dalam bentuk tabel, gambar, atau e. penelian/studi etnogra ada 4 empat jenis analisis, yaitu analisis domain, analisis taksonomi, analisis komponen, dan analisis tema budaya terkait dengan masalah kesehatan. Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan 55Analisis domain merupakan langkah pertama dalam studi etnogra sebagai bekal untuk memahami berbagai islah lokal berkaitan dengan masalah kesehatan dan yang relevan dengan masalah yang diteli, misalnya KIA. Tentunya, peneli telah mendapatkan islah “dukun”. Di dalam masyarakat ada islah “dukun bayi”, “dukun pijat”, “dukun beranak”, dan lain-lain. Islah-islah tersebut berhubungan dengan upaya pemulihan kesehatan. Dalam analisis domain, dukun disebut cover theme, sedangkan jenis-jenis`dukun, seper dalam “dukun pijat” ada islah pijet urut, pijet walik, pijet bayek, dan lain-lain, merupakan included theme, yakni temuan awal, temuan yang masih di analisis yang lebih mendalam adalah analisis taksonomi, di mana setelah melakukan wawancara secara mendalam serta pengamatan terlibat yang dituangkan dalam catatan lapangan, peneli membuat suatu “set data” yang dibuat dalam suatu bentuk kotak, simpul, dan lain-lain. Analisis berikutnya adalah analisis komponensial di mana peneli dak mencari kesamaan dari temuan-temuannya, tapi melihat kontras dari temuan hasil wawancara mendalam dan Studi KasusStudi kasus merupakan studi eksplorasi secara intensif, mendalam dan terperinci terhadap suatu individu, lembaga, gejala atau fenomena tertentu dengan lingkup, daerah atau subjek yang sempit guna memperoleh deskripsi yang utuh dan mendalam. Bahan studi kasus dapat diperoleh dari laporan observasi, catatan pribadi diary, biogra, keterangan Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan56dari pihak lain yang mengetahui banyak tentang individu atau fenomena yang diteli Nasuon, 2007.Langkah analisis data pada studi kasus adalah sebagai dataa. .Membaca keseluruhan datab. dan memberi suatu uraian terperinci mengenai kasus dan c. menetapkan pola dan mencari hubungan antara d. beberapa peneli melakukan interpretasie. dan me-ngem bangkan generalisasi natural dari kasus, baik untuk peneli maupun untuk penerapannya pada kasus yang secara nara Analisis lanjut data kualitaf tetap dapat dilakukan meskipun belum semua informasi dalam transkrip data sudah dianalisis. Peneli dapat mempelajari kembali transkrip yang ada dan menganalisis dengan metode yang berbeda atau dengan menambahkan informasi dari dari studi kualitaf lainnya. Hasil data kualitaf yang sudah ada bisa dilengkapi atau ditambahkan dengan data kualitaf lainnya yang terkait untuk lebih memperkaya informasi sehingga bisa menghasilkan kesimpulan yang lebih tajam dan rinci. Untuk mendapatkan informasi yang lebih baik lagi, perlu dilakukan juga penggabungan informasi dengan data lain. Dalam pendekatan kualitaf cara yang digunakan antara lain adalah dengan memakai kontrol berupa negave evidence, Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan 57kredibilitas, dependabilitas, transferabilitas, konrmabilitas, dan lebih memperkaya data, perlu dilakukan pen-dekatan berupa akvitas pasca penelian untuk lebih meyakinkan dengan mengulang pemeriksaan data, bertanya objekf pada para ahli, hubungan-hubungan yang pas, kepercayaan yang berulang-ulang berpola, dan dan Validitas DataB. Banyak hasil penelian kualitaf diragukan kebena-rannya karena beberapa hal, yaitu subjekvitas peneli merupakan hal yang dominan dalam penelian kualitaf. Selain itu, dalam penelian kualitaf metode untuk me-ngumpulkan data yang diandalkan adalah wawancara dan observasi mengandung banyak kelemahan keka dilakukan secara terbuka, dan apalagi tanpa kontrol, serta sumber data kualitaf yang kurang dipercaya; semua itu akan mempengaruhi akurasi hasil penelian. Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa cara dalam menentukan keabsahan data sebagai KredibilitasApakah proses dan hasil penelian dapat diterima atau dipercaya? Beberapa kriteria yang digunakan untuk menilai diterima dan daknya atau dipercaya dan daknya adalah waktu atau lama penelian, observasi yang detail, triangulasi, peer debrieng, dan analisis memperoleh ngkat kepercayaan hasil penelian adalah sebagai berikut. Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan58Memperpanjang masa pengamatana. memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan data yang dikum-pulkan, bisa mempelajari kebudayaan dan dapat menguji informasi dari responden, serta membangun kepercayaan para responden terhadap peneli, juga kepercayaan diri peneli yang terus-menerus, untuk menemukan b. ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang diteli, serta memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara pemeriksaan keabsahanc. data yang me-man faatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data debriengd. membicarakannya dengan sejawat, yaitu mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analis dengan rekan-rekan analisis kasuse. , yaitu dengan menganalisis kembali dengan mengembangkan asumsi-asumsi yang berbeda, periksa kembali data yang ada dan mendiskusikan perbedaan yang muncul ataupun asumsi yang ada. 2. Transferabilitas Transferabilitas merupakan validitas eksternal dalam penelian kualitaf. Validitas eksternal menunjukkan derajat ketepatan apakah hasil penelian ini dapat diterapkan pada situasi yang lain. Oleh sebab itu, laporan penelian kualitaf harus terperinci, jelas, sistemas, dan dapat dipercaya. Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan 593. Dependabilitas Dependabilitas disebut juga dengan reliabilitas dalam penelian kuantaf. Dalam penelian kualitaf, depen-dabilitas hasil penelian teruji dari kekonsistenan peneli dalam mengumpulkan data, membentuk dan menggunakan konsep-konsep keka membuat interpretasi untuk menarik suatu kesimpulan. 4. Konrmabilitas Pengujian konrmabilitas dalam penelian kualitaf disebut juga objekvitas penelian. Pengujian konrmabilitas bertujuan membukkan kebenaran hasil penelian sesuai dengan data yang dikumpulkan dan dicantumkan dalam laporan Triangulasi dilakukan untuk melihat gejala dari ber-bagai sudut dan melakukan pengujian temuan dengan menggunakan berbagai sumber informasi dan teknik. Empat macam triangulasi yang digunakan dalam penelian adalah teknik pengumpulan data dengan memanfaatkan beberapa sumber data, desain studi kualitaf dan kuantaf, atau disiplin ilmu dan dalam penelian kualitaf merupakan aspek penng yang harus diperhakan untuk menghasilkan data yang reliable dan valid. Beberapa peneli sering mempunyai pengeran yang salah mengenai triangulasi. Triangulasi pada dasarnya adalah mendapatkan data dari beberapa perspekf yang berbeda. Contoh penerapan triangulasi pada penelian tentang perilaku guru dalam mengajar perilaku Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan60hidup sehat di sekolah, peneli dapat menggali informasi melalui observasi atau pengamatan saat guru mengajar dan wawancara mendalam dari perspekf murid. Satu penelian yang menggunakan metode gabungan wawancara, diskusi kelompok dan pengamatan untuk topik dan responden atau informan yang sama bukan merupakan suatu pendekatan Data Kualitaf D. Sebagai langkah awal analisis, data dari transkrip wa-wancara dan catatan diskusi kelompok, dituangkan dan disarikan ke dalam matriks sesuai dengan topik yang akan dianalisis. Matriks ini dibuat untuk mempermudah dalam proses analisis data dan pembahasan hasil studi. Contoh matriks data kualitaf dapat dilihat pada Tabel Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan 61Tabel Contoh Matriks Hasil Studi Kualitaf Flu Burung di Desa Batu Banyak Sumatra BaratPerilaku berisiko Faktor Penyebab UtamaSosial Budaya Ekonomi Psikologis Lainnya1. Menyentuh ternak yang sakit atau ma tanpa menggunakan alat pelindung diri APD sarung tangan, masker, sepatu, dan lain-lainTidak memahami penngnya menggunakan APD dalam menangani ternak, termasuk ternak yang sehat, sakit ataupun ma.Kebiasaan di masyarakatTerlalu mahal untuk membeli APD2. Kandang ternak berlokasi sangat dekat dengan rumah nggal di samping atau di bawah rumah.Alasan keamanan agar mudah mengawasinya supaya ternak dak dicuri. Untuk penggunaan lahan yang efekf bila kandang di buat di bawah rumahUntuk mencegah ternak hilang karena dicuri, yang berar kehilangan harta. Merasa lebih aman untuk menyimpan ternak Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan623. Mengonsumsi ternak yang ma/sakitTernak yang ma mendadak atau sakit aman dikonsumsi dan dak akan menyebabkan penyakit pada manusiaKebiasaan masyarakatTernak yang sakit lebih menguntungkan dimasak untuk dikonsumsi daripada membiarkannya ma dan dibuangSumber Diambil dari Laporan Penelian Kualitaf Flu Burung di Indonesia [dak dipublikasikan], Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Badan Litbangkes RI., 2008. Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan 63PenutupE. Kualitas hasil penelian kualitaf ditentukan dari teh-nik analisis dan interpretasi data, di mana analisis data penelian kualitaf sendiri dimulai sejak tahap persiapan sebelum turun lapangan, selama di lapangan, dan setelah dari lapangan. Data yang terkumpul diorganisasikan ke dalam kategori-kategori untuk mengetahui pola atau bentuk keteraturan data, untuk selanjutnya dianalisis dan ditarik kesimpulan atau konsep baru yang mudah dipahami oleh diri sendiri atau orang lain. Teknik analisis data dalam penelian kualitaf didasarkan pada pendekatan yang digunakan, yaitu biogra, fenomenologi, grounded theory, etnogra, atau studi kasus. Untuk mempertajam, memperkaya dan meningkatkan kualitas hasil penelian kualitaf, perlu dilakukan pendekatan berupa akvitas pasca penelian, termasuk pengujian keabsahan dan validitas data, yang melipu pengujian kre-dibilitas, transferabilitas, dependabilitas, konrmabilitas, ser-ta melakukan metode triangulasi untuk mendapatkan data dari beberapa perspekf yang PustakaBecker, C., 1992. Living and Relang An Introducon to Phenomenology. Newbury Park, California Sage Publi-caonBogdan, & Biklen, 1982. Qualitave Research for Educaon An introducon to theory and methods Third Edion. Boston Allyn and Burhan editor, 2004. Metodologi Penelian Kualitaf. Jakarta PT. Raja Grando Persada. Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan64Glaser, Barney G & Strauss, Anselm L., 2012. The Discovery of Grounded Theory Strategies for Qualitave Research Seventh Edion. New Jersey Aldine Transacon J. 1998. “Commentary Grounded theory and the constant comparave method’. Brish Medical Journal. Vol. 316. Pp. Emily,C. 2006. Successful Qualitave Health Research A Praccal Introducon. Australia Allen & UnwinLiampuong, Pranee, 2005. Qualitave Research Methods. UK. Oxford University PressMilles, and Huberman, 1984. Qualitave Data Analysis. London Sage PublicaonNeuman, William Lawrence, 2000. Sosial Research Methods Qualitave and Quantave Approaches. USA Allin and Bacon CompanyS. Nasuon, 2007. Metode Research Penelian Ilmiah. Jakarta PT. Bumi Aksara. 65Bab 6Penyajian Data Penelitian KualitatifPu Sari IndrawaHasil analisis data kualitaf dapat disajikan dalam ber-bagai bentuk tergantung dari desain dan tujuan penyajian. Sebagai contoh, data hasil suatu analisis biogra pada umumnya disajikan dalam bentuk narasi dan gambar, semen-tara data hasil analisis fenomenologi sering disajikan dalam bentuk narasi dan skema. Dalam Bab 6 enam ini, akan dijelaskan beberapa bentuk dalam menyajikan data kualitaf, termasuk tahapan atau prosedur dalam menyajikan data yang mencakup karakterisk informan dan gambaran umum, termasuk di dalamnya wilayah atau lokasi studi dan lainnya. Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan66Prosedur dalam Menyajikan DataA. KualitafPada bagian ini, dipaparkan proses pelaporan dengan menggambarkan informasi tentang karakterisk informan, yang melipu misalnya umur, jenis kelamin, ngkat pen-didikan, juga cara menyajikan data dalam berbagai bentuk se-hingga memudahkan Deskripsi sampelLangkah pertama dalam memproses dan melaporkan hasil penelian adalah memberikan deskripsi tentang informan. Jika datanya ada, latar belakang data bisa ditabu-lasikan, misalnya umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, atau status karena data kualitaf berasal dari sampel yang kecil, diperlukan lebih banyak informasi, seper data mengenai siapa yang menjadi informan kunci, atas dasar apa mereka termasuk ke dalam informan kunci, siapa peserta FGD, sejauh mana peserta FGD mewakili kelompoknya secara representaf, pada situasi apa observasi dilakukan, siapa yang diobservasi, bagaimana reaksi saat diobservasi dan lain sebagainya. Jika data tersebut dak digambarkan, interpretasi data akan kurang lengkap Kresno, Hadi & Wuryaningsih, 1999.2. Meringkas data disajikan dalam bentuk matriks, diagram, ow chart, tabel, narasiLangkah pertama dalam meringkas data adalah men-daar data yang termasuk ke dalam kategori yang sama atau membuat daar data yang mempunyai kode yang sama Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan 67dalam bentuk lebih ringkas dan padat untuk memudahkan menjawab pertanyaan peneli lain untuk menyingkat data adalah dengan membuat matriks, diagram atau chart. Hal tersebut sangat membantu pada waktu melakukan interpretasi data yang berjumlah banyak Kresno, Hadi & Wuryaningsih, 1999.Bentuk Ringkasan DataB. Dalam bagian ini, akan ditampilkan beberapa cara untuk menyajikan hasil dari pengumpulan data kualitaf yang berguna untuk menyimpulkan hasil penelian. 1. Matriks Matriks adalah suatu bagan yang menyerupai tabel, tetapi terdiri dari kata-kata dan bukan angka. Contoh di bawah ini adalah matriks yang menggambarkan perubahan prakk menyusui dan pemberian makanan lunak oleh 2 kelompok ibu yang berbeda usia. Jenis penyajian dalam bentuk matriks mempermudah peneli untuk mengambil kesimpulan, atau informasi esensial yang terkait dengan topik penelian atau masalah yang diteli yaituIbu yang lebih muda mulai memberikan makanan lunak, a. rata-rata 2,5 bulan lebih awal daripada kelompok ibu yang lebih yang lebih muda menggunakan makanan yang lebih b. bervariasi daripada ibu yang lebih kata lain, penyajian hasil dalam bentuk matriks sekaligus dapat menganalisis. Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan68Tabel Contoh Matriks Pola Pemberian Makan BayiKelompok UmurWkt Pemberian Makanan Lunak Jenis MakananFrek Pemberian Makanan Lunak/hariIbu usia 20-30 tahunRange 4-7 blnRata2 6 bln-bubur-bubur dg bubuk kcg-kentang pure-buah yg dihaluskan, biskuit yg sdh direndam1-2 kali/hari- tergantung pd kesibukan ibu/pengasuh- tergantung selera makan anakIbu usia >45 tahunRange 5-11 blnRata2 8,5 bln-bubur lunak-buah yg dihaluskan1-2 kali/hari-tergantung pd adanya ibu/pengasuh-tergantung selera makan anakSumber Kresno, Hadi & Wuryaningsih, 1999, hlm. 422. DiagramDiagram adalah gambaran dengan kotak atau ling-karan yang terdiri dari variabel-variabel dan panah yang menunjukkan hubungan antara variabel. Contoh alasan ibu muda terlambat memberikan makanan lunak. Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan 69Gambar Contoh Diagram Alasan Terlambat Memberikan Makanan LunakMakananLunakMakananLunak/hariIbuusia20Ͳ30tahunRange4Ͳ7blnRata26blnͲbuburͲbuburdgbubukkcgͲkentangpureͲbuahygdihaluskan,biskuitygsdhdirendam1Ͳ2kali/hariͲtergantungpdkesibukanibu/pengasuhͲtergantungseleramakananakIbuusia>45tahunRange5Ͳ11blnRata28,5blnͲbuburlunakͲbuahygdihaluskan1Ͳ2kali/hariͲtergantungpdadanyaibu/pengasuhͲtergantungseleramakananakSumberKresno,Hadi&Wuryaningsih,1999,hlm.422. DiagramDiagramadalahgambarandengankotakataulingkaranyangterdiridarivariabelError!Referencesourcenot ContohDiagramAlasanTerlambatMemberikanMakananLunakSumberKresno,Hadi&Wuryaningsih,1999,hlm.45DiagramtersebutdapatmembantumenggalimasalahlebihdalampadadiskusiLahan dekat rumah ASI banyak Tdk ada wkt utk memasak Ibu lbh senang hanya menyusui Terlambat memberikan makanan halus Anak tak mau makan bubur Status gizi ibu baikIbu, teman, suami tak suka pemberian makanan lunak secara awal Tidak ada informasi Tak punya uang utk beli makanan tambahan Terbatasnya tanah dan sumber lainnyaTerbatasnya makanan tambahan kecuali tepung terigu Sumber Kresno, Hadi & Wuryaningsih, 1999, hlm. 45Diagram tersebut dapat membantu menggali masalah lebih dalam pada diskusi selanjutnya. Misal apa yang mempengaruhi ibu, teman atau suami untuk menyukai atau dak menyukai pemberian awal makanan halus?3. Flow ChartFlow chart adalah jenis diagram yang khusus menggam-barkan tahapan kegiatan atau keputusan secara logis. Di bawah ini, adalah contoh ow chart yang menggambarkan ndakan ibu dalam mengatasi anak sakit diare. Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan70Gambar Contoh Flow Chart Proses Tindakan Ibu Mengatasi Diare pada Anakselanjutnya.Misalapayangmempengaruhiibu,temanatausuamiuntukmenyukaiatautidakmenyukaipemberianawalmakananhalus?3. FlowChartFlowchartadalahjenisdiagramyangkhususmenggambarkantahapankegiatanataukeputusansecaralogis.Dibawahini,adalahcontohflowchartyangmenggambarkantindakanibudalammengatasianaksakitdiare.Gambar ContohFlowChartProsesTindakanIbuMengatasiDiarepadaAnakSumberKresno,Hadi&Wuryaningsih1999,hlm.46Dalam flowcharttersebut,tampak bahwa adaperbedaantindakanolehibudanhasilakhirdaritindakanmasingͲmasingkelompok.4. Tabe lKadangͲkadangdataError!Referencesourcenotfound.kualitatifdapatdikategorikan,dihitungdandisajikandalambentuktabel.JawabanterhadappertanyaanterbukadalamkuesionerError!Referencesourcenotfound.dapatdikategorikandanDiare parah/lanjut Tidak ada tindakanBerhentimenyusui Memberikan LGG Berobat ke dukun Berobat ke PKM Ramuan lokal Sembuh Sembuh Sembuh Sembuh Sumber Kresno, Hadi & Wuryaningsih 1999, hlm. 46Dalam ow chart tersebut, tampak bahwa ada perbedaan ndakan oleh ibu dan hasil akhir dari ndakan masing-masing TabelKadang-kadang data kualitaf dapat dikategorikan, dihitung dan disajikan dalam bentuk tabel. Jawaban terhadap pertanyaan terbuka dalam kuesioner dapat dikategorikan dan diringkas dengan cara tersebut. Selain itu, dapat juga dianalisis dengan melihat isi dari jawaban individu. Berikut adalah contoh data kualitaf dalam bentuk tabel. Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan 71Tabel Tabel Hasil Analisis Situasi Pelayanan PKPRTopik PKM Gambir PKM PKM PKM Senen1. SIM plyn. PKPR ada ada ada ada2. Kemitraan BKKBN, Dindiknas, LSM Dindiknas, LSM Dindiknas, LSM BKKBN, Dindiknas, LSM, universitas3. Kegiatan PKPR yang sudah dilaksanakanPenyuluhan, konseling, PKHS, pelahan pddk sebaya, pelahan konselor sebaya, Periksa kes, penunjang, plyn rujukan, dialogPenyuluhan, konseling, PKHS, pelahan pddk sebaya, pelahan konselor sebaya, Periksa kes, penunjang, plyn rujukan, dialogPenyuluhan, konseling, PKHS, Periksa kesehatan, penunjangPenyuluhan, konseling, PKHS, pelahan pddk sebaya, Periksa kes, penunjang, plyn rujukan4. Kesesuaian layanansesuai keinginan remaja sesuai Puskesmas sesuai Puskesmas sesuai Puskesmas5. Waktu layanan ap hari 2 kali seminggu ap hari 1 kali seminggu6. Tempat pelayanan dalam gedung dalam dan luar gedungdalam gedung dalam gedungselanjutnya.Misalapayangmempengaruhiibu,temanatausuamiuntukmenyukaiatautidakmenyukaipemberianawalmakananhalus?3. FlowChartFlowchartadalahjenisdiagramyangkhususmenggambarkantahapankegiatanataukeputusansecaralogis.Dibawahini,adalahcontohflowchartyangmenggambarkantindakanibudalammengatasianaksakitdiare.Gambar ContohFlowChartProsesTindakanIbuMengatasiDiarepadaAnakSumberKresno,Hadi&Wuryaningsih1999,hlm.46Dalam flowcharttersebut,tampak bahwa adaperbedaantindakanolehibudanhasilakhirdaritindakanmasingͲmasingkelompok.4. Tabe lKadangͲkadangdataError!Referencesourcenotfound.kualitatifdapatdikategorikan,dihitungdandisajikandalambentuktabel.JawabanterhadappertanyaanterbukadalamkuesionerError!Referencesourcenotfound.dapatdikategorikandanDiare parah/lanjut Tidak ada tindakanBerhentimenyusui Memberikan LGG Berobat ke dukun Berobat ke PKM Ramuan lokal Sembuh Sembuh Sembuh Sembuh Sumber Kristan, dkk., 2011, hlm. 5 Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan725. Teks NarasiPenyajian data hasil penelian kualitaf sebagian besar berbentuk narasi. Namun, sebelum menginjak pada penyajian data, penggunaan matriks, grak, ow chart merupakan tahapan terpenng dalam pengolahan dan analisis data kualitaf. Hal ini untuk menghindari peneli langsung me-nganalisis dari data mentah sehingga hasilnya dak rinci dan subjekf. Dengan matriks, grak, dan ow chart akan membantu peneli untuk tetap pada jalur sehingga uraian menjadi padat dan ringkas. Penyajian dapat dilakukan di bagian hasil penelian dari laporan atau di dan menjelaskan kesimpulan merupakan esensi dari analisis data dan bukan merupakan kegiatan yang terpisah. Pada waktu meringkas data, peneli terus-menerus membuat kesimpulan, memodikasi dan menolak sejumlah kesimpulan yang sudah dibuat sebelumnya. Dengan menulis, dapat membantu untuk membentuk ide baru. Oleh karena itu, penulisan harus dimulai seawal mungkin, yaitu mulai dari data processing dan telah diuraikan di atas bahwa penyajian hasil penelian kualitaf lebih banyak berbentuk tulisan narasi. Narasi dibentuk berdasarkan semua teknik pengum-pulan yang telah dilakukan observasi, wawancara, FGD, data sekunder, dan foto-foto saat melakukan pengumpulan data. Narasi sudah dibuat bertahap keka pengumpulan data sedang berlangsung hingga keka pengumpulan data telah selesai. Penyajian dalam bentuk narasi bisa ditampilkan bersama tabel, owchart, maupun diagram. Dalam narasi bisa dilengkapi juga dengan “kupan”, yakni hasil tutur Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan 73kata informan dalam bahasa ibu atau bahasa lokal bahasa yang digunakan dalam keseharian mereka. Jika kupan menggunakan bahasa ibu memiliki bentuk dan ar sangat berbeda dari Bahasa Indonesia, kupan ditulis dalam dua bahasa, yakni bahasa lokal dan Bahasa Indonesia. Berikut ini diberikan contoh narasi dengan kupan dari hasil observasi dan wawancara mengenai penolong Dalam penyajian hasil dan pembuatan laporan, proses untuk mengidenkasi, menarik benang merah dari suatu topik dilakukan untuk membantu pembaca laporan atau “Berdasarkan penuturan salah satu toma’pakeanak yang ada di Desa Makuang, saat dirinya diminta memberikan pertolongan persalinan, ia akan memberikan pilihan kepada si ibu dan keluarga untuk memilih melahirkan dengan dibantu toma’pakeanak ataukah ingin melahirkan di puskesmas dengan bantuan nakes/bidan. Hal ini menunjukkan bahwa toma’pakeanak juga mempercayai tenaga kesehatan untuk membantu pelaksanaan proses persalinan selain dirinya.Toma’pakeanak “Kalau saya dipanggil orang mau melahirkan, ya saya tawarkan dulu mi apa mau ditolong bidan atau mau ke puskesmas, tapi yaitu dia bilang dak mi nan-nan saja ...”Namun, jika toma’pakeanak sudah dak mampu lagi atau kewalahan memberikan pertolongan, langkah yang diambil oleh toma’pakeanak adalah menyarankan agar ibu tersebut dibawa ke puskesmas agar dibantu bidan atau dokter yang ada seper pengakuan toma’pakeanak berikut ini.Toma’pakeanak “Kalau saya bantu orang melahirkan, t’rus saya dak bisa tolong dia lagi, saya suruh ke bidan saja atau pergi ke puskesmas untuk melahirkan di sana.”Sumber Indrawa, dkk., 2012, hlm. 106 Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan74pengelola program memahami masalah secara terintegrasi. Proses ini dapat dilanjutkan dengan memasukkan beberapa quotaon dari informan agar laporan menjadi lebih hidup. Langkah akhir tentunya peneli harus melakukan sintesis secara menyeluruh sehingga menghasilkan suatu wawasan, ndakan, dan rekomendasi bagi pembaca PustakaBurhan, Bungin, 2011, Penelian Kualitaf Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, Ed. 2. Kencana, Sudar, Hadi, Ella Nurlela & Wuryaningsih, C. Endah, 1999, Aplikasi Penelian Kualitaf dalam Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular, kerja sama Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia dan Dirjen Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular - Depkes, Lely, Suharjo, Nur Anita, Haniel Dominggus, Nurcahyo Tri Arianto, Sugeng Rahanto, 2012, Buku Seri Etnogra Kesehatan Ibu dan Anak 2012, Etnik Mamasa, Desa Makuang, Kecamatan Messawa, Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat, Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan & Pemberdayaan Masyarakat, Badan Penelian & Pengembangan Kesehatan, Kemen-terian Kesehatan RI, et al., 2011, Pengembangan Model Intervensi Pelayanan Kesehatan Remaja di 4 Kota di Indonesia, powerpoint dipresentasikan dan dibagikan dalam seminar hasil penelian di Hotel Horison, Bekasi, pada Desember 2012. Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan 75Neuman, W. Lawrence, 2000, Social Research Methods Qualitave and Quantave Approaches, 4th Edion. Allyin and Bacon, A Pearson Educaon Company, USA. Bab 7PenutupPenelian kualitaf menjadi bagian terpenng dalam penelian di bidang kesehatan. Banyak masalah kesehatan yang belum bisa terjawab dari penelian kuantaf survei yang mengandalkan ilmu stask dalam menganalisis gejala empiris. Gejala empiris berupa ngkah laku manusia berda-sarkan hasil wawancara menggunakan kuesioner dan peng-amatan sekilas yang bersifat penjelasan explainatory. Gejala yang hidup dalam alam pikiran manusia dak dapat ditangkap hanya menanyakan dan mengama ngkah laku manusia melalui survei, tetapi perlu penelian kualitaf yang bersifat eksploraf sehingga informasi yang didapat dari penelian kualitaf dapat menjadi bagian penng untuk melengkapi informasi terkait besarnya masalah kesehatan berdasarkan penelian kuantaf. Di samping itu, hasil penelian kualitaf juga dapat berperan sebagai informasi awal atau sebagai dasar dalam mengembangkan instrumen untuk penelian di bidang kesehatan menggunakan metode kuantaf. Berbagai jenis penelian kualitaf dapat digunakan sesuai dengan tujuan penelian dan pertanyaan penelian Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan78dengan mempermbangkan sumber daya penelian dan periode waktu yang dimiliki. Pengumpulan data kualitaf dapat dilakukan melalui beberapa metode, di mana pada umumnya menggunakan beberapa metode pengumpulan data. Penetapan metode pengumpulan data kualitaf berdasarkan topik, tujuan pene lian atau substansi yang akan digali serta desain penelian. Berbagai metode pengumpulan data yang sering digu -na kan dalam penelian kualitaf, yaitu wawancara men-dalam, parsipasi observasi pengamatan terlibat, dan diskusi kelompok terarah. Penggunaan metode tersebut ada kalanya disertai dengan perekaman, pencatatan lapangan, pengambilan gambar pemotretan untuk melengkapi data/informasi yang diperoleh melalui metode-metode sumber data dalam penelian kualitaf disebut informan, yaitu orang yang dipilih dengan harapan dapat memberikan informasi tentang topik atau masalah kesehatan yang ingin diteli. Untuk karakterisk informan yang spesik, seper penelian pada suku terasing tertentu, kelompok rentan, ataupun untuk substansi kesehatan yang sensif, lebih disarankan untuk menggunakan metode wawancara mendalam. Sementara, untuk populasi umum dengan topik kesehatan yang bukan isu sensf, dapat menggunakan metode pengumpulan data diskusi kelompok terarah atau pengelolaan data kualitaf, diperlukan proses yang pada prinsipnya dak berbeda dengan pengelolaan data kuantaf. Proses pengelolaan dibuat sebagai upaya untuk menjaga kualitas data agar dapat menghasilkan informasi yang valid dan akurat. Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan 79Salah satu perbedaan pendekatan yang utama antara penelian kualitaf dan kuantaf adalah dalam metode analisis data. Analisis data kualitaf sangat tergantung dari kemampuan peneli untuk menganalisis data tekstual atau narasi serta visualisasi hasil pengamatan., Sedangkan analisis data kuantaf lebih bergantung pada pemilihan uji stask dan interpretasi angka yang tepat. Sampai saat ini, soware perangkat lunak khusus yang dapat menganalisis data kualitaf masih terbatas sehingga sangat tergantung dari pengalaman dan kemampuan peneli untuk menghasilkan suatu informasi yang dalam dan spesik sesuai dengan tujuan penelian. Hasil analisis data kualitaf disajikan dalam beberapa format, seper narasi, skema, ow chart, matriks ataupun diagram. Penyajian yang paling sering digunakan adalah dalam format narasi. Dalam penelian kesehatan, penyajian lebih mudah dipahami dalam bentuk kombinasi format narasi, matriks, dan skema hubungan antara variabel serta kualitaf dibutuhkan dalam penelian kese-hatan sebagai kelengkapan informasi kuantaf sehingga dapat menghasilkan informasi yang lebih lengkap dan kom-prehensif menjawab semua dimensi what, when, where, why and how dari suatu isu kesehatan. 81A alat bantu 19analisis data 5, 25, 34, 43, 47-48, 50-52, 54, 58, 62, 65, 72, 79, vanalisis domain 52-53analisis kasus 55-56analisis komponen 52analisis komponensial 53analisis taksonomi 52-53analisis v, vi, 2, 5, 15, 25-26, 33-34, 36, 42-43, 47-48, 50-56, 58, 62, 65, 71-72, 79, ivantropologi 7, 11asumsi 2-3, 16, 24, 56B bahasa ibu 73bahasa informal 3besaran masalah 4, 34biogra48,53,62,65blended 22C catatan 11, 16, 19-20, 25, 28-29, 34, 36-39, 42-43, 47, 50, 53, 58, viicatatan lapangan 16, 19, 34, 43, 47, 53INDEKSDdata iv, v, vi, 1-11, 13-14, 16-21, 23-31, 33-35, 37, 39, 43-44, 47-48, 50-58, 62-63, 65-67, 70, 72, 78-79, iiidependabilitas 55, 57, 62desain penelitian 6-9, 11, 16, 20-21, 78, vdimensi 3, 79disiplin 21, 57Distrik 23E efektif 26, 33, 60esien 33eksperimental 2eksplorasi 4, 53eksploratif 77eksternal 27, 56empiris 2, 77, iiiEtnik 22-23, 42, 44, 74etnogra 7-9,11,17,19-23, 36, 38, 40-42, 44, 48, 52-53, 62, 74, viFfasilitator 27feminis 20fenomena 4, 13, 15-16, 18, 25, 49-51, 53-54 Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan82fenomenologi 7, 10, 48-50, 62, 65loso 10focus groups 26-29, 31-32formulir 35, 39-40G gender 28generalisasi 54, iiigrounded research 7, 9hasil penelitian 1, 22, 52, 55-57, 62, 66-67, 72, 74, 77hipotesis 3, 9, 15-16, 34, 51historical research 11humaniora 22-23, 44, 61, 74H I ilmu statistik 77, iiiinforman 4, 8-9, 15, 20, 23-25, 29-30, 34-36, 39, 42, 49-52, 58, 65-66, 73-74, 78, iiiinforman kunci 8, 20, 29-30, 66informasi iv, 4, 6, 8-9, 20, 26, 29-30, 34-35, 51-52, 54, 56-58, 66-67, 77-79, iiiinstrumen 5, 14-15, 40, 43, 52, 77intepretasi 1interaksi 3, 6, 18, 21, 27-28, 49, 51interpretasi 2, 14, 21, 25, 48-49, 51, 54, 57, 62, 66-67, 79investigasi 2 iv, v, 3-12, 14-15, 17, 19, 22, 24-25, 27, 30, 32, 34, 36, 39, 41-44, 48-49, 51-54, 56-58, 60-63, 65-67, 72-73, 75, 77-79, iiK karakteristik 4-5, 15, 26, 29-30, 65-66, 78, vikategori 28, 34, 47, 51, 54, 62, 66keabsahan 55-56, 62kebenaran 57kedalaman 4, 6, 34kekuatan 2, 4, 17, 20, 25kelemahan 17, 21, 55kelompok terarah 14, 24, 26, 39, 78Kementerian Kesehatan 21-23, 44, 74Kesehatan 21-23, 36, 38, 40-41, 44, 61, 74kesehatan iii, iv, 2, 8-11, 13, 21-23, 36, 38, 40-41, 44, 52-53, 61, 71, 73-74, 77-79, ikesimpulan 47, 54, 57, 62, 67, 72keteraturan data 47, 62kombinasi 25, 31, 79komunikatif 29komunitas 24, 27, 52konrmabilitas 55,57,62konseptual 34konstruksi 5konteks 4-5, 14, 20, 25, 49 Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan 83kontingensi 18kontradiksi 25kredibilitas 55, 62kriteria 29-30, 55kronologis 34, 49kuantikasi 19kuesioner 14-15, 70, 77kutipan 72-73L logika deduktif 3logika induktif 3lokal 9, 43, 53, 73M 22, 31, 44, 63manajemen 33, 35, 43-44, ivmasalah penelitian 4matriks 35, 37, 43, 58, 60, 66-68, 72, 79, vimemori 21, 29metode penelitian vi, 1, 3-5, 13, 15, iiiminoritas 20momen 19, 25Nnarasi 13, 16, 43, 49, 65-66, 72-73, 79, iiinorma 15, 24, 26-27, 29notulen 28observasi 8, 14-15, 17-21, 36-39, 42, 52-53, 55, 58, 66, 72-73, 78, viiobservasi partisipatif 14-15, 17-21, 52orang dalam 18, 27P Papua 23paradigmatis 2-3partisipatif 14-15, 17-21, 52pemilihan uji 79pendekatan iv, vi, 1, 3-5, 13, 15, 19-20, 22, 26, 44, 48-49, 51, 54-55, 58, 62, 79, iiipendekatan kualitatif 1, 20, 22, 44, 54, ivpendokumentasian 14, 21penelitian kuantitatif 1-3, 9, 13-14, 33, 48, 57, 77, iiipenelitian sejarah 7, 11peneliti lapangan 18pengamat 18-19pengamatan 8, 18, 20, 35, 39, 43, 53, 56, 58, 77-79pengelolaan data 1, 33, 35, 44, 78, vpengelolaan v, 1, 33, 35, 43-44, 78, ivpengumpulan data vi, 1, 5, 7-8, 10, 13-14, 16-17, 20-21, 23-26, 29-31, 33-35, 37, 39, 43, 57, 67, 72, 78, vpenulisan hasil 1penyajian v, 33, 65, 67, 72-73, 79, ivpenyimpanan 33, 35, 43, ivperekaman 19, 25, 34, 78peristiwa 5, 19, 51-52perspektif 17-18, 24-25, 31, 57-58, 62pertanyaan penelitian 1, 4, 7-8, 11, 18, 48, 67, 78, iv Penelian Kualitaf di Bidang Kesehatan84pola asumsi 3populasi penelitian 17positivistik 2pribadi 20, 25, 53quotation 74Rrealitas 2-4, 18, 24rekaman 25, 28-29, 33, 39, 43rekonstruksi 3reliabilitas 5, 57reliable 57respon 16, 23-25S sejarah 7, 11, 49, 52sintesis 47, 74skema 34, 43, 65, 79sosio-demogra43spesik16,34,78-79studi kasus 7, 10-11, 48, 53-54, 62substansi 4, 29, 41, 78T tekstual 16, 19, 50, 79tema 5, 16, 25, 52transferabilitas 55-56, 62transkrip 25, 28, 35, 39, 42-43, 54, 58, viitriangulasi 17, 55-58, 62tujuan penelitian 7-8, 11, 78-79valid 1, 30, 57, 79variabel 2-5, 40, 68, 79visual-audio 19, 28-29visualisasi 79Wwawancara 8, 14-16, 18, 20, 23-27, 29-30, 34-39, 42-43, 47, 53, 55, 58, 72-73, 77-78, viiwawancara mendalam 8, 14-15, 20, 23-26, 29-30, 35, 37-39, 43, 53, 58, 78 ... Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus untuk memperoleh informasi tentang proses pengelolaan limbah padat dan environment cost dalam pengelolaan lingkungan di Rumah Sakit Kusumawardani, 2015. ...... Analisis data design kualitatif studi kasus yang digunakan oleh peneliti didapatkan dari hasil wawancara, dan observasi kemudian disusun dalam kalimat secara sistematis seluruh data yang didapat dan membuat kesimpulan yang mudah dipahami Kusumawardani, 2015. Limbah padat medis dan non medis yang dihasilkan di ruang rawat inap RSU Lasinrang memerlukan penanganan yang sesuai peraturan yang ada agar tidak mencemari lingkungan. ...Rahmi AmirNurhakikiAbstrak Hasil operasional yang dilakukan rumah sakit dapat menghasilkan limbah padat yang dapat membahayakan lingkungan, maka sangat dibutuhkan adanya biaya dan pengelolaan limbah yang baik untuk mencegah terjadinya pencemaran. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengelolaan limbah padat telah sesuai dengan Permenkes RI Tahun 2019 dan gambaran tentang environment cost di RSU Lasinrang. Untuk memperoleh data dilakukan observasi dan wawancara di ruang Unit sanitasi dan Keuangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pengelolaan limbah di RSU Lasinrang di mulai dari proses pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, penyimpanan di tps dan pembuangan akhir. RSU Lasinrang belum menyajikan secara khusus laporan environment cost. Environment cost yang dikeluarkan RSU Lasinrang Tahun 2019 yaitu biaya pencegahan yang meliputi biaya peralatan dan bahan pembersih, biaya perlengkapan dan perlindungan kerja, sedangkan untuk biaya deteksi tidak terdapat pengeluaran dikarenakan tidak ada kegiatan yang berkaitan dengan biaya deteksi di RSU Lasinrang, dan untuk biaya internal meliputi biaya retribusi pelayanan persampahan, biaya pemusnahan limbah B3, dan biaya untuk penaggung jawab TPS Limbah B3. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa proses pengelolaan limbah padat di RSU Lasinrang sudah sesuai dengan Permenkes Tahun 2019 dan environment cost yang dikeluarkan RSU Lasinrang pada Tahun 2019 sebanyak Saran dalam penelitian adalah diharapkan pihak RSU Lasinrang lebih meningkatkan proses pengelolaan limbah agar lebih baik lagi, dan menyusun laporan environmet cost secara khusus dan terperinci. Kata Kunci Pengelolaan Limbah, Environment cost. Abstract The results of operations carried out by the hospital can produce solid waste that can endanger the environment, so it is necessary to have costs and good waste management to prevent purpose of this research is to find out that solid waste management is in accordance with the Republic of Indonesia Minister of Health Regulation of 2019 and a description of the environment cost at RSU Lasinrang. To obtain data, observations and interviews were carried out in the sanitation and finance unit results showed that the waste management process at the RSU Lasinrang started from the sorting, collection, transportation, storage at TPS and final Lasinrang has not specifically presented an environment cost environment cost issued by RSU Lasinrang in 2019 is the cost of prevention which includes the cost of equipment and cleaning materials, equipment costs and work protection, while for detection costs there are no expenses because there are no activities related to detection costs at RSU Lasinrang, and internal costs include fees for solid waste services, fees for eliminating B3 waste, and fees for the person in charge of the TPS for hazardous waste. The results of this study concluded that the solid waste management process at Lasinrang Hospital was in accordance with the Minister of Health Regulation of 2019 and the environment cost issued by RSU Lasinrang in 2019 was IDR 478,819,800. The suggestion in this research is that it is hopen that the RSU Lasinrang will further improve the waste management process to make it even better, and compile a specific and detailed environmental cost repost. Keywords Waste Management, Environment cost.... Dalam penelitian kualitatif, jumlah responden yang dilibatkan tidak ditentukan berdasarkan besar populasi, melainkan dari jawaban yang diberikan oleh responden. Jumlah responden dapat diketahui ketika jawaban responden sudah mencapai titik jenuh dan tidak ditemukan lagi wawasan baru Regina Isadora, dkk, Perancangan User Experience … 1061 Kusumawardani, et al., 2015, sehingga pada penelitian ini dilibatkan 10 responden sebagai pasien dan 10 responden sebagai tenaga kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit Semen Gresik. ...Fara Regina IsadoraBuce Trias HanggaraYusi Tyroni Mursityop class="Abstrak">Rumah Sakit Semen Gresik merupakan fasilitas kesehatan yang ada di Kabupaten Gresik dengan akreditasi tingkat paripurna. Rumah Sakit Semen Gresik di kondisi pandemi saat ini mengalami penurunan jumlah pasien dan pendapatan, sehingga Rumah Sakit Semen Gresik berencana untuk menghadirkan layanan kesehatan yang dapat dilakukan di rumah menggunakan aplikasi untuk memudahkan pasien dalam mendapatkan layanan Kesehatan tanpa datang ke rumah sakit. Aplikasi yang dibangun harus memberikan kenyamanan saat digunakan oleh pengguna, maka dari itu perlu adanya rancangan user experience. Design thinking merupakan metode yang digunakan untuk merancang user experience pada aplikasi HomeCare dengan mendefinisikan permasalahan serta memberikan solusi desain yang dapat menyelesaikan permasalahan tersebut. Solusi desain selanjutnya diuji menggunakan user experience questionnaire UEQ untuk mengetahui apakah solusi desain yang dirancang sudah menyelesaikan permasalahan yang dialami oleh calon pengguna. Hasil dari pengujian menggunakan UEQ yaitu, untuk aplikasi HomeCare dengan pengguna pasien memiliki nilai mean tiap skala UEQ yang berada pada kategori positif dengan semua skala UEQ berada pada kategori baik kecuali skala dependability yang berada pada kategori sangat baik, sedangkan untuk aplikasi HomeCare Giver dengan pengguna tenaga kesehatan memiliki nilai mean tiap skala UEQ yang juga berada pada kategori positif dengan semua skala UEQ berada pada kategori baik kecuali skala attractiveness dan novelty yang berada pada kategori sangat baik . Sehingga aplikasi HomeCare dan HomeCare Giver memiliki rancangan user experience yang baik. Abstract Semen Gresik Hospital is a health facility in Gresik Regency with a paripurna level of accreditation . Semen Gresik Hospital in a pandemic condition is currently experiencing a decrease in the number of patients, so that Semen Gresik Hospital plans to provide health services that can be done at home using an application to make it easier for patients to get health services without coming to the hospital. Applications that are built must provide comfort when used by users, therefore there is a need for a user experience design. Design thinking is a method used to design user experiences on the HomeCare application by defining problems and providing design solutions that can solve these problems. The design solution is then tested using a user experience questionnaire UEQ to find out whether the design solution designed has resolved the problems experienced by potential users. The results of the test using UEQ are, for the HomeCare application whose users are patient, the mean value of each UEQ scale is in the positive category with all UEQ scales in the good category except for the dependability scale which is in the very good category, while for the HomeCare Giver application whose the users are health workers, has a mean value of each UEQ scale which is also in the positive category with all UEQ scales in the good category except the attractiveness and novelty scales which are in the very good category. This can be concluded that HomeCare and HomeCare Giver applications have a good user experience design. LAMPIRAN1 PROPOSAL: Foto kegiatan; Video Kegiatan: Video dalam bentuk MP4, durasi minimal 3 menit maksimal 7 menit. Video kegiatan penerapan inovasi daerah memuat latar belakang inovasi, pemilihan judul/tema, asal usul ide dari mana/dari siapa, tujuan, manfaat, hasil dan dampak inovasi dijelaskan secara singkat. LAMPIRAN 2 PROPOSAL Download 5+ Contoh Proposal Penelitian Kesehatan Lingkungan, Gizi, dan Anak Dalam PDF Apakah Proposal Itu?Mulai Kerjakan SkripsimuSalah satu tugas yang menjadi momok bagi mahasiswa tingkat akhir yaitu menyelesaikan tugaas akhir berupa penelitian. Proses penelitian dapat dikatakan tidaklah mudah, anda dituntut untuk terlebih dahulu mencari masalah apayang hendak kalian pecahkan. masalah tersebut selanjutnya dicarikan solusi dengan berbagai dasar dan data-data yang dan sulusi yang ingin diberikan tadi selanjutnya di susun dalam bentuk proposal Pengertianparaahli Proposal Penelitian adalah suatu bentuk pedoman rencana kerja yang terdiri atas semua unsur-unsur pokok dalam proses penelitian. Proposal penelitian juga harus berisikan informasi yang cukup bagi si pembaca untuk mengevaluasi penelitian yang diajukan. Berdasar pendapat tersebut maka kita sama-sama tau bahwa proposal adalah rencana, yang berisikan langkah-langkah dlaam melaksanakan penelitian atau proses menemukan kebenaran. Apa yang harus diperhatikan dalam membuat propoal?Dalam membuat proposal hal pertama yang harus kamu cari adalah pedoman pembuatan proposal. Yup kamu harus tau terlebih dahulu bagaimana pedoman pembuatan proposal itu. Kamu pelajari dan ikuti apa yang ada dalam pedoman. Selanjutnya temukan masalah yang ingin anda carikan dari penelitian yaitu menyelesaikan masalah, selain itu ada juga keinginan utnuk menemukan hal baru, membuktikan atau hal lainnya. Namun yang paling utama dalam penelitian yaitu menemukan dan menyelesaikan masalah itu sendiri. Anggap saja kamu telah menemukan masalah, maka hal selanjutnya yang harus kamu buat yaitu menentukan solusi yang didasari oleh dasar-dasar emiris , teoritis, dan yuridis. Untuk mempermudah, langkah selanjutnya dalam membuat proposal yaitu mencontoh bagaimana proposal itu itu anda harus memiliki referensi dalam pembuatan bisa melihat beberapa contoh proposal yang ada di Internet, Perpustakaan, atau lainnya sebagainya. Berikut ini saya berikan beberapa contoh, proposal penelitian juga dapat mendownloadnya dalam bentuk pdf atau doc. Contoh Proposal PenelitianReferensi By Universitas Esa UnggulDitulis Oleh Faiq MaulanaJudul Hubungan Pengetahuan Tetang Nilai Guna Rekam Medis Dengan Perilaku Petugas Dalam Pengisian Dokumen Rekam Medis Di Rumah Sakit MedikaBAB I. PENDAHULUANA. Latar BelakangKelengkapan dokumen rekam medis tersebut menurut Permenkes RI Nomor 269 tahun 2008 pasal 1 terdiri dari identitas pasien, pemeriksaan, diagnosis, pengobatan, tindakan medis dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Dalam pengisian dokumen rekam medis tersebut juga memerlukan autentifikasi dan pencatatan yang dilakukan pada nama, gelar, tanggal, waktu dan tanda tangan, sedangkan pencatatan yang baik harus mempunyai baris tetap dan koreksi yang benar bila ada. Pada proses autentifikasi, penulisan nama terang dokter atau Ntenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan harus disertai gelar profesionalnya yang lengkap. Waktu tenaga kesehatan tertentu memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien juga harus dicatat, terutama tanggal dan jam pada saat dokter atau tenaga kesehatan tertentu memberikan pelayanan .Tanda tangan dari dokter atau tenaga kesehatan tertentu yang memberikan pelayanan kesehatan juga harus Green Notoatmodjo, 2003, salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku adalah pengetahuan, sehingga perilaku petugas dalam pengisian dokumen rekam medis tersebut salah satunya dipengaruhi oleh pengetahuan petugas tentang nilai guna rekam medis. Pengetahuan tentang nilai guna rekam medis menjadikan petugas termotivasi untuk melakukan pengisian dokumen rekam medis secara lengkap dan Russo dalam Widjaja, 2014 pengetahuan tentang nilai guna rekam medis adalah pengetahuan tentang administrasi, legal, finansial, riset, edukasi, dokumentasi, kesehatan masyarakat serta perencanaan dan pemasaran. Aspek administrasi membuat rekam medis dapat berguna untuk pertanggung-jawaban tugas dan tanggung jawab pemberi pelayanan. Aspek legal membuat rekam medis berguna sebagai bukti kepentingan hukum. Aspek finansial membuat rekam medis dapat digunakan sebagai dasar perhitungan biaya pelayanan kesehatan pasien. Aspek riset membuat rekam medis berguna untuk penelitian. Aspek edukasi membuat rekam medis dapat digunakan sebagai bahan pendidikan bagi tenaga kesehatan. Aspek dokumentasi membuat rekam medis dapat digunakan sebagai dokumentasi pelayanan kesehatan. Aspek kesehatan masyarakat membuat rekam medis dapat dijadikan sebagai sumber informasi kesehatan masyarakat. Aspek perencanaan dan pemasaran membuat rekam medis dapat digunakan sebagai dasar perencanaan dan Rumah Sakit Medika, pengetahuan petugas tentang nilai guna rekam medis sudah cukup memadai karena sebagian besar petugas adalah lulusan pendidikan kesehatan yang telah mempelajari rekam medis. Secara periodik, di Rumah Sakit Medika juga memberikan informasi kepada para petugas, terutama informasi yang diberikan oleh pimpinan Unit Rekam Medis, diantaranya informasi tentang nilai guna rekam tentang rekam medis yang memadai seharusnya diikuti dengan perilaku yang sesuai dalam bekerja, terutama dalam pengisian dokumen rekam medis yang pada umumnya dibuat oleh para tenaga medis dan para medis. Namun kenyataannya, kualitas pengisian dokumen rekam medis yang dimiliki oleh Rumah Sakit Medika belum seperti yang diharapkan. Pada observasi pendahuluan, banyak ditemui dokumen rekam medis yang tidak diisi lengkap terutama pada kolom gelar petugas yang memberikan pelayanan dan kolom waktu memberikan pelayanan, sehingga berkurang nilai autentifikasinya. B. Permasalahan1. Identifikasi MasalahMenurut Green Notoatmodjo, 2003, banyak faktor yang berkaitan dengan perilaku, antara lain jenis kelamin, umur, pengetahuan, pendidikan, pengalaman, dan lain sebagainya. Faktor-faktor tersebut juga terkait dengan perilaku petugas dalam pengisian dokumen rekam medis di Rumah Sakit 2010 menyatakan bahwa seorang lelaki lebih banyak berpartisipasi dalam bidang-bidang yang bersifat eksakta, sedangkan perempuan lebih dominan pada bidang-bidang keahlian terapan. Kemampuan perempuan dalam pengisian dokumen rekam medis seharusnya lebih baik dibandingkan dengan kaum laki-laki, namun di Rumah Sakit Medika keduanya, baik laki-laki ataupun perempuan sama saja kemampuannya dalam pengisian dokumen rekam Notoatmojo 2007, pengetahuan merupakan perangsang stimulus yang menyebabkan perubahan perilaku sehingga seorang yang mempunyai pengetahuan yang baik akan dapat melakukan sesuatu dengan baik pula. Di Rumah Sakit Medika, pengetahuan petugas tentang nilai guna rekam medis relatif lebih baik karena sering diberi pengarahan-pengarahan yang bersifat teknis, namun kenyataannya kemampuan mereka dalam pengisian dokumen rekam medis masih belum seperti yang 2007 menyatakan bahwa semakin tinggi pendidikan akan semakin mudah menerima hal-hal baru dan mudah menyesuaikan dengan hal-hal baru itu. Petugas medis maupun paramedis di Rumah Sakit Medika, baik para dokter maupun perawatnya, seluruhnya berlatar belakang pendidikan kesehatan yang belajar tentang dokumen rekam medis sehingga seharusnya mempunyai kemampuan yang baik dalam pengisian dokumen rekam medis, namun banyak sekali dokumen rekam medis yang belum terisi dengan Notoatmojo 2007, semakin tua umur seseorang, maka pengalamannya akan semakin banyak karena semakin berkembang daya tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuannya semakin membaik pula. Semakin bertambahnya umur seharusnya akan semakin meningkat pula kemampuannya dalam pengisian dokumen rekam medis, namun di Rumah Sakit Medika tidak ditemukan adanya perbedaan kemampuan petugas yang berusia muda dengan yang berusia Nursalam 2003, pengalaman dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan mengambil keputusan dalam menghadapi masalah-masalah yang dihadapi di masa lalu. Pengalaman bekerja di Rumah Sakit Medika seharusnya membuat kemampuan dalam pengisian dokumen rekam medis menjadi lebih baik, namun para petugas tidak mempu memecahkan masalah pengisian dokumen rekam medis meskipun pernah menghadapi masalah-masalah yang Pembatasan MasalahFaktor-faktor yang berkaitan dengan perilaku petugas dalam pengisian dokumen rekam medis sangat banyak, diantaranya jenis kelamin, umur, pengetahuan, pendidikan, pengalaman, dan lain sebagainya. Semua faktor tersebut sangat menentukan kualitas pengisian dokumen rekam medis, namun ada salah satu faktor yang sangat menonjol dan sangat menarik untuk dikaji lebih mendalam dalam penelitian ini. Faktor yang dimaksud adalah faktor pengetahuan, khususnya pengetahuan petugas tentang nilai guna rekam medis. Faktor ini menarik untuk dikaji, karena para petugas medis maupun paramedis di Rumah Sakit Medika sesungguhnya telah mempunyai pengetahuan yang memadai. Mereka bukan saja berasal dari lulusan pendidikan kesehatan, namun secara rutin juga mendapatkan pengarahan teknis tentang rekam medis, termasuk tentang nilai guna rekam medis. Kendati demikian, dokumen rekam medis yang menjadi tanggung jawab mereka tidak memiliki kualitas seperti yang diharapkan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka variabel independent yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah pengetahuan petugas tentang nilai guna rekem Perumusan masalahSecara teoritis, pengetahuan petugas tentang nilai guna rekam medis berhubungan dengan perilaku petugas tersebut dalam pengisian dokumen rekam medis, namun hal ini seperti tidak terjadi di Rumah Sakit Medika. Sehubungan dengan hal tersebut, maka akan dilakukan suatu penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian sebagai berikut “Adakah hubungan pengetahuan tentang nilai guna rekam medis dengan perilaku petugas dalam pengisian dokumen rekam medis di Rumah Sakit Medika?â€C. Tujuan Penelitian1. Tujuan UmumPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang nilai guna rekam medis dengan perilaku petugas dalam pengisian dokumen rekam medis di Rumah Sakit Tujuan Khususa. Mengukur pengetahuan tentang nilai guna rekam medis pada petugas medis dan paramedis di Rumah Sakit Medika .b. Mendeskripsikan perilaku petugas dalam pengisian dokumen rekam medis terutama petugas medis dan para medis di Rumah Sakit Menganalisis hubungan pengetahuan tentang nilai guna rekam medis dengan perilaku petugas dalam pengisian dokumen rekam medis di Rumah Sakit Manfaat Penelitian1. Bagi MahasiswaPenelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan yang telah di dapat selama mengikuti perkuliahan di Universitas Sehat Sejahtera, khususnya tentang nilai guna rekam medis dan pengisian dokumen rekam medis di sebuah rumah Bagi Program StudiPenelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran yang dapat memperkaya khazanah ilmu pengetahuan dalam bidang rekam medis, terutama dalam hal pengetahuan tentang nilai guna rekam medis dan perilaku pengisian dokumen rekam medis pada sebuah rumah Bagi Rumah SakitPenelitian ini diharapkan dapat memberi masukan praktis yang dapat digunakan untuk memperbaiki pengetahuan petugas tentang nilai guna rekam medis serta perbaikan pengisian dokumen rekam medis di Rumah Sakit II. KERANGKA TEORI DAN HIPOTESISA. Perilaku Petugas dalam Pengisian Dokumen Rekam Medis1. Pengertian Perilaku Pengisian Dokumen Rekam MedisMenurut Notoatmodjo 2007, perilaku adalah apa yang dikerjakan oleh organisme tersebut, baik dapat diamati secara langsung atau secara tidak langsung. Seorang petugas harus mengisi dokumen rekam medis dengan lengkap sehingga apa yang dikerjakan oleh petugas dalam pengisian dokumen rekam medis menghasilkan rekam medis yang baik dan berkualitas. Menurut Permenkes RI Nomor 269 tahun 2008 pasal 1 dijelaskan bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, diagnosis, pengobatan, tindakan medis dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Rekam medis yang lengkap juga disertai dengan autentifikasi yang mencakup nama terang dan gelar profesional dokter yang memberikan pelayanan, serta mencantumkan waktu pemberian pelayanan baik tanggal maupun jam pelayanan, tanda tangan dokter yang memberikan pelayanan. Pada penulisan dokumen rekam medis, perlu diperhatikan aturan penulisan yang dimulai pada dari baris teratas dan turun secara bertahap. Demikian pula bila ada koreksi, maka harus dilakukan dengan cara pencoretan tanpa menghilangkan catatan yang Cara mengukur perilakuTeknik yang digunakan untuk mengukur perilaku adalah dengan instrumen yang memakai skala Guttman. Skala ini merupakan skala yang bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yang tegas seperti jawaban dari pertanyaan atau pernyataan ya dan tidak, positif dan negatif, setuju dan tidak setuju, benar dan salah. Skala Guttman pada umumnya dibuat dalam bentuk daftar cek atau chek–list dengan interpretasi penilaian, apabila sekor benar nilainya 1 dan apabila salah nilainya 0 dan analisanya dapat dilakukan seperti skala likert Aziz, 2007103. Skala ini akan digunakan dalam pembuatan instrumen pengukuran perilaku peugas dalam pengisian dokumen rekam Dimensi-dimensi Kelengkapan Rekam MedisMenurut Permenkes RI Nomor 269 tahun 2008, rekam medis yang lengkap terdiri dari a. Identitas pasien yang merupakan kegiatan untuk membedakan identitas pasien yang satu dengan pasien yang lain secara unik. Identitas pasien minimal terdiri dari nomor rekam medis, nama pasien, tanggal lahir/umur dan jenis kelamin. b. Pemeriksaan adalah hasil pengamatan atau hasil memeriksa keadaan fisik pasien yang dilakukan oleh tenaga medis dan tenaga kesehatan lainnya baik terhadap pasien rawat jalan maupun rawat inap. c. Diagnosis penyakit ditetapkan berdasarkan pemeriksaan fisik. d. Pengobatan adalah therapi yang diberikan kepada pasien dengan tujuan untuk penyembuhan pasien. e. Tindakan medis adalah tindakan yang bersifat operatif dan non operatif yang dilaksanakan baik untuk tujuan diagnostik maupun pengobatan. f. Pelayanan lainnya maksudnya adalah pelayanan lain yang diberikan oleh tenaga kesehatan tertentu kepada pasien. Rekam medis yang lengkap juga disertai dengan autentifikasi dan pencatatan yang baik, yakni a. Nama terang dokter atau atau tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan di sertai gelar Waktu yang dicatat adalah tanggal dan jam pada saat dokter atau tenaga kesehatan tertentu memberikan pelayanan kesehatan kepada Tanda tangan dari dokter atau tenaga kesehatan tertentu yang memberikan pelayanan Aturan penulisan dimulai pada dari baris teratas dan turun secara bertahap setingkat demi setingkat hingga baris terbawah sehingga tidak ada baris yang kosong baris tetap. Bila ada baris yang kosong maka ditutup dengan garis Koreksi yang benar yang hanya dapat dilakukan dengan cara pencoretan tanpa menghilangkan catatan yang dibetulkan dengan cara menarik garis lurus diatas tulisan yang salah dan dibubuhi paraf dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan tertentu yang memberikan pelayanan. Tidak diperbolehkan melakukan penghapusan kata yang salah dengan tipp-ex atau Faktor-faktor yang Mempengaruhi PerilakuMenurut Green Notoatmodjo, 2003, salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku adalah faktor predisposisi predisposing factors. Faktor predisposisi merupakan suatu keadaan pikiran tentang sesuatu yang menguntungkan, antara lain jenis kelamin, umur, pengalaman, pendidikan, pengalaman, pengetahuan, dan lain sebagainya sebagai berikut a. Martono 2010 menyatakan bahwa seorang lelaki lebih banyak berpartisipasi dalam bidang-bidang yang bersifat eksakta, sedangkan perempuan lebih dominan pada bidang-bidang keahlian terapan seperti manajemen, psikologi, pendidikan dan sebagainya. Secara teoritis, kemampuan perempuan dalam pengisian dokumen rekam medis akan lebih baik dibandingkan dengan kaum Menurut Notoatmojo 2007, semakin tua umur seseorang maka pengalamannya akan semakin banyak. Beliau juga menyatakan bahwa semakin bertambahnya umur seseorang akan semakin berkembang daya tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuannya semakin membaik. Dengan demikian, semakin bertambah umur akan semakin meningkat pula kemampuannya dalam pengisian dokumen rekam Nursalam 2003 menyatakan bahwa pengalaman dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan mengambil keputusan dalam menghadapi masalah-masalah yang dihadapi di masa lalu. Seseorang yang mempunyai pengalaman bekerja di unit rekam medis tentunya akan mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam pengisian dokumen rekam Menurut Notoatmojo 2003a , seseorang yang mempunyai pendidikan tinggi akan mempunyai pengetahuan yang tinggi dan luas. Notoatmojo 2007 juga menyatakan bahwa semakin tinggi pendidikan akan semakin mudah menerima hal-hal baru dan mudah menyesuaikan dengan hal-hal baru itu. Seseorang yang berpendidikan kesehatan akan mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam pengisian dokumen rekam Notoatmojo 2007 mengatakan bahwa pengetahuan merupakan perangsang stimulus yang menyebabkan perubahan perilaku. Seorang yang mempunyai pengetahuan yang baik akan dapat melakukan sesuatu dengan baik. Seseorang yang mempunyai pengetahuan tentang nilai guna rekam medis yang baik akan memiliki kemampuan yang baik pula dalam pengisian dokumen rekam Status ekonomi seseorang yang ditandai dengan penghasilannya yang tinggi akan menentukan tersedianya fasilitas yang diperlukan untuk melakukan suatu kegiatan sehingga mempengaruhi pengetahuan seseorang Notoatmojo, 2003. Semakin tinggi penghasilan seseorang akan semakin luas kesempatan mendapatkan informasi yang membuat kemampuan yang dimilikinya menjadi lebih baik, termasuk kemampuan dalam pengisian dokumen rekam Notoatmojo 2003a mengatakan bahwa segala sesuatu yang ada di sekitar individu menyebabkan terjadinya interaksi yang akan direspon individu tersebut sebagai pengetahuan. Nursalam 2003 juga menyatakan bahwa seseorang akan memperoleh pengalaman dari lingkungannya yang akan mempengaruhi cara berpikirnya. Mereka yang sering berinteraksi dengan orang-orang yang bergelut dalam bidang rekam medis menjadi lebih memahami seluk beluk pekerjaan di unit rekam medis, termasuk dalam pengisian dokumen rekam paparan teori-teori dan peraturan perundangan di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku pengisian dokumen rekam medis adalah suatu kegiatan atau aktivitas dari tenaga kesehatan dalam mengisi dokumen rekam medis berisi tentang identitas pasien, pemeriksaan, diagnosis, pengobatan, tindakan medis serta autentifikasi dan pencatatan yang baik. B. Pengetahuan tentang Nilai Guna Rekam Medis1. Pengertian Pengetahuan tentang Nilai Guna Rekam kamus umum bahasa Indonesia 2003, pengetahuan berarti segala sesuatu yang diketahui karena mempelajarinya atau yang diketahui karena mengalami, melihat dan mendengar. Seorang petugas medis maupun paramedis perlu mengetahui nilai guna rekam medis. Dalam buku petunjuk teknis penyelenggaraan rekam medis rumah sakit tahun 1997 juga dikemukakan bahwa kegunaan rekam medis dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain aspek administrasi, legal, finansial, riset dan aspek Dimensi-dimensi Pengetahuan tentang Nilai Guna Rekam Russo dalam Widjaja, 2014, rekam medis yang merupakan data dasar setelah diproses menghasilkan informasi yang berguna untuk kepentingan dalam bidang administrasi, legal, riset, finansial, edukasi, dokumentasi, kesehatan masyarakat serta perencanaan dan pemasaran sebagai berikut a. Aspek administrasi Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi, karena isinya menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga medis dan paramedis dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan. Melalui dokumentasi rekam medis akan dapat dilihat peran dan fungsi tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. Dengan demikian akan dapat diambil kesimpulan tingkat keberhasilan pemberian pelayanan kesehatan yang diberikan, guna pembinaan dan pengembangan lebih lanjut. b. Aspek legal Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum, karena isinya menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan, dalam rangka usaha menegakkan hukum serta penyediaan bahan tanda bukti untuk menengakkan keadilan. Rekam medis adalah milik dokter dan rumah sakit, sedangkan isinya yang terdiri dari identitas pasien pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien adalah sebagai informasi yang dapat dimiliki oleh pasien sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku UU Praktek Kedokteran RI Tahun 2004 pasal 46 ayat 1. Bila terjadi suatu masalah yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan yang telah diberikan kepada pasien, maka dokumentasi rekam medis akan diperlukan sebagai barang bukti di pengadilan. Oleh karena itu data-data harus diidentifikasi secara lengkap, jelas, obyektif dan ditandatangi oleh tenaga kesehatan, tanggal, dan nama jelas harus dicantumkan. Rekam medis sebagai alat bukti keterangan ahli Pasal 186 KUHP dan sebagai alat bukti surat Pasal 187 KUHP, atau untuk membuktikan bahwa telah melakukan upaya yang maksimal untuk menyembuhkan pasien sesuai dengan standar profesi Aspek finansial Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai keuangan karena isinya dapat dijadikan sebagai bahan untuk menetapkan biaya pembayaran pelayanan di rumah sakit. Tanpa adanya bukti catatan tindakan/pelayanan, maka pembayaran pelayanan di rumah sakit tidak dapat dipertanggung jawabkan. Sejak diterbitkan Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional SJSN, maka pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan RI sejak tanggal 01 Januari 2014, mengimplementasikannya dengan melaksanakan program jaminan kesehatan sosial yang dikenal dengan nama program Jaminan Kesehatan Nasional JKN. Pemerintah dalam melakukan pembiayaan pelayanan kesehatan di rumah sakit metode case mix payment yaitu pembiayaan berbasis keluaran/hasil dan dilakukan dengan pengelompokan diagnosis penyakit yang dikaitkan dengan biaya perawatan dan dimasukan ke dalam group-group yang saat ini dikenal dengan sistem INA-CBGs. Tarif INA-CBG merupakan tarif paket pelayanan rawat inap dan rawat jalan yang meliputi jasa pelayanan medis dan non-medis, prosedur/tindakan, obat/bahan habis pakai, pemeriksaan penunjang serta ruang perawatan yang diberikan kepada seorang pasien selama satu episode rawatan. Pengajuan klaim pelayanan kesehatan oleh rumah sakit menggunakan program INA-CBGs dapat terbayarkan atau terklaim setelah diverifikasi oleh verifikator BPJS terhadap dokumen rekam medis. d. Aspek riset Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian karena isinya menyangkut data/informasi yang dapat dipergunakan dalam penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan. Hal ini diperlukan untuk perkembangan ilmu kedokteran, teknologi kedokteran maupun pengembangan di bidang profesi tenaga kesehatan lainnya. Selain itu rekam medis dibutuhkan untuk penelitian yang dilakukan oleh pihak ke tiga yang ditunjuk pemerintah untuk sebagai dasar pengambilan kebijakan terhadap pelaksaan suatu program pemerintah maupun dalam rangka perbaikan dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat. e. Aspek edukasi Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan. Karena isinya menyangkut data/informasi tentang perkembangan kronologis dari kegiatan pelayanan medis yang diberikan kepada pasien. Informasi tersebut dapat digunakan sebagai bahan/referensi pengajaran di bidang profesi si pemakai. Karena rumah sakit dewasa ini dijadikan sebagai lahan untuk praktek pendidikan bagi calon tenaga kesehatan dari berbagai profesi kesehatan. Dengan rekam medis tersebut tenaga kesehatan atau calon tenaga kesehatan dapat mengkaji dalam rangka mempelajari perjalanan suatu Aspek dokumentasi Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai dokumentasi, karena isinya menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan dipakai sebagai bahan pertanggung jawaban dan laporan rumah sakit. Karena berkas rekam medis mempunyai nilai medis sebagai bukti tertulis maupun terekam atas segala tindakan pelayanan, pengobatan dan perkembangan penyakit. Dengan dokumentasi rekam medis tersebut, berguna sebagai alat komunikasi antara sesama pemberi pelayanan kesehatan kepada pasien. Karena pemberian pelayanan kesehatan harus secara Kesehatan masyarakat Rekam medis dapat mengidentifikasi terjadinya wabah penyakit sehingga perencanaan dapat dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan secara nasional dan internasional. Tugas pemerintah adalah untuk melindungi dan memberi jaminan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia sesuai dengan UUD 1945. Dalam mewujudkannya itu, pemerintah terus melaksanakan upaya kesehatan yaitu kegiatan atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan dalam bentuk pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Dengan adanya rekam medis maka pemerintah yang mendelegasikan wewenang kepada aparat di bidang kesehatan akan mengetahui dan menyusun langkah-langkah strategis untuk mengatasinya. h. Perencanaan dan pemasaran Rekam medis dapat dipakai untuk mengidentifikasi data yang diperlukan guna seleksi dan promosi jasa pelayanan kesehatan. Dengan adanya data dan laporan dari rekam medis sangat berguna bagi pengembangan rumah sakit dengan merencanakan rencana strategis untuk membuka pelayanan kesehatan baru atau pengadaan alat kesehatan baru. Hal ini sangat berpengaruh terhadap pendapatan rumah sakit. 3. Cara Mengukur PengetahuanPengetahuan sesorang dapat diukur dari kemampuan orang tersebut mengungkapkan hal yang diketahuinya dalam bentuk jawaban, baik lisan maupun tulisan. Jawaban tersebut merupakan reaksi dari stimulus yang berupa pertanyaan yang disampaikan baik lisan maupun tulisan, uji yang digunakan untuk mengukur pengetahuan secara khusus dikelompokkan menjadi dua, yaknia. Pertanyaan subyektif yaitu penilaian jawaban melibatkan subyektifitas penilaian sehingga nilainya kemungkinan berbeda antara setiap penilai juga pada setiap waktu. Contohnya, pertanyaan Pertanyaan objektif yaitu penilaian jawaban tidak melibatkan subyektifitas penilai, melainkan dapat dinilai secara pasti dan sama oleh setiap penilai dan pada setiap beberapa pengertian dan paparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengetahuan tentang nilai guna rekam medis adalah hasil tahu dengan mempelajari atau mengamati tentang nilai guna rekam medis mencakup administrasi, legal, financial, riset, edukasi, dokumentasi, kesehatan masyarakat serta perencanaan dan Kerangka BerpikirPengetahuan tentang nilai guna rekam medis adalah hasil tahu dengan mempelajari atau mengamati tentang nilai guna rekam medis mencakup administrasi, legal, financial, riset, edukasi, dokumentasi, kesehatan masyarakat serta perencanaan dan pemasaran. Seseorang yang mengetahui aspek administrasi akan dapat menjawab dengan benar bahwa rekam medis dapat berguna untuk pertanggung-jawaban tugas dan tanggung jawab pemberi pelayanan. Seseorang yang mengetahui aspek legal dapat menjawab dengan benar bahwa rekam medis berguna sebagai bukti kepentingan hukum. Seseorang yang mengetahui aspek financial akan dapat menjawab dengan benar bahwa rekam medis sebagai dasar perhitungan biaya pelayanan kesehatan pasien. Seseorang yang mengetahui aspek riset dapat menjawab dengan benar bahwa rekam medis berguna untuk penelitian. Seseorang yang mengetahui aspek edukasi akan dapat menjawab dengan benar bahwa rekam medis sebagai bahan edukasi tenaga kesehatan. Seseorang yang mengetahui aspek dokumentasi dapat menjawab dengan benar bahwa rekam medis sebagai dokumentasi pelyanan kesehatan. Seseorang yang mengetahui aspek kesehatan masyarakat akan dapat menjawab dengan benar bahwa rekam medis sebagai sumber informasi kesehatan masyarakat. Seseorang yang mengetahui aspek perencanaan dan pemasaran dapat menjawab dengan benar bahwa rekam medis sebagai dasar perencanaan dan merupakan perangsang yang menyebabkan adanya perubahan perilaku seseorang. Seorang yang mempunyai pengetahuan yang baik akan dapat melakukan sesuatu dengan baik pula sehingga seseorang yang mempunyai pengetahuan yang baik tentang nilai guna rekam medis akan memiliki kemampuan yang lebih baik pula dalam pengisian dokumen rekam dokumen medis merupakan perilaku kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dalam mengisi dokumen rekam medis berisi tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan medis dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien serta harus dibubuhi nama, waktu, dan tanda tangan oleh tenaga kesehatan yang bersangkutansebagai bentuk pencatatan yang baik. Pengisian identitas pasien merupakan kegiatan untuk membedakan identitas pasien yang satu dengan pasien yang lain secara unik. Identitas pasien minimal terdiri dari nomor rekam medis, nama pasien, tanggal lahir/umur dan jenis kelamin. Pemeriksaan adalah hasil pengamatan atau hasil memeriksa keadaan fisik pasien yang dilakukan oleh tenaga medis dan tenaga kesehatan lainnya baik terhadap pasien rawat jalan maupun rawat inap terutama pemeriksaan fisik. Diagnosis penyakit ditetapkan berdasarkan pemeriksaan fisik terutama diagnosis yang diderita pasien. Pengobatan adalah therapi yang diberikan kepada pasien dengan tujuan untuk penyembuhan pasien. Tindakan medis adalah tindakan yang bersifat operatif dan non operatif yang dilaksanakan baik untuk tujuan diagnostik maupun pengobatan. Pelayanan lainnya, maksudnya adalah pelayanan lain yang diberikan oleh tenaga kesehatan tertentu kepada pasien berikut autentikasinya, yakni nama, gelar, tanggal, waktu, dan tanda tangan serta pencatatan yang dilakukan dengan aturan yang banar dan koreksi yang benar apabila ada dipengaruhi oleh pengetahuan tentang nilai guna, kemampuan pengisian dokemen medis juga dipengaruhi oleh faktor predisposisi lainnya dan juga faktor pemungkin dan faktor penguat, yakniJenis kelamin Kemampuan perempuan dalam pengisian dokumen rekam medis akan lebih baik dibandingkan dengan kaum Semakin bertambahnya umur akan semakin meningkat pula kemampuannya dalam pengisian dokumen rekam Seseorang yang mempunyai pengalaman bekerja di unit rekam medis tentunya akan mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam pengisian dokumen rekam Seseorang yang berpendidikan D-III rekam medis akan mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam pengisian dokumen rekam Semakin tinggi penghasilan seseorang akan semakin luas kesempatan mendapatkan informasi yang membuat kemampuan yang dimilikinya menjadi lebih baik, termasuk kemampuan dalam pengisian dokumen rekam pergaulan Mereka yang sering berinteraksi dengan orang-orang yang bergelut dalam bidang rekam medis menjadi lebih memahami seluk beluk pekerjaan di unit rekam medis, termasuk dalam pengisian dokumen rekam pemungkin Mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan bagi masyarakat, seperti puskesmas, rumah sakit, poliklinik, posyandu, polindes, pos obat desa, dokter atau bidan praktek swasta, dan sebagainya. Faktor penguat Meliputi sikap dan perilaku tokoh masyarakat, tokoh agama, petugas kesehatan, undang-undang, peraturan-dan sebagainya serta perencanaan dan mempermudah kaliaan untuk memperoleh data dari porposal-proposal penelitian kesehatan, anda dapat mendownloadnya di link di bawah ini!1. Proposal Hubungan Pengetahuan Tetang Nilai Guna Rekam Medis Dengan Perilaku Petugas Dalam Pengisian Dokumen Rekam Medis Di Rumah Sakit Proposal Faktor Resiko Dan Pola Kuman Dan Test kepekaan antibiotik pada penderitainfeksi saluran kemih di rs dr. kariadi semarang tahun 2004 – 20053. Proposal Pengasuhan Gizi dan Kesehatan Anak Umur 1- 3 Tahun Penderita Gizi Buruk di Kecamatan Anamuban Selatan, kabupaten TTS 16+ Judul Skripsi Tentang Keperawatan Keluarga. Written by Michael Jun 16, 2021 · 9 min read. Judul Skripsi Tentang Keperawatan Keluarga - Proposal penelitian ini disusun sebagai syarat dalam pendidikan akhir S1 Keperawatan STIKES ICME Jombang tahun akademi 20162017 merupakan. 450 Contoh Judul Skripsi Keperawatan Gratis Terbaru Most Recommended. Download Free DOCXDownload Free PDFproposal penelitian kesehatanproposal penelitian kesehatanproposal penelitian kesehatanproposal penelitian kesehatanDylan Jasdar PROPOSALKTI DENGAN JUDUL GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN JAMKESMAS DALAM MENERIMA PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS Umumnya banyak peneliti mengenai kepuasan pelanggan yang dilakukan dengan penelitian survai, baik survai melalui pos, telepon, maupun wawancara pribadi (McNeal dan Lamb dalam Peterson dan Wilson, 1992). Pusat Kesehatan50 Kumpulan Judul Skripsi Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang Cocok Dijadikan Inspirasi Rekomendasi Judul Skripsi Keselamatan dan Kesehatan Kerja tersedia di bawah ini. Kamis, 23 Februari 2023 1708 WIB ini kumpulan Judul Skripsi Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang bisa kamu jadikan ide penelitian kamu. - Rekomendasi Judul Skripsi Keselamatan dan Kesehatan Kerja tersedia di bawah ini. Adanya berbagai referensi Judul Skripsi Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang kami berikan ini diharapkan bisa membantu kamu menemukan judul apa yang ingin kamu teliti. Tidak perlu berlama-lama, berikut ini Judul Skripsi Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang bisa kamu ketahui dan telah kami rangkum dari berbagai sumber. Gambaran Kecelakaan Kerja dan Upaya Keselamatan Kerja di PT ABC Kota DEF Tahun 2003 – 2005 Gambaran Kecelakaan Kerja Di Kota DEF Tahun XXHubungan Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan Terjadinya Kecelakaan Kerja Pada PT ABC Kota DEF Tahun XX. Hubungan motivasi Kerja Dengan Kinerja Guru SD Negeri ABC Kota DEF Tahun XX Perbedaan Stres Kerja Antara Guru Tunarungu Dengan Guru Tunagrahita Di SLB-E Negeri ABC Kota DEF Tahun XX Gambaran Keluhan Muskuloskeletal Pada Pekerja Pembuat Roti Di ABC Di Kecamatan DEF Tahun XX Gambaran Perilaku Pemakaian APD Dan Gejala Keracunan Pada Penyemprot Pestisida Di Afdeling ABC Dan DEF Kebun GHI Tahun XX Gambaran Keluhan Muskuloskeletal Pada Pegawai Yang Menggunakan Personal Computer Di PT ABC Kota DEF Tahun XX Penerapan Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 di Terminal BBM Medan Group PT. ABC Kota DEF Tahun XX Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja Bagi Pekerja Di Luar Hubungan Kerja Jamsos TK-LHK oleh cabang ABC Kota DEF, Tahun XX Gambaran Tekanan Darah Sebelum Dan Sesudah Bekerja Pada Tenaga Kerja Bongkar Muat TKBM Di Pelabuhan ABC Pada Tahun XX Persepsi Tenaga Kerja Tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3 dan Pedoman Penerapan SMK3 di Kota DEF Tahun XX Pengaruh Shift Kerja Terhadap Kelelahan Kerja Karyawan Bagian Produksi Seksi Reduksi PT. ABC Kota DEF Tahun XX Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Pekerja pada Bagian Produksi Mengenai Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3 di PT. ABC Kota DEF Tahun XX Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pembangunan Struktur Basement Crovin Internasional Hotel PT. ABC Kota DEF Agustus 2003-Mei 2004 Gambaran Persepsi Pekerja tentang Risiko Kecelakaan Kerja di Departemen Produksi dan Utility PT. ABC Kota DEF Tahun XX Hubungan Sikap Pekerja Terhadap Penerapan Program K3 Dengan Komitmen Pekerja Pada Perusahaan Di PT. ABC Kota DEF Tahun XX Baca juga 60 Contoh Judul Skripsi Ilmu Gizi yang Mudah Dikerjakan Agar Kamu Wisuda Dengan Cepat Perilaku Bidan Praktek Swasta Dalam Menggunakan Perlengkapan Perlindungan Diri PPD Di Kecamatan ABC Tahun XX Gambaran Stres Kerja Pada Perawat Di Ruang TB Paru Di Rumah Sakit Umum Daerah ABC Kecamatan DEF Kabupaten GHI Tahun XX Pengukuran Kadar Debu Dan Gangguan Saluran Pernafasan Pekerja Bengkel Pandai Besi di Desa ABC Kecamatan DEF Kabupaten GHI Tahun XX Persepsi Tenaga Kerja Tentang Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja SMK3 Dan Pedoman Penerapan SMK3 Di Kota DEF Tahun XX Gambaran Kebisingan Lalu Lintas Dan Stres Kerja Pada Operator Pompa Bensin Di SPBU X Kecamatan ABC Tahun XX Gambaran Perilaku Petugas Rumah Sakit Terhadap Sistem Pengelolaan Sampah Medis Di Rumah Sakit ABC Kota DEF Tahun XX Tinjauan Tentang Upaya Penyelenggaraan Program Keselamatan Kerja Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rumah Sakit ABC Kota DEF Tahun XX Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Petugas Terhadap Penanganan Sampah Medis Di Rumah Sakit ABC Kota DEF Tahun XX Perilaku Pegawai Tbk Cabang DEF Terhadap Pencegahan Penyakit Degeneratif Tahun XX Gambaran Frekuensi dan Tingkat Keparahan Kecelakaan Kerja Pada Petugas Fumigator PT. ABC Di Pelabuban Laut ABC Kota DEF Tahun XX-XX Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pembangun Struktur Basement Crown Internasional Hotel PT. ABC Kota DEF Agustus 2003 – Mei 2004 Gambaran Stres Kerja Pada Terapis Anak Autisme Di Yayasan Terapi Anak Autisme Kecamatan ABC Kota DEF Tahun XX Kelelahan Kerja Pada Pekerja Di Hotel ABC Kota DEF Tahun XX Hubungan Kadar Hemoglobin Dengan Produktivitas Tenaga Kerja Pemanen Kelapa Sawit PT. ABC Kecamatan DEF, Kabupaten GHI, Propinsi JKL Tahun XX Gambaran Kelelahan Kerja Pada Pengemudi Bis Antar Kota Di CV. ABC Kota DEF Tahun XX Gambaran Gangguan Sistem Pernafasan Pada pekerja Pengeleman Sepatu Di Pusat Industri Kecil PUC ABC Tahun XX Pengaruh Shift Kerja Terhadap Kelelahan Kerja Pada Karyawan Di Bagian Produksi Seksi Penuangan PTABC Kota DEF Tahun XX Gambaran Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Pekerja Terhadap Pemakaian Alat Pelindung Diri di Kota DEF Tahun XX Gangguan Pembuluh Darah Vena Pada Pekerja Quality Control Di Kebun ABC PTP Nusantara DEF Tahun XX Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Safety Driving pada Pengemudi Mobil Tangki Terminal BBM Medan Group ABC Kota DEF Tahun XX Gambaran Karakteristik Ibu Dalam Pemanfaata Penolong Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas ABC Kecamatan DEF Kabupaten GHI Tahun XX Gambaran Gangguan Sistem Pernafasan Pada Pekerja Pengeleman Sepatu Di Provinsi ABC Hubungan Kebisingan Terhadap Stres Pada Pekerja Bagian Produksi PT. ABC Tahun XX sebuah skripsi kesehatan masyarakat Pengaruh shift kerja dengan stress kerja terhadap karyawan pada bagian produksi PT. ABC Analisis sikap kerja dan persepsi kelelahan kerja karyawan loundry di Laundry ABC Hubungan ergonomi kerja terhadap keluhan nyeri punggung pada pengemudi angkutan kota jurusan ABC-DEF skripsi k3 Hubungan Sikap Pekerja Terhadap Penerapan Program K3 Dengan Komitmen Pekerja Pada Perusahaan Di PT. ABC Kelelahan Kerja Pada Pekerja Di PT ABC Pengukuran Kadar Debu Dan Gangguan Saluran Pernafasan Pekerja Bengkel Pandai Besi di bengkel ABC Faktor-Faktor Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas Di Kota ABC Tahun 2014 skripsi kesmas Hubungan Pengetahuan Tenaga Kerja pada bagian Pengolahan dengan Penggunaan Alat Pelindung Pendengaran APP di PTABC Kota DEF Tahun XX Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Perusahaan Peserta PT. ABC Kota DEF Tahun XX Perbedaan Stres Kerja Antar karyawan di PT ABC Gambaran Kecelakaan Kerja Di PT. ABC Kota DEF Hubungan Pelaksanaan Program K3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan Terjadinya Kecelakaan Kerja Pada PT ABC Pengaruh Shift Kerja Terhadap Kelelahan Kerja Karyawan Bagian Produksi Seksi Reduksi PT. ABC Kota DEF Tahun XX Persepsi Tenaga Kerja Tentang Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja SMK3 Dan Pedoman Penerapan SMK3 Di PT. ABC Gambaran Kepuasan Kerja Pada Perawat di Unit Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Daerah Propinsi ABC Kota DEF Tahun XX Hubungan Perilaku Pekerja Terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3 di PT ABC Pengaruh kebisingan dan masa kerja terhadap stress kerja pada bagian packing di PT ABC Hubungan antara pengetahuan dan motivasi k3 karyawan dengan penerapan manajemen K3 pada PT ABC Analisis Yuridis Terhadap Implementasi Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pada Proyek Pembangunan Kampus 4 Universitas ABC Evaluasi Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja k3 Dengan Metode Hirarc Pada Produksi Gula Di Pt. ABC Pg DEF Analisis Penerapan Dan Dampak Higiene Karyawan Terhadap Keselamatan Dan Kesehatan Kerja k3 Di Kota DEF Efek Intervensi Pelatihan Dan Safety Briefing Pada Perilaku Keselamatan Dan Kesehatan Kerja k3 Penjamah Makanan Instalasi Gizi Rumah Sakit Evaluasi Implementasi Keselamatan Dan Kesehatan Kerja k3 Pada Proyek Pembangunan Light Rail Transit lrt ABC Fase 1 DAERAH DEF-velodrome Identifikasi Pemenuhan Ketentuan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja k3 Pada Kegiatan Penggergajian Di Ud. ABC Iklim, Intensi Dan Performansi Keselamatan Dan Kesehatan Kerja k3 Terkait Cedera Tertusuk Dan Tersayat cts, Kajian Penerapan The Theory Of Planned Behavior tpb Di Rsup ABC Kota DEF Kepatuhan Pekerja Industri Kayu Lapis Terhadap Prosedur Kerja Dan K3 Perekatan Di Pt ABC, Kabupaten DEF, Provinsi GHI Kepatuhan Pekerja Terhadap Ketentuan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja k3 Dan Prosedur Kerja Di Tpk ABC, Perum Perhutani DEF Mitigasi Risiko Bahaya Keselamatan Dan Kesehatan Kerja k3 Di Industri Kerajinan ABC GAMBARAN SANITASI LINGKUNGAN DI PANTI ASUHAN LOKASI TAHUN XX HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN SEKOLAH DASAR DENGAN KEBERADAAN VEKTOR TIKUS DI KECAMATAN LOKASI TAHUN XXPENGELOLAAN LIMBAH MEDIS PADAT DI PUSKESMAS LOKASI TAHUN XX ANALISIS KANDUNGAN KLORIN CI2 PADA BERAS YANG BEREDAR DI TIGA PASAR TRADISIONAL LOKASI TAHUN XX GAMBARAN PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS PADAT DI PRAKTEK DOKTER GIGI LOKASI TAHUN XX KUALITAS AIR MINUM DI DUA DEPOT AIR MINUM DI KECAMATAN LOKASI TAHUN XX SISTEM PENGELOLAAN LIMBAH B3 OLI BEKAS BENGKEL MOTOR YANG ADA DI SEPANJANG JALAN KECAMATAN LOKASI TAHUN XX HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN RUMAH DENGAN KEJADIAN DBD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LOKASI TAHUN XX PENGGUNAAN AIR HUJAN DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA MASYARAKAT DI KELURAHAN LOKASI TAHUN XX ANALISIS KANDUNGAN BAKTERI Escherichia coli PADA MINUMAN AIR TEBU YANG DIJUAL DI PASAR LOKASI TAHUN XX HUBUNGAN TEMPAT PENAMPUNGAN AIR, KONDISI SUMUR DAN GERAKAN 3M TERHADAP KEJADIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DBD DI DESA SUNGAI TERITIB WILAYAH KERJA PUKESMAS LOKASI TAHUN XX TINJAUAN PENGGUNAAN ZAT PEWARNA PADA PRODUKSI CENDOL DI KECAMATAN LOKASI TAHUN XX FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENANGANAN SAMPAH RUMAH TANGGA LOKASI TAHUN XX PEMERIKSAAN BORAKS PADA LONTONG SIAP KONSUMSI YANG DIJUAL DI LOKASI TAHUN XX HUBUNGAN MUTU PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN POLI SPESIALIS RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT LOKASI TAHUN XX Perbedaan Stres Kerja Antara Pegawai Dinas Dalam Dan Dinas Luar AJB Bumiputera 1912 Cabang Binjai Tahun 2009 Hubungan Kebisingan Terhadap Stres Pada Pekerja Bagian Produksi Baru Medan Tahun 2008 Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Perusahaan Peserta PT. Jamsostek Persero Cabang P. Siantar Tahun 2002 Gambaran Faktor-Faktor Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas Di Kota Medan Tahun 2010 Hubungan Pengetahuan Tenaga Kerja pada bagian Pengolahan dengan Penggunaan Alat Pelindung Pendengaran APP di PT, Perkebunan Nusantara IV Persero Kebun Sawit Langkat Tahun 2006 Gambaran Kepuasan Kerja Pada Perawat di Unit Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Daerah Propinsi Sumatera Utara Medan Tahun 2005 Hubungan Perilaku Pekerja Terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3 dengan Timbulnya Dermatomikosis di Potong Hewan Kota Medan Tahun 2003 Perbedaan Kelelahan Kerja Pada Operator SPBU Antara Shift Pagi Dan Shift Malam Di SPBU 14203163 Tanjung Morawa Tahun 2009. Hubungan Faktor-faktor Penyebab dan Akibat Kecelakaan Lalu Lintas Pada Pengendara Sepeda Motor di Kota Medan Tahun 2008-2010 Gambaran Keluhan Muskuloskeletal Pada Perajin Sulaman Tangan Di Jorong Subarang Tigo Jorong Nagari Koto Gadang, Sumatera Barat Tahun 2010 Gambaran Densitas Tulang Pada Pegawai Balai Riset Standardisasi Industri Medan Tahun 2010 Gambaran Kelainan Kulit Pada Nelayan di Yong Panah Hijau Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Belawan Tahun 2008 Gambaran Kelelahan Pada Pengemudi Angkutan Kota Di Kota Dumai Tahun 2005 Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Pengurus P2K3 dan Tenaga Kerja terhadap Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT. Cakra Compact Aluminium Industries Tanjung Morawa Tahun 2005 Gambaran Biaya Langsung Kecelakaan Kerja Di PTPN III Kebun Aek Nabara Selatan tahun 2002-2004 Gambaran Sistem Manajemen Keselamatan Radiasi Mengenai Radiasi Sinar X Pada Pekerja Di Unit Radiologi RSU Santa Elisabeth Medan Tahun 2004 Baca juga 90 Referensi Judul Skripsi Sastra Bahasa Indonesia Terbaru yang Cocok Dijadikan Inspirasi Perilaku Siswa Jurusan Listrik Pemakaian Tentang Keselamatan Kerja Di Sekolah Teknik Menengah STM PEMDA Kisaran Tahun 2005 Gambaran Kecelakaan Kerja dan Upaya Keselamatan Kerja di PT Bandar Bunder Tebing Tinggi Tahun 2003 – 2005 Gambaran Kecelakaan Kerja Di PT. Socfindo Kebun Seunagan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008 Hubungan Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan Terjadinya Kecelakaan Kerja Pada PT Chevron Pacific Indonesia Duri Tahun 2011. Hubungan motivasi Kerja Dengan Kinerja Guru SD Negeri Kuta Tuha BalangPidie Aceh Barat Daya Tahun 2009 Perbedaan Stres Kerja Antara Guru Tunarungu Dengan Guru Tunagrahita Di SLB-E Negeri Pembina Medan Tahun 2011 Gambaran Keluhan Muskuloskeletal Pada Pekerja Pembuat Roti Di Harum Manis Di Kecamatan Medan Tembung Tahun 2010 Gambaran Perilaku Pemakaian APD Dan Gejala Keracunan Pada Penyemprot Pestisida Di Afdeling V Dan VI Kebun Dolok Ilir PTPN IV Tahun 2010 Gambaran Keluhan Muskuloskeletal Pada Pegawai Yang Menggunakan Personal Computer Di PT PLN Persero Wilayah Sumatera Utara Tahun 2011 Penerapan Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 di Terminal BBM Medan Group PT. Pertamina Persero Region I Sumbagut Labuhan Deli-Belawan Tahun 2011 Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja Bagi Pekerja Di Luar Hubungan Kerja Jamsos TK-LHK oleh cabang Tanjung Morawa Medan, Tahun 2010 Gambaran Tekanan Darah Sebelum Dan Sesudah Bekerja Pada Tenaga Kerja Bongkar Muat TKBM Di Pelabuhan Belawan Pada Tahun 2009 Persepsi Tenaga Kerja Tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3 dan Pedoman Penerapan SMK3 di PT. Inalum Kuala Tanjung Tahun 2005 Pengaruh Shift Kerja Terhadap Kelelahan Kerja Karyawan Bagian Produksi Seksi Reduksi PT. INALUM Kuala Tanjung Tahun 2011ReferensiJudul Skripsi Kesehatan Lingkungan Analisis Perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta Penyakit Berbasis Lingkungan pada Anak Usia 6-12 Tahun Korban Erupsi Gunung Sinabung di Posko Pengungsian ABC Kabupaten DEF Tahun XX Analisis Pengelolaan Sampah, Sanitasi dan Angka Kepadatan Lalat di Pasar ABC Kota DEF Tahun XX Skripsi Malang adalah jasa pembuatan judul skripsi Kesehatan Masyarakat Malang. Bagi kamu yang sudah atau akan mengambil skripsi, dan merasa tidak berdaya dengan pembuatan judul skripsi. Maka sudah saatnya, kamu menyimak ratusan Contoh Judul Skripsi yang terangkum dalam artikel 100 Contoh Judul Skripsi Kesehatan Masyarakat Terbaik. Jasa Skripsi Malang juga melayani beragam jurusan yang tersedia di berbagai kampus di Indonesia. Bagi kamu yang ingin mendapatkan layanan ekstra 3 in 1 konsultasi, pembuatan dan bimbingan skripsi, silakan hubungi atau untuk prosedur pemesanan. Referensi Judul Skripsi Kesehatan Masyarakat Penatalaksanaan Manajemen Gizi di Rumah Sakit Umum ABC Tahun XXPelaksanaan Manajemen Logistik Alat Kesehatan di Rumah Sakit Umum ABC Tahun XXGambaran Perilaku Ibu dalam Melakukan Perawatan Kehamilan di Desa ABC Kecamatan DEF Kabupaten GHI Tahun XXPengaruh Pengetahuan dan Sikap Ibu Terhadap Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang MKJP di Perumnas ABC Kecamatan DEF Kabupaten GHI Tahun XXAnalisis Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Pedagang Beras dan Kandungan Klorin Cl2 pada Beras Kilang yang Dijual di Pasar ABC Kabupaten DEF Tahun XXUji Daya Terima dan Nilai Gizi Brownies SingkongGambaran Kualitas Udara dan Keluhan Gangguan Pernapasan pada Masyarakat yang Tinggal Dikawasan Industri Pabrik Kelapa Sawit PKS PTPN IV Kebun Sosa II Kabupaten ABC Tahun DEFAnalisis Implementasi Program Desa ABC di Kecamatan DEF Kabupaten GHIEfektifitas Desinfektan Terhadap Penurunan Jumlah Angka Kuman pada Lantai Kamar Operasi di Instalasi Bedah Pusat Rumah Sakit Umum ABC Kota DEF Tahun XXHubungan Status Stres Psikososial dengan Konsumsi Makanan dan Status Gizi Siswa SMU ABC Tahun XXAnalisis Penggunaan Natrium Benzoat pada Tauco Curah dan Kemasan yang Dijual di Beberapa Pasar Tradisional dan Swalayan di Kota ABC Tahun XXAnalisis Kadar Amoniak di Udara dan Sanitasi Peternakan Serta Keluhan Kesehatan pada Pekerja di Peternakan Ayam di Desa ABC Kecamatan DEF Kabupaten GHIUji Daya Terima dan Nilai Gizi Bakso dengan Substitusi Ampas Kelapa dan BelutAnalisis Kandungan Escherichia Coli dan Zat Pewarna pada Minuman Bubble Drink yang Bermerek dan yang Tidak Bermerek Dibeberapa Pusat Jajanan di Kota ABC Tahun XXFaktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Antenatal Care ANC di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan ABC Kabupaten DEF Tahun GHIHubungan Perilaku Anak Remaja Mengenai Permainan Game Online dengan Keluhan Kelelahan Mata di Kelurahan ABC Kota DEF Tahun XXFaktor yang Berhubungan dengan Preeklampsia pada Kehamilan di RSU ABC Kota DEF Tahun XX-XXPengaruh Kegiatan Penyuluhan dalam Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja PKPR Terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Seks Pranikah di SMAN ABC dalam Kabupaten DEF Tahun XXAnalisis Pewarna Buatan pada Selai Roti yang Bermerek dan Tidak Bermerek yang Beredar di Kota ABC Tahun XXPerbandingan Kualitas Hidup Lanjut Usia yang Tinggal di Panti Jompo dengan yang Tinggal di Rumah di Kabupaten ABC Tahun DEFFaktor yang Berhubungan dengan Perkawinan Usia Muda pada Penduduk Kelompok Umur 12-19 Tahun di Desa ABC Kecamatan DEF Kabupaten GHI Tahun XXGambaran Perilaku Masyarakat Terhadap Pemanfaatan Program Jaminan Persalinan JAMPERSAL dalam Melakukan Persalinan di Puskesmas ABC Kabupaten DEFAnalisis Kondisi Higiene dan Sanitasi Staf Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Daerah Kota ABC Tahun XXImplementasi Program ASI Eksklusif dan Peran Petugas KIA di Wilayah Kerja Puskesmas ABC kec. DEF Kabupaten GHIGambaran Faktor – Faktor yang Memengaruhi Tindakan Ibu Terhadap Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap dan Tidak Lengkap pada Balita 12 Bulan di Desa ABC Kecamatan DEF Kabupaten GHI Tahun XXAnalisa Sistem Pengelolaan Sampah dan Perilaku Pedagang di Pasar ABC Kota DEF Tahun GHIKarakteristik Penderita Hipertensi yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah ABC Tahun XX-XXKarakteristik Penderita Fraktur pada Lansia Rawat Inap di Rumah Sakit ABC Kota DEF Tahun XX-XXKarakteristik Bayi yang Menderita Penyakit Hircshsprung di RSUP ABC Kota DEF Tahun XX-XXPerilaku Bidan KIA/KB dalam Pelaksanaan Program Prevention of Mother To Child PMTCT di Rumah Sakit Haji Kota ABC Tahun XXKebiasaan Pencucian Raskin dan Residu Zat Pemutih Klorin di Kelurahan ABC Kecamatan DEF Kota GHI Tahun XXPengaruh Agen Sosialisasi Terhadap Pola Pencarian Pengobatan Mahasiswa Rumpun Fakultas Non-Eksakta Universitas ABC di Kota DEF Tahun XXAnalisis Faktor – Faktor yang Berpengaruh Terhadap Ibu Hamil dalam Melakukan Kunjungan Antenatal Care ANC di Kecamatan ABC Kabupaten DEF Tahun XXPersepsi Konsep Sehat Sakit Tentang Penyakit Hipertensi pada Etnik Tamil di Kelurahan ABC Kota DEF Tahun XXGambaran Pola Konsumsi dan Status Gizi Baduta Bayi 6-24 Bulan yang Telah Mendapatkan Makanan Tambahan Taburia di Kelurahan ABC Kecamatan DEF Tahun XXFaktor- Faktor yang Memengaruhi Perilaku Ibu dalam Pemberian Sarapan Pagi pada Anak di SD ABC Kota DEF Tahun XXKarakteristik Penderita Bronkitis yang Dirawat Jalan pada Kelompok Umur ≥ 15 Tahun di RSU ABC Tahun XX-XXHubungan Higiene Pengguna Air Sungai Deli dengan Keluhan Kesehatan Kulit dan Tindakan Pencemaran Sungai di Kelurahan ABC Kecamatan DEF Kota GHI Tahun XXAnalisa Kandungan Rhodamin B dan Formalin pada Gula Merah Serta Pengetahuan dan Sikap Pedagang di Pasar Tradisional Kecamatan ABC Tahun XXGambaran Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Pekerja pada Bagian Pengolahan Tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3 di PKS Pagar Merbau Tahun 2017Hubungan Kepuasan Kerja dengan Turnover Intentions Karyawan Outsourcing PT ABC Tahun DEFPersepsi Masyarakat Mengenai Penggunaan Plastik Berbayar pada Ritel Transmart Plaza Medan Fair dan Pasar Tradisional Kelurahan ABC Kecamatan DEF Tahun XXFaktor-Faktor yang Mempengaruhi Pekerja Pengelasan pada Penggunaan Alat Pelindung Diri APD di Kelurahan ABC Kecamatan DEF Kab. GHI Tahun XXKarakteristik Penderita Tuberkulosis Paru pada Usia Dewasa di Rumah Sakit Umum Haji Kota ABC Tahun XXPemetaan Capaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Semua Puskesmas Kota ABC Tahun XX Berbasis Sistem Informasi GeografisPenerapan Analisis Jalur Path Analysis untuk Mengkaji Faktor yang Berhubungan dengan Fertilitas di Provinsi ABC Tahun XXKarakteristik Ibu Hamil Terinfeksi HIV yang Memanfaatkan Program Pencegahan Penularan HIV ke Anak di RSUP ABC Kota DEF Tahun XX-XXKarakteristik Penderita Kanker Kolorektal yang Dirawat Inap di RSUP ABC Tahun XX-XXHubungan Mutu Pelayanan Kesehatan dengan Kepuasan Pasien BPJS di Ruang Rawat Inap Kelas III di Rumah Sakit Umum Daerah ABC Kabupaten DEF Tahun XXAnalisis Pelaksanaan Penyeliaan Fasilitatif Program KIA oleh Bidan Koordinator Puskesmas di Kota ABC Tahun XXKarakteristik Penderita TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas ABC Kota DEF Tahun XX-XXKarakteristik Penderita Kanker Serviks yang Dirawat Inap di RSUD ABC Tahun XX-XXAnalisis Penerapan Kebijakan Pengelolaan Sampah Melalui Program Bank Sampah di ABC Tahun XXPelaksanaan Prosedur Rekam Medis di Rumah Sakit Umum Daerah ABC Tahun XXHubungan Beban Kerja dengan Kelelahan Kerja pada Perawat di Unit Rawat Inap Rumah Sakit ABC Tahun XXAnalisis Kandungan Residu Antibiotik pada Ayam Ras Broiler Serta Penggunaan Antibiotik pada Peternak di Kecamatan ABC Provinsi DEF Tahun XXPelaksanaan Program Keselamatan Pasien Patient Safety di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit ABC Tahun XXDeskripsi Pelaksanaan Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas ABC Kecamatan DEF Kota GHI Tahun XXDeskripsi Prioritas Indikator Kepuasan Kerja Perawat di Rumah Sakit Umum Daerah ABC Tahun XXFaktor yang Berhubungan dengan Kepemilikan Jamban Keluarga dan Personal Hygiene dengan Kejadian Diare di Desa ABC Tahun DEFHubungan Lingkungan Sosial dengan Perilaku Buang Air Besar Sembarangan Masyarakat di Kelurahan ABC Kabupaten DEF Tahun XXGambaran Stres Kerja pada Perawat di Rumah Sakit ABC Tahun XXFaktor-Faktor yang Berhubungan dengan Gejala Dermatitis Kontak pada Pekerja Perebusan Ikan di Desa ABC Kabupaten DEF Tahun GHIAnalisis Upaya Pengendalian Risiko Kecelakaan Kerja di Bagian Repair Tanki Minyak PT. ABC Tahun XXHubungan Durasi Kerja dengan Tingkat Kelelahan Kerja pada Pekerja Pabrik Tapioka PT. ABC Kecamatan DEF Tahun GHIAnalisis Diskriminan untuk Mengklasifikasikan Tindakan Mahasiswa FKM Universitas ABC dalam Menggunakan Google Search Engine untuk Mendapatkan Informasi Kesehatan Tahun XXEfektivitas Pemanfaatan Dana Bantuan Operasional Kesehatan BOK dalam Program Promotif dan Preventif di Puskesmas ABC Tahun XXAnalisis Biaya Satuan Unit Cost Makanan Pasien Rawat Inap di RSUD ABC Kota DEF Tahun XXHubungan Pola Makan dan Aktivitas Fisik dengan Status Gizi Siswi yang Puasa Sunnah di Sekolah Islam ABC Tahun XXPengaruh Penyuluhan Kesehatan Menggunakan Permainan Ular Tangga Tentang Kecacingan Terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswa SDN ABC Tahun XXMonitoring Pelaksanaan Sistem Rujukan Pasien JKN Menggunakan Konsep Rantai Nilai di RSUD ABC Kota DEF Tahun XXFaktor-Faktor yang Mempengaruhi Kedisiplinan Pekerja Proyek Underpass Titi Kuning dalam Penggunaan Alat Pelindung Diri di PT ABC Kota DEF Tahun XXGambaran Persepsi, Dukungan Suami dalam Penyediaan Pangan dan Status Gizi Anak Balita di Desa ABC Kecamatan DEF Kabupaten GHIPeramalan Jumlah Penduduk Tahun 2018-2022 di Kabupaten ABC Menggunakan Model ArimaKarakteristik Penderita Plasenta Previa di Rumah Sakit Umum ABC Tahun XX-XXPengalaman Pasien BPJS Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kota ABC Tahun XXPerilaku Pengurus Desa Siaga dalam Mengatasi Kematian Ibu Maternal dan Bayi Baru Lahir Neonatal di Desa ABC Kecamatan DEF Kabupaten GHI Tahun XXRespon Fisiologi Lateks dan Histologi Pembuluh Lateks Beberapa Klon Terhadap Konsentrasi Stimulan yang Berbeda pada Tanaman KaretPola Konsumsi dan Kontribusi Pemberian Makanan Tambahan Terhadap Tingkat Kecukupan Energi dan Protein Harian Siswa-Siswi Tk ABC Kabupaten DEFPengaruh Permainan Monopoli Gizi Monogi tentang Pola Makan Seimbang Terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswa SDN ABC Kota DEF Tahun XXKarakteristik Penderita Asma Bronkial Dewasa yang Dirawat Inap di Rsup ABC Kota DEF Tahun 2014-2015Analisis Kandungan Formalin dan Methanyl Yellow Serta Hygiene Sanitasi Pengolahan pada Tahu Kuning yang Diproduksi di Beberapa Pabrik di Desa ABC Kecamatan DEF Kabupaten GHI Tahun XXPersepsi Remaja Tentang Gambar Peringatan Kesehatan pada Kemasan Rokok di SMK ABC Kota DEF pada Tahun XXAlasan Penyalahgunaan Napza pada Remaja Putra di Panti Sosial Pamardi Putra ” Insyaf” Lau Bakeri Kecamatan ABC Kabupaten DEF Tahun XXKebisingan pada Rumah Sakit dan Kenyamanan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit ABC Kota DEF Tahun XXFaktor Risiko yang Menyebabkan Kejadian Gizi Lebih pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas ABC Tahun XXAnalisis Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein TKTP pada Penderita TB Paru Rawat Inap di Rumah Sakit ABCEfektivitas Ekstrak Cabai Rawit Capsicum frutescens L TerhadapKematian Larva Nyamuk Aedes spp. pada OvitrapFaktor – Faktor yang Mempengaruhi Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas ABC Kota DEFGambaran Pola Makan dan Status Gizi Anak Balita Berdasarkan Karakteristik Keluarga di Kelurahan ABC Kecamatan DEF Kabupaten GHIPola Asuh dan Karakteristik Keluarga yang Memiliki Anak Balita di Kompleks Perumahan ABC Kelurahan DEF Kecamatan GHI Tahun XXAnalisa Karakteristik Penggunaan Handphone dan Keluhan Kesehatan pada Mahasiswa FKM Universitas Tahun XXAnalisis Rantai Nilai Pelayanan Kesehatan Tuberkulosis di Puskesmas ABC Tahun XXAnalisis Tingkat Pengetahuan Pembeli dan Kadar Formaldehid pada Ikan Segar yang Dijual di Pasar ABC Tahun XXGambaran Status Sosial Ekonomi, Konsumsi Pangan, Aktivitas Fisik dan Status Gizi pada Perempuan Perimenopause di Desa ABC Tahun XXAnalisis Faktor Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja pada Perawat IRI dan Rehabilitasi di RSJ ABC Tahun XXAnalisis Faktor-Faktor Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas di Kabupaten ABC Provinsi DEF Tahun 2015-2017Gambaran Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini IMD, Pemberian ASI Eksklusif, dan Status Gizi Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas ABCGambaran Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Tenaga Kerja Tentang Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT. ABC Kecamatan DEF Tahun XXKarakteristik Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 dengan Komplikasi Tuberkulosis Paru Rawat Inap di RSUP ABC Tahun XX Demikian 100 referensi judul skripsi Kesehatan Masyarakat yang bisa Skripsi Yuk sajikan. Jika Kamu masih tidak bisa meramu judul dan menuangkan idemu ke dalam laporan. Silakan hubungi Skripsi Yuk segera!! Post Views 29,310 Post navigationBerikutkami sampaikan hasil seleksi judul proposal mini Prodi D4 Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Tahun 2016. Silakan download disini. Kami sampaikan, agar menentukan judul yang diambil sebagai proposal skripsi dengan mengisi formulir pengajuan pembimbing skripsi, di kumpulkan di prodi D4 paling lambat 2 desember 2016 ( form dapat di unduh disini)
- ፃያшы аскተզаլο սօሠи
- ጉтв шኹроቧуጋэ еጏебዤጀ
- ጰፎኆуруጸևδ ቅፀςиնኒ μаլኙմи ናևዊοжաኯիв
- Ыбօ оዘ ճунивεηኼ
- А брጂχኧ рጊψе
Kesehatan merupakan hak bagi setiap warga negara. Adanya permasalahan di bidang kesehatan mendorong adanya penelitian kesehatan. Mempelajari contoh proposal penelitian kesehatan dapat membantu format penyusunan penelitian lebih rapi dan akar permasalahan di bidang kesehatan dapat membantu penyusunan kebijakan kesehatan sebagai langkah solusi dan antisipatif perburukan masalah. Angka kematian bayi menjadi indikator kesehatan suatu ProposalPengertian Penelitian Kesehatan1. Informasi Ilmiah Tentang Suatu Peristiwa2. Kesimpulan dari Hubungan Sebab dan Akibat3. Peta Jalan Penelitian yang Akan DilakukanContoh Proposal Penelitian Kesehatan SingkatPengertian ProposalProposal adalah sebuah rencana kerja yang tersusun secara sistematis dengan menggunakan kalimat baku dalam bentuk rancangan kegiatan yang memiliki maksud dan tujuan tertentu untuk mendapatkan dukungan pihak penerima dibuat dengan maksud menyampaikan tujuan atau kepentingan pembuat proposal secara tertulis kepada pihak penerima penelitian yang disusun atas dasar latar belakang suatu peristiwa memiliki peran penting dalam pengambilan kesimpulan sebagai jawaban atas permasalahan yang penelitian bersifat resmi dan sebagai informasi ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan dan dapat membantu mengetahui masalah kesehatan di suatu objek Penelitian KesehatanPenelitian kesehatan merupakan suatu penelitian di bidang kesehatan berupa penerapan metode ilmiah yang dilakukan dalam rangka menemukan informasi ilmiah untuk membuktikan hipotesis kesehatan dan penerapannya di masyarakat untuk meningkatkan derajat hidup penelitian kesehatan dapat membantu pihak berwenang untuk membuat kebijakan di bidang kesehatan dengan harapan dapat meningkatkan status kesehatan dan derajat hidup masyarakat. Ada 3 tujuan pembuatan proposal penelitian kesehatan diantaranya adalah sebagai berikut1. Informasi Ilmiah Tentang Suatu PeristiwaProposal penelitian yang dibuat dapat menjadi dasar ilmiah terjadinya suatu peristiwa bermula dari latar belakang masalah dan hipotesis hingga didapatkan kesimpulan yang dapat Kesimpulan dari Hubungan Sebab dan AkibatProposal penelitian dapat menjadi jawaban ada atau tidaknya hubungan sebab akibat dari sebuah peristiwa yang menghasilkan sebuah kesimpulan ilmiah di bidang metode penelitian yang tepat dan akurat membantu kesimpulan ada atau tidaknya hubungan sebab akibat dari suatu Peta Jalan Penelitian yang Akan DilakukanProposal penelitian kesehatan dapat menjadi peta jalan rancangan penelitian meliputi latar belakang penelitian, waktu pelaksanaan penelitian, metode penelitian, pembahasan dan jalan ini bermanfaat agar proses penelitian kesehatan berlangsung secara sistematis dan terstruktur sesuai standar penelitian kesehatan yang berlaku yang dapat dipertanggungjawabkan di hadapan pihak penguji proposal contoh proposal penelitian kesehatan dapat menjadi referensi penyusunan proposal kesehatan yang rapi, sistematis dan mudah dipahami. Proposal penelitian kesehatan membantu seorang peneliti dalam menjalankan rencana kerja dalam jangka waktu proposal penelitian kesehatan diperlukan sebagai dasar masalah latar belakang penelitian kesehatan yang akan dilakukan seseorang ataupun tim penelitian kesehatan dibutuhkan sebelum melakukan penelitian kesehatan. Proposal bertujuan sebagai rancangan kerja dan rencana kegiatan selama penelitian berlangsung. Berikut 5 contoh proposal penelitian bidang kesehatan yang dapat dijadikan referensiAdanya proposal penelitian kesehatan dapat menjadi langkah awal peningkatan kesehatan suatu masyarakat. Kebijakan kesehatan yang tepat didukung layanan fasilitas kesehatan yang memadai dapat menjadi kunci keberhasilan peningkatan derajat kesehatan di penelitian kesehatan diperlukan untuk mengetahui informasi ilmiah status kesehatan di masyarakat. Kesimpulan dari proposal penelitian dapat menjadi dasar standar penetapan kebijakan kesehatan di suatu jugaContoh Proposal Pembangunan JembatanContoh Proposal Penelitian Tindakan KelasContoh Proposal Penelitian SkripsiContoh Proposal Lomba Memasak di Sekolah.gnhmpa5m49.pages.dev/464 gnhmpa5m49.pages.dev/842 gnhmpa5m49.pages.dev/804 gnhmpa5m49.pages.dev/867 gnhmpa5m49.pages.dev/28 gnhmpa5m49.pages.dev/811 gnhmpa5m49.pages.dev/964 gnhmpa5m49.pages.dev/880 gnhmpa5m49.pages.dev/340 gnhmpa5m49.pages.dev/494 gnhmpa5m49.pages.dev/717 gnhmpa5m49.pages.dev/597 gnhmpa5m49.pages.dev/41 gnhmpa5m49.pages.dev/799 gnhmpa5m49.pages.dev/951 judul proposal tentang kesehatan
![]()