Pilihantransportasi selanjutnya yaitu naik mobil pribadi ke Banyuwangi dengan total perjalanan antara 7-8 jam dari Surabaya. Biaya bahan bakar sekitar Rp. 500.000,- pulang pergi dan belum biaya tol. Kalau sekeluarga naik mobil pribadi tentu lebih murah dibandingkan ikut travel.

Destinasi wisata Banyuwangi yang paling banyak diminati oleh para wisatawan domestik dan mancanegara adalah Kawah Ijen atau Ijen Crater. Wisata alam ini menyajikan pemandangan alam yang sangat menawan dan perlu ditempuh dengan pendakian yang cukup Gunung Ijen 2368 mdpal ini akan memberikan Anda sudut pandang luas terhadap bumi dan laut yang ada di Kabupaten Banyuwangi. Bahkan, Anda bisa melihat keindahan matahari terbit atau sunrise dengan spot yang bisa Anda temui di Gunung Ijen ini adalah sunrise of java matahari terbit pulau Jawa, Kawah Ijen, dan Blue Fire api biru. Selain itu Anda juga akan melihat aktivitas para penambang belerang yang naik-turun gunung untuk membawa belerang dengan cara dipikul/dijinjing dan didorong dengan gerobak. Beberapa wisatawan menganggap ini adalah “pekerjaan gila”.Untuk memulai wisata ke Kawah Ijen, paling mudah Anda datang ke kota Banyuwangi terlebih dahulu. Anda bisa gunakan angkutan Bus Umum, Kereta Api, Pesawat Terbang, ataupun travel antar kota. Sesampainya di Banyuwangi, Anda harus menuju ke Pos Paltuding parkiran lereng Gunung Ijen dengan waktu tempuh sekitar 1 jam dari Kota Pos Paltuding disini, Anda bisa langsung mulai pendakian ke puncak Gunung Anda memerlukan armada atau mobil untuk jalur menuju ke Pos Paltuding dari Banyuwangi Kota, kami siap melayani jasa rental mobil atau carter mobil atau sewa mobil pribadi ke Kawah Ijen beserta MOBILFASILITASHARGAToyota Avanza dsj– Mobil, BBM, Driver – Jam 0000 s/d 0900 WIB – Start Banyuwangi KotaRp Innova dsj– Mobil, BBM, Driver – Jam 0000 s/d 0900 WIB – Start Banyuwangi KotaRp Elf Short– Mobil, BBM, Driver – Jam 0000 s/d 0900 WIB – Start Banyuwangi KotaRp Hiace / Elf Long– Mobil, BBM, Driver – Jam 0000 s/d 0900 WIB – Start Banyuwangi KotaRp harus menyertakan driver? Karena medan jalan ke Pos Paltuding sangat sulit, harus driver berpengalaman yang mengantarkan Anda guna keselamatan siap menjemput Anda di penginapan atau hotel tempat Anda singgah. Lalu kami antar ke Pos Paltuding dan dimulai jam berapapun. Tapi umumnya ke wisatawan yang hendak ke Kawah Ijen berangkat pukul 0000 WIB tengah malam dari Banyuwangi kota agar bisa menikmati keindahan Blue Fire pada kisaran jam 0300 – 0500 WIB juga bisa bantu menyiapkan tim guide selama perjalanan pendakian!!! Bagikan informasi ini kepada teman atau kerabat Anda

Andaharus berangkat dari hotel di Banyuwangi sekitar pukul 1 dini hari untuk menuju ke Kawah Ijen (kurang lebih 1jam 30menit). Selanjutnya anda harus berjalan kaki dari area parkir Desa Paltuding menuju ke Kawah Ijen (sekitar 1 jam) dan kemudian turun menuju kawah (30 menit).
Kawah Ijen Banyuwangi atau Gunung Ijen adalah objek wisata yang populer bagi kalangan wisatawan terlebih saat musim liburan. Gunung Ijen berada pada ketinggian mdpl yang tidak jauh dari Gunung Merapi, Sekaligus merupakan gunung berapi yang pernah meletus tahun 1999. Sampai saat ini, gunung api aktif tersebut selalu ramai pengunjung karena mempunyai daya tarik tersendiri yaitu blue fire. Selain wisatawan lokal, wisatawan asing juga dibuat penasaran dengan adanya fenomena alam tersebut. Apabila kamu punya kesempatan berkunjung ke Banyuwangi, salah satu tempat wisata yang wajib kamu kunjungi yaitu Kawah Ijen. Destinasi wisata ini juga menjadi pilihan masyarakat yang senang fotografi. Selain memperoleh pengalaman mendaki, kamu juga bisa mengambil beberapa foto panorama alam yang tiada duanya. Aktivitas Liburan Di Kawah Ijen Kawah Ijen merupakan kawah asam pada bagian puncak Gunung Ijen dengan danau yang memiliki kedalaman 200 meter serta luas kawah hingga hektar. Kamu bisa berkunjung ke perbatasan Banyuwangi dan Bondowoso, tepatnya pada bagian cagar alam Taman Wisata Ijen untuk bisa menuju ke gunung berapi Ijen. Bahkan dari Kawah Ijen juga, kamu bisa melihat bagaimana kegagahan Gunung Merapi, Gunung Raung, Gunung Rante, dan Gunung Suket. Berikut adalah informasi lengkap tentang apa saja kegiatan yang dapat kamu lakukan selama berlibur di sekitar Kawah Ijen 1. Menikmati Indahnya Blue Fire Ijen Blue fire Kawah Ijen yang sangat populer, dan hanya ada dua di dunia. Banyak fenomena mengincar aktivitas yang satu ini karena fenomena blue fire merupakan fenomena alam yang sangat langka. Disebut blue fire karena kamu bisa melihat api biru dan fenomena ini hanya dapat kamu lihat di Indonesia juga Islandia. Blue fire muncul sebagai reaksi gas dari gunung belerang dan bercampur oksigen sehingga terbentuklah lidah api biru. Para pengunjung dapat melihat blue fire di Kawah Ijen tepatnya pada saat musim kemarau, yaitu bulan Juli sampai September. Pada waktu tersebut, api biru tampak lebih besar dan jelas. Baca Juga 10 Rekomendasi Destinasi Wisata Banyuwangi yang Seru, Instagramable, dan Unik. Apalagi berkunjung saat musim kemarau membuat jalur pendakian berpasir dan kering sehingga tidak berbahaya atau licin. Jika kamu ingin melihat fenomena blue file, maka sebaiknya kamu harus mendaki pada pukul 1 pagi dan membutuhkan waktu sekitar 2 jam untuk menuju ke lokasi. Blue fire Ijen akan semakin tidak jelas ketika pukul 5 pagi. 2. Menikmati Sunrise Di Kawah Ijen Menikmati matahari terbit pertama di ujung Pulau Jawa. Tidak hanya blue fire yang dapat kamu nikmati, kamu juga bisa melihat ketika sunrise muncul di sekitar Kawah Ijen. Jika kamu ingin mencari waktu terbaik melihat sunrise, datang pada bulan Agustus, karena pada saat itu posisi matahari tampak lebih jelas. Jadi kamu bisa melihat blue fire dengan mendaki pada pukul 1 pagi dan sampai di lokasi kamu juga bisa menunggu matahari terbit. Perkiraan waktu sunrise di puncak kawah Ijen yaitu pukul pukul Pastikan kamu membawa perbekalan cukup dan melakukan pemanasan sebelum mendaki. 3. Berfoto Agenda wajib saat berlibur ke Kawah Ijen adalah berfoto, abadikan momen di segala spot foto hehe. Abadikan momen liburan kamu di Kawah Ijen Banyuwangi dengan mengambil foto tepatnya saat matahari sudah bersinar pada area wisata tersebut. Kawah Ijen tampak berwarna tosca atau hijau kebiruan sehingga akan tampak cantik jika berpadu dengan pantulan cahaya matahari. Foto yang kamu ambil juga akan tampak menarik karena kepulan asap belerang. 4. Pemandangan Bunga Edelweis Dan Pohon Cemara Tempat wisata ini juga menyediakan jalur pendakian yang membuat kamu merasa terpesona dengan pemandangan alamnya. Sepanjang jalurnya, kamu akan melihat keindahan Bunga Edelweis dan juga pohon cemara. Para pengunjung juga disarankan untuk tidak memetik tanaman secara sembarangan pada sepanjang jalur pendakian. Terdapat hamparan pohon Manisrejo yang membuat pemandangan sekitar lereng kawah semakin cantik karena daun yang berwarna kemerahan. Cara beli dan biaya tiket masuk Kawah Ijen Selama pandemi, terdapat beberapa perubahan bagi para wisatawan yang ingin berkunjung ke taman wisata alam Kawah Ijen. Tempat wisata tersebut akhirnya dibuka pada tanggal 7 September 2021 dengan pembelian tiket secara online yaitu melalui Pembelian tiket online tersebut bertujuan supaya para pengunjung tidak membludak sehingga tidak ada penumpukan pengunjung. Harga tiket tempat wisata alam ini terbilang cukup murah, yaitu hanya saat hari biasa dan saat akhir pekan bagi pengunjung lokal. Sedangkan harga tiket masuk suaka margasatwa Kawah Ijen yaitu saat hari biasa dan saat akhir pekan bagi pengunjung lokal. Apabila kamu membawa kendaraan pribadi, maka kamu harus mengeluarkan biaya parkir yaitu untuk kendaraan roda dua, sedangkan untuk kendaraan roda empat atau lebih. Kamu juga bisa pesan tiket untuk menikmati tour wisata Kawah Ijen dari travel organizer kami. Kami akan menyediakan itinerary supaya kamu bisa menjelajahi wisata Kawah Ijen secara mudah. Sehingga kamu tidak perlu pusing lagi memesan tiket atau menikmati waktu perjalanan selama di lokasi. Rute ke kawah Ijen Untuk menuju ke tempat wisata ini, maka kamu harus mengambil rute dari Bondowoso, caranya dengan menempuh perjalanan dari kota Surabaya atau kota Malang. Selain menggunakan kendaraan pribadi, kamu juga bisa menggunakan transportasi umum seperti bis tujuan Bondowoso dan lanjutkan perjalanan dengan menyewa Jeep ke arah pos Paltuding sekitar 64 km dari Bondowoso. Baca Juga Cara Menuju Banyuwangi Berserta Panduan Dan Regulasi Perjalanan Terbaru Biaya sewa mobil Jeep menuju ke kawah Ijen sekitar dan biaya tersebut sudah termasuk biaya sopir, biaya parkir, dan biaya bensin. Dibutuhkan waktu sekitar 2 jam untuk menuju ke lokasi pos paltuding. Perjalanan berlanjut sampai di Pos Paltuding dan kamu dapat menuju ke lokasi dengan melakukan pendakian 3 km sampai pada tepi kaldera Kawah Ijen. Pendakian pada umumnya dibuka setiap hari yaitu dari pukul 1 pagi. Kamu membutuhkan waktu 2 jam untuk bisa menuju ke kawah dan melihat fenomena blue fire. Panduan Mendaki Ke Kawah Ijen Bagi Pemula Supaya pendakian menuju ke kawah berjalan secara lancar, nyaman, dan aman, ada beberapa perlengkapan yang wajib kamu bawa ketika mendaki sebagaimana berikut Lampu senter, bisa berupa lampu tangan atau headlamp dan jangan lupa untuk membawa baterai cadangan Sarung tangan Jaket hangat Masker gas supaya bisa melindungi diri dari sulfur dioksida, gas beracun di sekitar kawah Masker kesehatan dan hand sanitizer Sepatu gunung Pakaian ganti Makanan dan minuman ringan secukupnya Stick pendaki atau tongkat Jas hujan Oksigen P3K. Selain seluruh perlengkapan diatas ada beberapa hal yang wajib kamu pertimbangkan sebagai saran supaya kamu bisa melakukan pendakian secara aman sebagaimana berikut 1. Dilarang membawa perhiasan karena apabila terkena sulfur dan belerang pada Kawah Ijen, maka dapat membuat perhiasan menjadi hitam. 2. Hindari menggunakan lensa kontak karena dapat menyebabkan iritasi mata akibat belerang. 3. Hindari membawa ransel dengan barang bawaan terlalu banyak, karena pendakian yang harus kamu tempuh yaitu 3 km. 4. Jika sudah melewati penambang belerang, berilah mereka Jalan terlebih dahulu karena para penambang membawa beban berat hingga mencapai 90 km dan perjalanan yang harus mereka tempuh yaitu 2 jam berjalan kaki agar dapat menuju ke titik pengumpulan. 5. Kamu bisa menghindari asap beracun yang dapat menghampiri kapan saja dengan menggunakan masker lengkap penyaring udara. Masker tersebut dapat kamu sewa ketika di pos atau bahkan tersedia oleh pemandu jika kamu menyewa tour guide. Pengunjung lainnya mungkin tampak menggunakan masker biasa atau masker kain. Padahal asap belerang apabila terus menyerang, dapat menyebabkan masalah kesehatan. Bahkan membuat bibir terasa pahit karena tidak ada filter untuk asap belerang. Catatan Berkunjung ke Kawasan Ijen Kawah belerang di kawasan Gunung Ijen, yang menjadi ladang nafkah utama para penambang belerang. Kawasan Ijen sering ditutup ketika kandungan belerang terlalu tinggi sehingga dapat membahayakan keselamatan para penambang maupun pengunjung pada area tersebut. Kawasan Ijen bisa ditutup sewaktu-waktu bahkan ketika kamu sudah sampai di lokasi. Hal ini harus kamu maklumi karena para pengelola sangat memperhatikan keselamatan pengunjung juga penambang dalam beraktivitas. Walaupun kamu sudah berada pada area kawah, asap belerang berkadar tinggi dapat menyerang secara tiba-tiba. Apabila kondisi fisik tidak kuat maka bau menyengat tidak hanya membuat pusing maupun batuk-batuk. Tetapi, juga bisa menyebabkan masalah kesehatan lainnya seperti tidak sadar diri hingga meninggal dunia. Dengan mengunjungi tempat wisata Kawah Ijen, jalan menuju ke lokasi via Banyuwangi terbilang cukup menanjak. Pastikan kamu mempunyai kondisi kendaraan dan fisik yang Prima ketika ingin menuju ke lokasi. Apalagi kamu juga harus berkendara saat malam hari. Jalanan menanjak bahkan mempunyai kemiringan hampir 45 derajat. Selain itu suhu pada kawasan Ijen hampir sama seperti Bromo karena mempunyai suhu ekstrem. Saat bulan Mei sampai September, area Kawah Ijen mempunyai suhu mencapai 5 derajat Celcius. Supaya tidak ada hipotermia saat di Gunung, pastikan kamu mempersiapkan baju hangat. Gunakan baju hangat saat menunggu teman pada bagian puncak kawah. Ada banyak warung makan di area paltuding atau area parkir. Kamu bisa menikmati teh panas sebelum memulai pendakian atau setelah turun dari pendakian. Tidak usah membawa makanan apabila ransel sudah berat. Pada kilometer kedua kamu juga akan melihat pondok teh hangat maupun kopi. Jika kamu merasa lelah atau lapar, kamu bisa melakukan pemberhentian terlebih dahulu di warung tersebut. Tempat inilah merupakan tempat istirahat para penambang belerang ketika ingin menghitung berat belerang yang mereka peroleh sebelum membawa turun. Kemudian mereka akan mencocokkan jumlah tersebut ketika sampai di area bawah. Di lokasi ini kamu bisa menghangatkan diri apalagi jika masih gelap dan dingin. Agar kamu bisa mencapai puncak gunung ini, kamu bisa mengambil rute perjalanan berikut 1. Stasiun ke Cagar alam Kawah Ijen Dari stasiun Karangasem, kamu bisa naik ojek menuju ke Kecamatan Licin, Desa Banyusari. Selanjutnya, turun dan kamu bisa naik truk pengangkut belerang agar dapat menuju ke paltuding. Lanjutkan perjalanan dengan turun pada gerbang utama cagar alam taman wisata tersebut. Sekarang kamu sudah berada di gerbang utama cagar alam sehingga kamu dapat melanjutkan perjalanan dengan cara jalan kaki. 2. Cagar alam ke pos Bundar Berada di cagar alam, kamu harus menempuh perjalanan dengan melanjutkan jalan kaki sejauh 3 km menuju ke arah Kawah Ijen. Ikuti petunjuk jalan yang sudah ada. Pada 2 Km pertama, kamu harus berjalan dengan kemiringan hingga 35 derajat. Hati-hati dalam melangkah karena struktur tanah berpasir dalam kondisi menanjak supaya tidak terperosok. 3. Dari pos bunder ke kawah Ijen Sampai di Pos bundar, kamu perlu berjalan kaki sekitar 1 kilometer supaya bisa menuju ke kawah Ijen. Jalur tersebut lebih sulit daripada jalur kedua karena kemiringan mencapai hingga 45 derajat. Fasilitas di Kawah Ijen Salah satu fasilitas yang ada di Gunung Ijen adalah taksi manual in. Umumnya digunakan wisatawan yang mengalami kendala untuk mendaki/turun dari Kawah Ijen. Apabila ini adalah pengalaman pertama berkunjung ke Gunung Ijen untuk melihat kawah dan kamu merupakan pengunjung dari luar kota, pihak pengelola cagar alam menyediakan beberapa fasilitas untuk mendukung kenyamanan wisatawan sebagaimana berikut Tour guide Kuliner Area parkir luas Area camping ground Penginapan Masjid Ruang cek kesehatan Daftar Pilihan Penginapan Kawasan Ijen Ketika kamu ingin melihat fenomena blue fire, mungkin kamu harus mendaki Saat tengah malam. Akan lebih baik jika kamu menginap terlebih dahulu pada sekitar kawasan Ijen. Tidak usah khawatir dengan biaya yang harus kamu keluarkan, karena ada banyak pilihan dengan fasilitas jempolan dan harga yang masuk akal sebagaimana berikut 1. Ijen Majestic B&B Tempat penginapan ini mempunyai tarif terjangkau dengan sewa kamar per malam mencapai sampai Tampilan penginapan di kawasan Ijen ini mungkin tidak mewah tetapi kebersihan dan rasa makanan yang enak pasti menjadi kepuasan tersendiri. Apalagi pada tamu akan menikmati pelayanan baik. Alamat jalan kenjo Glodok No 6 Gumuk Batur, Kecamatan Licin. 2. Backpacker Kawah Ijen Penginapan yang kedua merupakan penginapan dengan biaya terjangkau. Para pengunjung dapat mengeluarkan biaya hingga per malam. Backpacker Kawah Ijen menawarkan penginapan suasana asri. Material dalam penginapan tersebut adalah bambu dan kayu sebagai dekorasi. Alamat Jalan Kyai Haji Agus Salim Sobo, Kecamatan Banyuwangi 3. Tropical Paradiso Homestay Opsi selanjutnya tentang penginapan di kawasan wisata Kawah Ijen yaitu Tropical Paradiso Homestay. Dengan tampilan instagramable, penginapan ini mempunyai dekorasi yang membuat kamu teringat Cafe kekinian. Hal ini karena kombinasi natural Bohemian dan Natural. Untuk menginap di homestay tersebut, kamu harus mengeluarkan biaya sebesar hingga Rp per malam. Alamat Jalan Pulau Santen, Karangrejo, Kecamatan Banyuwangi 4. Betah Homestay Homestay tersebut berada tidak jauh dari Kawah Ijen dengan tampilan instagram-able. Betah Homestay menawarkan penginapan dengan tampilan nuansa natural dan nuansa yang mirip seperti Cafe kekinian. Jika kamu ingin menghabiskan beberapa hari di dekat area kawah Ijen, maka kamu perlu mengeluarkan biaya sebesar hingga per malam di penginapan ini. Alamat Djati Khayangan Residence Blok G 31-32 lingkungan klucing, Kecamatan Giri. 5. Kampoeng Joglo Ijen Apabila kamu sangat menyukai suasana pedesaan Asri, kamu bisa menginap di Kampoeng Joglo Ijen. Penginapan tersebut menawarkan pepohonan hijau dengan adanya aliran sungai pada area terdekat sehingga membuat suasana jadi Asri. Tarif penginapan per malam mencapai Alamat Jalan Raya Licin, Krajan, Banjar, Kecamatan LicinKumpulan Tempat Wisata Di Sekitar Kawah Ijen Sekarang, kamu sudah tahu banyak hal tentang apa saja yang dapat kamu lakukan di tempat wisata Kawah Ijen Banyuwangi. Dari panduan tersebut rasanya kurang lengkap apabila kamu belum tahu banyak tentang mana saja wisata yang ada di sekitar Gunung Ijen. Baca Juga Informasi Dan Review Lengkap Hotel Berbintang Yang Nyaman Di Banyuwangi Apalagi jika kamu sudah punya rencana untuk mengunjungi Banyuwangi dan menikmati wisata Kawah Ijen, akan lengkap rasanya jika kamu juga berkunjung ke beberapa tempat berikut 1. Air Terjun Kampung Anyar Lokasi Air Terjun Kampung Anyar memang tidak jauh dari kawasan Ijen. Kamu bisa berkunjung ke air terjun tersebut dengan mengunjungi Dusun Kampung Anyar, Desa Taman Suruh, Kecamatan Glagah. Penamaan air terjun ini dikarenakan terdapat 3 air terjun yang ada dalam Kampung tersebut. Kamu bisa melihat air terjun Jagir, air terjun sumber Pawon, dan Air Terjun Bidadari. Ketiganya punya keunikan tersendiri sehingga membuat kamu wajib berkunjung ke lokasi masing-masing. 2. Air terjun kalibendo Dusun Kampung Anyar juga mempunyai Air Terjun Kalibendo yang tidak kalah cantik jika dibandingkan dengan pesona Air Terjun Kampung Anyar. Pemandangan alam kau dengan udara yang masih asri dan segar di sekitar air terjun tersebut merupakan kepuasan tersendiri bagi para pengunjung. Ketinggian air terjun tersebut mencapai 10 m. 3. Air Terjun Blawan Tempat wisata di sekitar Kawah Ijen berikutnya yaitu Air Terjun Blawan. Tempatnya di area pemandian air panas, yaitu Desa Kalianyar kecamatan Sempol Bondowoso. Air terjun tersebut merupakan sumber Kawah Ijen sehingga mengandung belerang tinggi. Selain 3 tempat wisata yang tidak jauh dari kawasan Ijen di atas, kamu juga bisa menikmati pemandangan Air Terjun Kali Pahit, tempat wisata Kawah Wurung, Kawah Bulan Sabit, Desa Tamansari, dan pemandian air panas. Dengan adanya informasi ini Semoga liburan kamu jadi terasa lebih menyenangkan selama di Banyuwangi. Baca Juga Cari Tau Disini Panduan Wisata Banyuwangi Terlengkap! Tentu kalau kamu tidak mau ketinggalan dengan fenomena langka dan luar biasa ini maka Anda bisa memilih paket wisata Kawah Ijen yang telah disediakan oleh pihak travel. Kalau sudah yakin mau ke Kawah Ijen untuk membuktikannya, berikut ada penawaran menarik buat yang mau budget tipis tapi ekonomis. Kamu bisa join Opentripnya yah
A Kawah Ijen terkenal akan fenomena "Blue Fire" atau api biru yang khas. Fenomena ini hanya terjadi di 2 tempat yang ada di dunia ini, yaitu di Islandia dan di Kawah Ijen. Blue fire inilah yang menarik sekaligus memikat pengunjung untuk singgah ke Kawah Ijen. Gas yang muncul tidak begitu terlihat dengan jelas, terutama saat kondisi gelap.

Wisata Kawah Ijen menjadi destinasi impian banyak orang, terlebih bagi yang gemar mendaki gunung serta fotografi. Sebab, kamu bisa mendapatkan pengalaman mendaki yang memuaskan serta mengambil foto yang luar biasa indahnya. Hal ini tak terlepas dari keindahan kawan ijen, danau kawah yang bersifat asam yang berada di puncak Gunung Ijen dengan kedalaman danau 200 meter dan luas kawah mencapai Ijen yang terletak di gunung berapi Ijen, yakni di perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso ini termasuk dalam wilayah Cagar Alam Taman Wisata Ijen Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Banyuwangi. Dari Kawah Ijen pula, kamu dapat bisa pemandangan puncak Gunung Marapi, Gunung Raung, Gunung Suket, dan Gunung Rante. Jika kamu berencana liburan ke wisata di Jawa Timur ini, berikut panduan wisata Kawah Ijen yang berhasil Traveloka rangkum. Aktivitas yang Bisa Dilakukan di Kawah IjenAda ragam aktivitas yang bisa kamu lakukan di danau yang terletak akibat proses letusan Gunung Ijen ini. Berikut daftarnya1. Melihat Fenomena Blue Fire IjenAktivitas utama yang kerap diincar para wisatawan adalah fenomena blue fire Ijen. Faktanya, fenomena api biru ini sangat langka, hanya bisa ditemukan di Indonesia dan Islandia. Bagi kamu yang belum mengetahui apa itu blue fire. Fenomena ini merupakan reaksi gas yang keluar dari gunung belerang kemudian bercampur dengan oksigen, lantas memperlihatkan bentuk seperti lidah api berwarna biru. Kamu bisa melihat blue fire ketika musim kemarau, yaitu pada Juli hingga September sehingga api biru yang ditampilkan lebih jelas dan besar. Saat musim kemarau, jalur pendakian juga cenderung berpasir kering sehingga tidak licin. Untuk melihat blue fire, kau disarankan berangkat mendaki pukul pagi untuk menempuh perjalanan sekitar 2 jam. Ingat ya, blue fire Ijen mulai mengecil menjelang pukul 2. Menyaksikan SunriseSelain melihat blue fire, kamu juga bisa menyaksikan momen sunrise di wisata wKawah Ijen yang sangat indah. Untuk kamu yang ingin melihat sunrise terbaik, datanglah pada bulan Agustus karena matahari akan terlihat lebih jelas. Saat matahari mulai menampakkan sinarnya, hamparan awan akan menyambutmu untuk memberikan pengalaman yang magis. Jika kamu ingin melihat blue fire terlebih dahulu, mulai pendakian pada pukul Sementara jika ingin langsung menuju puncak sunrise, mulailah pendakian pada pukul Adapun etimasi sunrise dari Puncak Kawah Ijen yakni pukul 0530. Jangan lupa lakukan pemanasan terlebih dahulu dan membawa perbekalan yang cukup ya!3. Berfoto dengan Latar Kawah IjenKetika matahari telah menyinari kawasan wisata Kawah Ijen, jangan lupa ambil foto yang paling indah. Kawah Ijen dengan warna hijau kebiruan atau tosca ini akan tambah cantik ketika berpadu dengan pantulan cahaya matahari berwarna keemasan. Makin menaggumkan, pemandangan asap belerang yang mengepul akan membuat fotomu makin menarik. Siapkan gaya terbaikmu ya!4. Menikmati Pesona Keindahan Kawah IjenKeindahan wisata Kawah Ijen tak hanya sampai di situ. Selama melewati jalur pendakian, kamu akan disapa dengan pemandangan indahnya bunga edelweis dan pohon cemara gunung. Namun ingat ya, kamu tak boleh sembarang memetik tanaman di sepanjang jalur pendakian. Ada juga hamparan pohon manisrejo dengan daun kemarahan yang mempercantik pemandangan di sekitar lereng kawah. Cara Daftar & Harga Tiket Kawah IjenAkibat pandemi, Taman Wisata Alam Kawah Ijen memberlakukan beberapa perubahan untuk wisatawan. Dibuka kembali pada 7 September 2021, kamu bisa melakukan pendaftaran secara online melalui Hal ini guna memastikan pengunjung wisata Kawah Ijen tak membludak sehingga terjadi penumpukan wisatawan. Adapun harga tiket Taman Wisata Alam Kawah Ijen dibanderol seharga weekdays dan weekend untuk wisatawan lokal. Sementara harga tiket Suaka Margasatwa Kawah Ijen dihargai weekdays dan weekend untuk wisatawan lokal. Untuk kendaraan akan dikenakan biaya parkir seharga untuk motor dan untuk kendaraan roda empat maupun juga bisa memesan tiket tur Kawah Ijen melalui Traveloka. Penyedia tur telah menyiapkan itinerary untuk menjelajahi keindahan wisata Kawah Ijen. Jadi kamu tak perlu bingung bagaimana memesan tiket hingga menyusuri perjalanan saat tiba di sana. Kawah Ijen Blue Fire Start Banyuwangi by Panorama Indonesia TravellerMulai dari ke Kawah IjenRute yang bisa ditempuh untuk mencapai wisata Kawah Ijen adalah rute melalui Bondowoso yang biasanya ditempuh mulai dari Kota Surabaya atau Malang. Selain menggunakan kendaraan pribadi, kamu bisa naik angkutan bus untuk sampai di Bondowoso kemudian dilanjutkan dengan sewa kendaran jeep menuju Pos Paltuding 64 km dari Bondowoso. Umumnya, harga sewa mobil jeep ke Ijen dibanderool sekitar Rp. hingga Rp. sudah termasuk supir, bensin dan parkir. Perjalanan akan memakan waktu sekitar 2 jam. Sesampainya di Pos Paltuding, kamu bisa menempuh pendakian dengan jarak 3 km menuju tepi kaldera kawah Ijen. Jadwal normal pendakian setiap hari akan dibuka mulai dari pukul WIB dan saat masa pembatasan dibuka pukul WIB. Untuk mencapai kawah Ijen demi melihat blue fire bisa ditempuh dalam waktu 2 jam. Tips Mendaki Kawah IjenAgar pendakian ke wisata Kawah Ijen berlangsung dengan lancar, aman, dan nyaman, bawa atau kenakan perlengkapan saat mendaki wisata Kawah Ijen. Berikut daftarnyaLampu senter lampu tangan atau headlamp beserta baterai cadanganMasker gas untuk melindungi diri dari gas beracun sulfur dioksidaMasker kesehatan & hand sanitizerMakanan dan minuman ringanKamu juga disarankan tidak menggunakan perhiasan karena bisa membuat perhiasan hitam ketika terpapar sulfur dengan belerang kawah Ijen. Selain itu, hindai menggunakan lensa kontak karena belerang bisa membuat iritasi mata. Pastikan juga kamu tidak membawa ransel dengan barang bawaan yang sangat berat. Ketika melewati penambang belerang, beri jalan terlebih dahulu karena faktanya mereka bisa mengangkut beban hingga 90 kilogram dan menempuh perjalanan sekitar 2 jam berjalan kaki menuju titik panduan wisata Kawah Ijen yang sudah Traveloka rangkum, selamat mendaki dan tetap utamakan keselamatan ya!Cari inspirasi liburan lainnya di Banyuwangi

Kamimemutuskan untuk mengurangi rombongan, bawa satu mobil saja, dan dipilih orang2 yang berani mati *halah* hehehehe. Kami tetap berangkat ke ijen, dengan optional kalo ga bisa masuk ijen, ya sudah mlipir ke bromo atau pulau sempu. Toh, deket2 ini. Rencana awal berangkat sabtu pagi berubah menjadi jumat malam jam 23.00.
Jika anda sedang mencari Ke Kawah Ijen Dengan Mobil Pribadi, anda berada di tempat yang tepat! Disini saya akan mencoba membahas beberapa pertanyaan mengenai Ke Kawah Ijen Dengan Mobil Pribadi. Berapa lama naik ke Kawah Ijen? Jalur pendakian ke puncak sudah sangat aman, terlebih ke gunung Ijen tidak harus sepenuhnya membutuhkan keahlian dan pengetahuan mendaki gunung, terlebih ini hanyalah pendakian selama 2 jam saja. Ada apa saja di Kawah Ijen? Menikmati Indahnya Blue Fire. Ijen. . Blue fire. Kawah Ijen. yang sangat populer, dan hanya. ada. dua di dunia. Menikmati Sunrise Di. Kawah Ijen. . 3. Berfoto. Pemandangan Bunga Edelweis Dan Pohon Cemara. Berapa luas Kawah Ijen? Kawah Ijen adalah sebuah danau kawah yang bersifat asam yang berada di puncak Gunung Ijen dengan kedalaman danau 200 meter dan luas kawah mencapai Hektar. Langkah langkah mendaki Kawah Ijen? 1 Persiapkan Fisik dengan Baik. 2 Istirahat Yang Cukup Sebelum. Mendaki. . 3 Pilih Jam Pendakian Paling Awal. 4 Gunakan Sandal atau Sepatu Daki. 5 Gunakan Pakaian yang Ringan. 6 Minimalkan Barang Bawaan. 7 Jangan Terlalu Bernafsu. untuk Mendaki. . 8 Atur Nafas dengan Baik. Kapan Kawah Ijen meletus? Tanggal 6 Juni 2000 terjadi peningkatan aktivitas yang ditandai dengan adanya kenaikan suhu danau Kawah Ijen sampai mencapai 55 °C dan terjadi letusan freatik. Apakah Kawah Ijen masih aktif? 2. Ijen adalah gunung berapi aktif Kawah ini berada di atas ketinggian meter di atas permukaan laut dan merupakan bagian dari Gunung Ijen, salah satu gunung berapi yang masih aktif di Pulau Jawa. Blue Fire ada di mana saja? Blue fire hanya ada dua di dunia dan salah satunya ada di Indonesia, lo. Yap benar sekali! Blue fire di Indonesia dapat kamu jumpai di kawasan Gunung Ijen. Nah, selain itu, blue fire yang lainnya berada di negara Islandia. Bulan apa yang bagus ke Kawah Ijen? Antara Bulan Juli Sampai September Nah, musim panas yang jatuh pada bulan Juli sampai September merupakan waktu favorit pendaki untuk mengunjungi Kawah Ijen. Tanpa hujan, permukaan tanah akan menjadi lebih kering, dan memudahkan waktu pendakian. Kawah Ijen ada di mana? Kawah Ijen atau Gunung Kawah Ijen adalah salah satu gunung yang masih aktif di provinsi Jawa Timur. Gunung Kawah Ijen juga termasuk dalam bagian Taman Nasional Alas Purwo. Gunung Kawah Ijen terletak di antara Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Banyuwangi. This map was created by a user. Bagaimana Kawah Ijen terbentuk? Bentuk fisik Gunung Ijen pada masa lalu sangat besar, akan tetapi tercerai berai karena adanya letusan yang sangat dahsyat sebanyak 3 kali, yang mana letusan tersebut di perkirakan terjadi pada 3500 tahun silam, letusan tersebut meninggalkan lobang yang sangat besar yang kemudian kita kenal dengan kaldera Ijen. … Kawah Ijen terletak di mana? Gunung Ijen Apa yang dimaksud dengan kaldera? Kaldera adalah lubang besar seperti kuali berukuran lebih dari 2km yang terbentuk tak lama setelah pengosongan ruang dapur magma dalam erupsi eksplosif gunungapi. Ketika volume besar magma di erupsikan dalam waktu singkat, dukungan struktural untuk batuan di atas dapur magma hilang. Apakah Blue Fire berbahaya? Meskipun terlihat sangat indah dan mempesona, blue fire sangat berbahaya karena kandungan kadar asam yang tinggi. Nilai keasamannya bahkan mencapai angka nol yang bahkan dapat melarutkan tubuh manusia dengan cepat. Mengapa Blue Fire terjadi? Ketua Harian Geopark Ijen Banyuwangi Abdillah Baraas menyebut, Blue Flame muncul karena tekanan gas yang berinteraksi dengan belerang. Keluarnya H2S dipermukaan dengan suhu tinggi, menimbulkan api dengan warna biru. Sehingga kemudian dijuluki dengan api biru. “Blue flame muncul seperti halnya kompor gas. Di mana gunung Bromo berada? Siapa yang tidak mengenal keelokan wisata yang satu ini. Gunung Bromo merupakan gunung berapi aktif yang berada di kawasan Provinsi Jawa Timur. Gunung Bromo sendiri berada di Perbatasan Kabupaten Lumajang, Malang, Pasuruan dan Probolinggo. Berasal dari unsur apakah nyala api biru yang terbentuk di Kawah Ijen? Api Biru, Cahaya Biru Terang di Kawah Ijen Kilau biru yang terlihat di Kawah Ijen sebenarnya adalah gas hasil reaksi pembakaran dari senyawa belerang, teman-teman. Di siang hari, kita bisa melihat kawah yang berwarna hijau kebiruan. Di dalam Kawah Ijen, terdapat kandungan asam yang tinggi. Apa saja kegiatan ekonomi yang dapat dilakukan oleh penduduk di sekitar kawah Ijen? penambang belerang. penambang emas. photographer. penambang yodium. Gunung apa saja yang ada di Banyuwangi? Gunung. Ijen. Gunung. Raung. Gunung. Ranti. Gunung. Gumitir. Gunung. Gamping. Gunung. Remuk. Gunung. Srawet. Gunung. Suket. Berapa tinggi Gunung Arjuno? Gunung Arjuno Apakah kaldera bisa meletus? Kaldera Yellowstone Kaldera ini merupakan kaldera terbesar dan memiliki potensi yang amat besar untuk meletus di kemudian hari. Tercatat jika kaldera ini terakhir kali meletus sekitar tahun yang lalu. Apa perbedaan kawah dan kaldera? Kawah merupakan bagian ujung dari lubang angin tempat magma keluar dalam bentuk gas, lava atau ejencta. Sementara kaldera merupakan fitur yang terbentuk akibat runtuhnya bagian gunung. Kaldera merupakan daerah di sekitar kawah yang runtuh akibat kosongnya kantong magma di bawah gunung berapi. Apa yang dimaksud dengan kawah? Kawah adalah bagian puncak gunung berapi yang dilewati bahan letusan berbentuk lekukan besar. Kawah adalah lubang besar yang berbentuk cekungan pada gunung berapi yang terjadi karena adanya letusan gunung. Apa artinya Blue fire? Blue fire adalah fenomena keluarnya gas belerang yang muncul dari celah-celah batuan dengan suhu hingga 600 derajat Celsius dan bertemu dengan udara sekitar. Inilah yang membuat blue fire terlihat seperti api berwarna biru. Apakah Kawah Ijen berbahaya? Ratusan penambang belerang di kawah Gunung Ijen menempuh bahaya setiap hari dan bekerja tanpa perlindungan. Setiap hari mereka mengalami risiko menghirup asap beracun. Sejak dini hari, para penambang belerang mulai mendaki ke puncak Gunung Ijen yang memiliki ketinggian meter. Terimakasih telah membaca Ke Kawah Ijen Dengan Mobil Pribadi, semoga jawaban dari pertanyaan anda telah saya jawab semua. Semoga bermanfaat!
PengalamanMendaki Ke Kawah Ijen. "Semoga pendakian malam ini berjalan dengan sukses dan selamat kembali ke rumah," kata salah satu teman satu rombongan saat persiapan bersama sebelum mendaki Gunung Ijen. Jam tepat pukul 1 dinihari, semua rombongan sudah siap dengan jaket tebal, kupluk dan senter di tangannya.
Perjalanan ke Kawah Ijen memberi banyak pembelajaran. Tentang keberuntungan, dan juga peringatan. Ternyata benar, traveling memang tak sekadar destinasi. Dekat maupun jauh, sederhana maupun mewah, saya rasa setiap perjalanan punya makna dan pelajarannya masing-masing. Sebuah perjalanan mengunjungi Kawah Ijen yang terletak di timur pulau Jawa, seakan mengajarkan saya untuk kembali tahu diri agar tak pernah sekalipun meremehkan alam. 1. Setiap Tempat Berbeda Punya Keistimewaan, Sekaligus Risikonya Masing-Masing Saya kira, mengunjungi Kawah Ijen, sama seperti mengunjungi gunung-gunung wisata lainnya. Sebut saja Gunung Merapi, wisata Kawah Putih, Gunung Tangkuban Perahu, puncak Sikunir, atau Gunung Bromo. Tak perlu effort berlebih menaiki setapak demi setapak jalan dengan wajah riang-gembira, sambil sesekali melakukan selfie-wefie-famfie, etc. Teman saya bahkan berkata, tak ada trekking yang berarti. “Cuma dua jam, kok. Habis itu, sampai.” Apalagi, bapak-bapak penjual kopi setempat juga mengatakan hal yang sama. “Ah, dekat itu, Mbak. Track-nya juga jelas.” Ingatan pernah beberapa kali menjamah gunung pun rupanya membuat saya menganggap setiap tempat sama. Tapi ternyata, segala anggapan remeh itu memadai biang kekacauan saat pendakian. Lima belas menit pertama, napas saya tersengal. Sinyal yang memberi pertanda, ada yang tak beres dengan tubuh. Saya rapatkan jaket tebal, pun juga sarung tangan serta kaus kaki yang membungkus erat badan. Saya berasumsi; palinglah karena suhu dingin. 2. Apa Pun Medannya, Persiapan Tetap Diperlukan Bau basah memenuhi udara. Gerimis membuat saya beserta rombongan lain khawatir. Akankah malam ini dingin, mengingat kami tak punya tempat bermalam lain, selain mobil elf dengan kursi yang jumlahnya pas-pasan? Namun rupanya, kekhawatiran segera bisa ditepis, sebab saya justru melega, sepasang kaus kaki dan sarung tangan yang saya bawa sekenanya, sebab dipersiapkan secara mendadak, justru tak butuh teman pelapis. Saya yang kadung meremehkan bahwa perjalanan ini pastilah berlangsung aman justru membuat kesalahan fatal setelahnya tak cukup tidur, tanpa sarapan, dan cuma menyantap semangkuk mie instan di malam hari. Belum lagi, saat perjalanan berangkat, kondisi badan rupanya enggan diajak kompromi. Melihat blue fire yang tersohor itu sedang memercik dengan indahnya—membuat khayalan saya mengawang ketika di perjalanan. Masalahnya, karena dadakan, saya belum sempat browsing—cek lokasi. Sementara sebentar-sebentar saya sibuk beristirahat ngos-ngosan, gerombolan bule di belakang saya menyusul, lalu dengan santainya mendaki sambil memakai kaus tanpa lengan. 3. Perjalanan Akan Mengenalkanmu Pada Beragam Tipe Asli Orang Kenali, Jangan Menghakimi Tak sabar, rombongan saya satu per satu mulai meninggalkan. Sebelum mendaki, kami memang dibagi ke dalam beberapa kelompok. Saya yang mendadak harus ke kamar mandi—apalagi dalam situasi toilet mengantre—pun harus rela ditinggalkan dan jadi rombongan terakhir. Namun belum habis masa 30 menit pertama, konsep rombong-merombong, kelompok-berkelompok, bubar sudah. Kami yang sebelumnya memang tak saling mengenal terpencar. Ada yang tak sabar lalu naik sendiri atau berdua. Ada yang tertinggal di belakang, semacam saya, ada pula yang jadi penyelamat dengan menunggu yang tertinggal, lalu naik bersama-sama. Saya sendiri pasrah. Toh saya juga tidak kenal-kenal amat. Beberapa teman—yang kebetulan adalah seorang pejalan—pernah berkata “kalau kamu ingin mengenal karakter asli orang, siapa orang itu sebenarnya, ajak dia naik gunung.” Sebuah ungkapan yang telanjur judgemental memang. Sebab, menurut saya, ada banyak sebab yang mengakibatkan seseorang harus berada dalam kondisi tersebut. Mungkin saja, mereka punya tenggat, semacam target waktu pencapaian demi menakhlukan diri sendiri. Mungkin saja, dalam diri mereka ada hasrat yang menggebu-gebu untuk sampai di puncak. Atau mungkin, kecepatan berjalan mereka ya, memang sudah dari sananya secepat itu. Maka saya pun ikhlas-ikhlas saja melihat satu per satu rombongan mulai meninggalkan. Malah, saya menganjurkan agar mereka meninggalkan saya, sebab sudah kepalang tak tega jika harus membiarkan mereka mengikuti saya. Tetapi dengan alon-alon asal kelakon, menapaklah saya satu-satu. Beberapa teman, yang saya kenal mendadak, dengan sabar menunggu saya. Ada pula yang menuntun, pelan-pelan. Akibatnya, saking tak enak-nya, sibuklah saya mengecek waktu. Sebentar-sebentar saya tanya jam, lalu segera panik begitu jam menunjuk angka empat pagi, padahal katanya baru separuh jalan. Jadilah sibuk saya meminta maaf, lalu terkadang mengusir para relawan baik hati sedari tadi sibuk menunggu untuk lebih dulu berjalan, melihat blue fire idaman yang katanya cuma ada dua tempat di dunia Islandia dan Banyuwangi, Indonesia. Antisipasi kalau-kalau, waktu tidak memungkinkan dan akhirnya mereka gagal sampai tepat waktu. 4. Apa pun Kondisinya, Selalu Ada Cara Untuk Membuat Diri Termotivasi Pukul lima kurang seperempat—makin paniklah saya. Orang yang bersama saya, tinggal satu orang. Sisanya menghilang. Tak lama, seorang pengangkut belerang berjalan sejajar. Iseng, saya bertanya tentang seberapa jauh perjalanan. “Wah, tinggal sebentar lagi kok, Mbak. Paling lima belas sampai setengah jam lagi,” katanya enteng. “Oh,” jawab saya pendek, sependek-pendeknya, lalu tiba-tiba merutuki kebodohan saya yang punya prinsip nggak lagi-lagi bertanya sama orang lokal. Jawabannya pasti “dekat”, “sebentar lagi”, padahal jauhnya bisa nggak ketulungan. Tetapi rasa pesimis saya mendadak kalah saat saya tanya bapak pengangkut belerang tentang bobot belerang yang biasanya ia bawa. “Ini cuma tiga puluh kilo, Mbak. Biasanya, bisa enam puluh sampai delapan puluh kilo,” katanya santai. Saya langsung kaget. Tiga puluh kilo itu setara bobot adik kecil saya dua tahun lalu. Dalam sehari, mereka bisa bolak-balik, naik-turun hingga 3-4 kali. Karenanya, saya pun termotivasi untuk berjalan cepat-cepat. Semakin cepat, semakin baik. 5. Terkadang, Apa yang Ingin Kita Capai Tak Selamanya Muncul Utuh di Depan Mata, Bila Tidak Ikhlaskanlah. Selalu Ada Sisi Baik yang Bisa Diambil dari Setiap Hal Kira-kira pukul setengah enam pagi, sampailah saya di puncak. Hawa dingin langsung menusuk kulit, karena rupanya angin bertiup kencang sekali. Saya yang semula melepas segala perlengkapan dingin mulai dari kupluk dan sarung tangan, buru-buru mengenakannya lagi. Dari kejauhan seorang teman menghampiri saya. Ia masuk dalam kloter pertama, sudah pasti sampai lebih dahulu. Tetapi dengan raut wajah kecewa ia melenyapkan antusiasme saya. “Blue fire-nya kecil banget, kayak api kompor.” “Oh, yasudahlah, mau gimana lagi?” Saya yang sudah lemas, makin lemas. Seorang teman menghibur. “Yasudah, kita bisa keliling-keliling dulu. Bagus banget, nih.” Sebuah kawah berwarna hijau-kebiruan terbentang luas di hadapan saya. Asap putih menyembul dari permukaannya. Orang bilang pakailah masker, belerangnya sangat menusuk. Tetapi, sedikit buntung di awal ternyata berbuah untung. Bau belerang yang menusuk ini tidak punya efek pada hidung saya yang banal, karena mampet sedari awal. Maka saya pun buru-buru sibuk naik undakan-undakan khas gunung yang mengitari saya, demi pemandangan indah dan berbeda dari ketinggian, sementara di sekeliling sibuk melakukan gerakan cepat mencopot masker saat berfoto, lalu buru-buru memakainya karena tidak tahan bau belerang. 6. Seberapapun Jauh Kamu Melangkah, Akan Selalu Ada Tangan-tangan Tak Terlihat yang Menjagamu Kira-kira pukul tujuh, saya memutuskan untuk turun. Pertama karena tidak tahan dingin. Kedua karena Matahari sudah cukup menyengat. Ketiga karena sudah puas. Rute turun, sama dengan rute naik. Hanya saja, saya cukup kaget saat tahu, jalur naik-turun ternyata tidak cukup luas, sementara jurang dalam dan lebar menganga di sebelah kiri. Rasa was-was kembali menyergap sebab saya jadi teringat, bahwa sejak pendakian, rupanya saya cenderung duduk istirahat di bebatuan atau gundukan kecil di bibir jurang. Kondisi gelap di awal pendakian membuat saya pikir perjalanan bakal aman-aman saja. Keberuntungan ke sekian hari ini. Cukup menyelamatkan bagi saya—pejalan super pemula yang lalai, merasa sudah cukup, lalu cenderung meremehkan. Bagaimana seandainya saya tidak hati-hati? Bagaimana jika di tengah jalan napas saya habis, di saat teman sekelompok justru meninggalkan? Semua pertanyaan itu membuat saya berpikir dan tersentil di tengah-tengah jalan turun. Dalam sebuah perjalanan naik dan turun gunung wisata yang sering kali terlihat remeh, dalam sebuah perjalanan hitungan dua-tiga jam, rupanya saya telah diingatkan. Semesta itu besar, ia luas dan tak berbatas. Sementara kita manusia, cuma berdiri kecil di tengah-tengahnya. Seperti debu yang bisa hilang dalam satu kibasan tangan, siapa kita berani merusak, lalu menantang angkuh seolah jadi yang paling kuat? 7. Alam Indonesia Memang Indah, Ironis Bila Justru Orang Luar yang Peduli Akan Hal Itu Foto oleh Claire Andre Peringatan selanjutnya muncul. Belum lama berjalan, pundak orang yang berjalan sejajar dengan saya, ditepuk dari belakangnya. Seorang pria bule, dengan nada sedikit marah, mencoba mengingatkan. Rupanya, orang itu baru membuang begitu saja satu botol air mineral yang sudah kosong isinya ke satu sisi jalan. Bule itu marah, lalu menyuruhnya memungut kembali sampahnya. Suatu hal yang cukup memalukan, mengingat orang lokal baru saja diingatkan oleh orang luar yang notabene, tidak memiliki suatu hubungan pun dengan alam Indonesia. Saya menengok. Orang itu berbicara kepada salah satu temannya ia pikir itu tempat sampah, sebab ada sampah serupa di sana. Tak jauh dari tempat ia membuang sampah, beberapa mural bertulis nama, inisial, hingga ucapan selamat menghiasi batu-batu besar di sisi kanan jalan. Saya membayangkan, si pria bule pastilah mengamuk jika melihat ini. Ya, ironis memang. Pria bule. Bukan orang Indonesia. 8. Jangan Meremehkan Alam Naik susah, turun pun susah. Sama seperti kemiringan tanah lumayan curam yang sanggup membuat detak jantung lebih cepat dan napas ngos-ngosan, turun dari Ijen tak bisa dianggap remeh. Seperti jalur naik yang terus menerus menanjak, bisa dibayangkan bagaimana jalur turunnya. Sebuah jalan setapak, di mana pengunjung harus benar-benar melewati turunan dari awal hingga akhir. Tak jarang, karena merasa lelah sekaligus menyiasati rasa lelah karena kaki jelas menjadi tumpuan badan, saya melihat banyak orang memilih berlari dengan risiko menabrak pohon atau justru jatuh berguling karena tidak mampu “ngerem”. Alhasil, kurang lebih dua jam perjalanan turun, telapak kaki, betis, dan lutut pun dibuat nyeri. Belum lagi panas menyengat yang rasa-rasanya membakar wajah. *** Sekitar pukul sembilan malam, akhirnya elf yang saya tumpangi sampai di rumah. Sehabis mandi dan bersih-bersih, saya menenggak satu tablet obat flu lalu tidur sepuasnya. Percayalah, dua hari setelahnya saya juga terpaksa beristirahat karena sakit dan menunda niat pelesiran saya sekian jenak. Kapok? Tentu saja tidak. Tapi yang jelas, saya akan persiapan dengan baik, dan jauh lebih berhati-hati di perjalanan berikutnya. *Tambahan Setelah agak sehat, sebetulnya saya sangat penasaran mengapa saya tidak bisa melihat blue fire yang sempurna. Setelah googling dan bertanya sana-sini, barulah saya mengerti, blue fire hanya bisa dilihat di malam hari, di mana pengunjung seharusnya sudah mendaki sejak pukul WIB. Tidak disarankan pula mengunjungi Ijen saat musim penghujan, selain nyalanya lebih terang saat musim kemarau, juga cukup rawan karena Kawah Ijen kerap kali mengelurkan gas beracun saat musim penghujan. Setelah mengetahui informasi ini, harus diakui saya sedikit menyesal karena mendadak memutuskan ikut trip tanpa persiapan. Blunder yang ke-sekian kalinya. Tapi ya sudahlah. Yang terpenting, selalu ada pelajaran yang bisa diambil. Toh, pergi ke suatu tempat bukan hanya tentang mengeksplorasi yang indah-indah saja, bukan? REKOMENDASI ARTIKEL KEREN PALING BARU sempat berkunjung ke Kawah Ijen pada Kamis (12/5/2022). Jika hendak naik kendaraan pribadi menuju Kawah Ijen, berikut beberapa tipsnya: 1. Berangkat maksimal pukul 01.00 WIB Petugas

Pendahuluan Kawah Ijen adalah salah satu destinasi wisata yang terkenal di Indonesia. Terletak di daerah Banyuwangi, Jawa Timur, kawah ini terkenal dengan fenomena blue fire dan airnya yang berwarna biru. Untuk mencapai kawah ini, Anda dapat menggunakan kendaraan umum atau mobil pribadi. Namun, jika Anda memilih menggunakan mobil pribadi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Siapkan Kendaraan Persiapkan mobil Anda sebelum perjalanan. Pastikan kondisi mobil dalam keadaan baik dan layak jalan. Periksa kondisi ban, rem, kaca spion, dan lampu. Pastikan juga Anda membawa ban cadangan dan alat-alat darurat seperti kabel jumper dan obeng. Siapkan Bahan Bakar Pastikan mobil Anda memiliki bahan bakar yang cukup sebelum berangkat. Jika Anda khawatir kehabisan bahan bakar saat di jalan, pastikan Anda mengisi bahan bakar di pom bensin terdekat sebelum memulai perjalanan. Siapkan Peta atau Aplikasi Navigasi Sebelum berangkat, pastikan Anda telah menyiapkan peta atau aplikasi navigasi yang dapat membantu Anda menentukan rute perjalanan. Jangan mengandalkan insting atau mengikuti petunjuk jalan dari orang yang tidak Anda kenal. Pilih Waktu yang Tepat Pilih waktu yang tepat untuk perjalanan. Jika Anda ingin melihat fenomena blue fire, pastikan Anda berangkat sekitar pukul malam. Namun, jika Anda ingin menikmati pemandangan kawah pada siang hari, pastikan Anda berangkat sekitar pukul pagi. Pastikan Anda Dalam Kondisi Sehat Sebelum berangkat, pastikan Anda dalam kondisi sehat dan prima. Jangan memaksakan diri jika Anda merasa tidak enak badan atau lelah. Pastikan Anda membawa obat-obatan yang mungkin Anda butuhkan selama perjalanan. Siapkan Uang Tunai Jangan lupa untuk membawa uang tunai yang cukup untuk membayar tiket masuk ke kawah. Pastikan juga Anda membawa uang receh untuk membayar parkir dan biaya lainnya. Pastikan Anda Membawa Barang Penting Pastikan Anda membawa barang penting seperti kamera, jaket tebal, dan air minum. Jangan lupa membawa makanan ringan atau bekal jika Anda ingin menyantap makanan selama perjalanan. Perjalanan Menuju Kawah Ijen Perjalanan menuju kawah Ijen membutuhkan waktu sekitar 2-3 jam dari kota Banyuwangi. Anda akan melewati jalan yang berkelok-kelok di pegunungan dan melewati beberapa desa kecil. Pastikan Anda berkendara dengan hati-hati dan mengikuti rambu-rambu lalu lintas yang ada. Perjalanan di Kawah Ijen Setelah tiba di kawah Ijen, Anda harus berjalan kaki sekitar 3 km untuk mencapai kawah. Jangan lupa membawa jaket tebal karena suhu udara di kawah sangat dingin. Pastikan Anda mengikuti petunjuk jalan yang ada dan tidak meninggalkan jalur yang telah ditentukan. Fenomena Blue Fire Salah satu hal yang membuat kawah Ijen terkenal adalah fenomena blue fire. Fenomena ini terjadi karena gas belerang yang terbakar dan menghasilkan api berwarna biru. Fenomena blue fire hanya dapat dilihat pada malam hari sekitar pukul dini hari. Air Berwarna Biru Di kawah Ijen, Anda juga dapat melihat air berwarna biru yang sangat indah. Air ini terbentuk karena kandungan belerang yang tinggi. Namun, jangan mencoba untuk mandi atau minum air di kawah karena air tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan. Keindahan Pemandangan Di kawah Ijen, Anda dapat menikmati keindahan pemandangan yang sangat indah. Anda dapat melihat kawah yang hijau, air biru, dan pegunungan yang menjulang tinggi. Pastikan Anda membawa kamera untuk mengabadikan momen yang indah ini. Pengalaman yang Tidak Terlupakan Mengunjungi kawah Ijen dengan mobil pribadi adalah pengalaman yang tidak terlupakan. Anda dapat menikmati keindahan alam yang luar biasa dan merasakan sensasi berjalan di kawah yang sangat indah. Pastikan Anda mempersiapkan diri dengan baik sebelum berangkat dan mengikuti petunjuk yang ada. Kesimpulan Mengunjungi kawah Ijen dengan mobil pribadi dapat menjadi pengalaman yang menyenangkan. Namun, pastikan Anda mempersiapkan diri dengan baik dan mengikuti petunjuk yang ada. Jangan lupa untuk membawa barang penting seperti kamera, jaket tebal, dan air minum.

Sebuahperjalanan mengunjungi Kawah Ijen yang terletak di timur pulau Jawa, seakan mengajarkan saya untuk kembali tahu diri agar tak pernah sekalipun meremehkan alam. 1. Setiap Tempat Berbeda: Punya Keistimewaan, Sekaligus Risikonya Masing-Masing. Saya kira, mengunjungi Kawah Ijen, sama seperti mengunjungi gunung-gunung wisata lainnya.

Kawah Ijen memiliki pesona tersendiri, sangat sayang untuk tidak dikunjungi. Road Trip Banyuwangi – Kawah Ijen Destinasi pertama yang saya kunjungi ketika liburan ke Banyuwangi adalah Kawah Ijen. Pada road trip kali ini saya menggunakan mobil pribadi dengan rute perjalanan Jogja-Surabaya-Situbondo-Bondowoso dengan tujuan ke base camp Kawah Ijen yaitu Bumi Perkemahan Paltuding yang terletak di perbatasan Bondowoso dan Banyuwangi. Total perjalanan yang saya tempuh dari Jogja hingga Bumi Perkemahan Paltuding kurang lebih 13 jam. Bumi perkemahan Paltuding Ijen Saya sampai di Bumi Perkemahan Paltuding pukul 5 sore. Sesampainya disana saya disambut dengan cuaca yang sangat dingin, pengunjung masih sepi, dan ada beberapa warung yang masih buka. Hal pertama yang saya lakukan adalah mencari homestay untuk beristirahat. Ada beberapa homestay disekitar Bumi Perkemahan Paltuding dengan harga 300K-350K permalam. Karena harga yang cukup mahal, akhirnya saya memutuskan untuk tidur di mobil saja. Parkiran di Bumi Perkemahan Paltuding sangat luas dan banyak warung makan yang buka dan menyediakan teras untuk duduk dan beristirahat. Saya memesan soto dan teh jahe hangat untuk makan malam. Biaya makan di warung cukup terjangkau dengan harga satu porsi soto 10K dan teh hangat 3K, cukup murah bukan. Jam 7 malam sudah ada beberapa orang yang berdatangan sekedar beristirahat untuk melakukan pendakian. Jam 10-11 malam lebih banyak lagi yang berdatangan karena pendakian menuju Kawah Ijen dibuka pukul 1 malam. Saya beristirahat sampai jam 12 malam lalu bersiap-siap mengganti pakaian dan memeriksa perlengkapan pendakian. Perlengkapan Pendakian Gunung Ijen Pemandangan Puncak Ijen Perlengkapan yang saya siapkan adalah 2 buah jaket, sarung tangan, shal, topi dan 3 botol air mineral ukuran sedang lalu satu bungkus roti. Tidak lupa saya menyewa masker respirator untuk menjaga pernapasan dari tajamnya bau belerang di puncak maupun kawah gunung ijen dan lampu senter untuk pendakian. Saya merogoh kocek 25K untuk menyewa masker dan senter. Sebelum pendakian saya kembali memesan mie rebus dah teh hangat untuk penambah stamina. Pukul 1 saya mulai melakukan pendakian. Saya membayar retribusi 5 ribu weekday untuk satu orang. Retribusi berbeda untuk weekend dan wisatawan mancanegara. Jangan difikir pendakian ke kawah ijen sepi. Pendakian sangat-sangat ramai. Ada yang menggunakan jasa guide ada yang berkelompok sambari membawa speaker pemutar music. Ada yang pasangan dan beberapa wisatawan mancanegara. Ada juga yang menggunakan jasa ojek troli jika memang stamina tidak cukup kuat untuk mendaki sampai ke puncak gunung ijen. Biaya Ojek troli Ijen Biaya yang dikeluarkan untuk jasa ojek troli sekitar 600-800 ribu rupiah untuk naik dan turun gunung. Silahkan saja bagi teman-teman yang berkeinginan melihat fenomena blue fire tetapi tidak cukup stamina untuk mendaki bisa menggunakan jasa ojek troli tapi tentu akan cukup merogeh kocek yang cukup mahal 300 – 400 ribu untuk naik. Tak perlu jasa guide menuju Ijen Terkait medan pendakian menuju puncak ijen, tenang saja jalan yang ditempuh sudah sangat bagus cukup lebar dan jangan takut untuk kesasar karena hanya ada satu jalur yang sangat lebar dan beberapa ada yang sudah disemen. Tidak perlu takut kesepian juga karena disepanjang perjalanan banyak sekali para pendaki lainnya. Pemandangan Kawah Ijen Namanya juga gunung pasti mendaki dong ya, yuhuii pendakian ke gunung ijen cukup menguras tenaga, dengan perjalanan yang selalu menanjak dan berliku. Lebih dari 5 KM untuk sampai ke puncak dengan perjalanan 3 jam. Untuk sampai ke pos pemberhentian pertama akan menempuh jarak 4 KM. Dari pos pemberhentian pertama saya mulai mencium bau belerang yang cukup tajam. Mulai persiapkan masker ya gaiss. Kalaupun kalian lupa membawa masker, di pos pemberhentian ini adak kok yang nyewain masker dengan harga 25K per masker. Bau belerang yang menyengat di Puncak Ijen Perjalanan dengan bau belerang yang cukup tajam dimulai. Di pos pemberhentian pertama dipenuhi pendaki lainnya untuk beristirahat termasuk saya. Dengan napas yang mulai ngos-ngosan ditambah bau belerang yang mulai memicu sakit pada dada saya. Dari sini saya mulai belajar memakai masker. Pertamakali saya memakai masker respirator dengan ukuran yang cukup besar membuat saya kurang sedikit nyaman saat memakainya, ditambah talinya yang sering kedodoran di rambut saya. Akhirnya saya memutusakan untuk menopang menggunakan tangan. Tips mengurangi bau belerang di Puncak Ijen Pelajaran yang pertama yang saya dapatkan adalah bernapas menggunakan mulut, hirup dan hembuskan melalui mulut agar bau belerang tidak tercium lagi. Bagi saya yang memiliki riwayat asma akan sedikit kewalahan, mulai dari mengaur napas melalui mulut, stamina yang mulai habis, jalan yang terus menanjak dan dada mulai sakit. Setelah pos pemberhentian pertama itu saya mulai kehabisan stamina, setiap 10 langkah saya berhenti, menstabilkan detak jantung yang mulai berdetak sangat cepat. Satu tips lagi untuk mengurangi bau belerang yang mulai menyengat dengan membasahi sapu tangan lalu ditempelkan ke hidung dan mulut agar bau belerang berkurang dan menyegarkan kembali pernapasan. Ini sangat membantu saya agar pernapasan tetap stabil. Sampai di puncak Ijen belum bisa liat blue fire Jam tangan telah menunjukan pukul saya masih belum sampai ke puncak. Baru setelah pukul saya sampai di puncak gunung ijen. Sebuah miskomunikasi yang saya terima. Saya pikir setelah sampai puncak ijen saya akan langsung melihat blue firenya. Ternyata tidak semudah itu ferguso. Teman-teman bisa memilih untuk stay saja di puncak gunung ijen atau menuruni kawah. Dari atas gunung jika beruntung juga bisa melihat fenomena blue fire. Semua tergantung arah angina, jika angin dari dasar kawah berhembus keatas kita bisa melihat blue fire tapi jika angin tidak berhembus ke atas, blue fire akan tertutup oleh asap. Saya memilih turun dong, karena saya pikir tidak jauh untuk turun, wkwkwkkwkw. Saya turun menuju kawah untuk bisa melihat fenomena blue fire secara dekat. Potret Blue Fire dari dekat Tidak butuh guide menuruni Kawah Ijen Pukul saya mulai berangsur2 menuruni bebatuan menuju kawah ijen. Ada beberapa bapak-bapak yang menawarkan jasa panduan untuk menuruni kawah. Tapi saya memilih sendiri saja karena banyak pendaki lainnya yang juga turun kekawah. Medan menuju kawah ijen dipenuhi bebatuan sulfur. Saya harus sangat berhati-hati, mengingat ada beberapa medan yang cukup curam dan licin. Saya membuthkan hampir satu jam untuk turun sampai ke kawah dan melihat secara langsung blue fire dari dekat. Subhanaulah, benar-benar indah dan menabjukan. Bebatuan terjal menuruni kawah ijen Tapi saya tidak bisa melihat terlalu lama karna asap dan bau belerang membuat mata sakit. Setelah beberapa jepretan dan perenungan di bawah kawah ijen saya memutusakan untuk kembali ke atas untuk melihat sunrise. Jam menunjukan pukul 5 pagi, langit sudah mulai melihatkan jingganya. Dari bawah saya baru menyadari bahwa perjalanan yang akan saya tempuh menuju puncak ijen sangat panjang dan tinggi. Hahhahaha, tetap semangat dong, dengan prinsip alon-alon asal kelakon. Dari kawah saya juga berjumpa dengan bapak-bapak yang berprofesi sebagai pengangkut belerang. Mereka menggunakan 2 keranjang anyaman yang dipukul dari kawah menuju puncak ijen. Jangan tanya beratnya, lebih dari 150 kg. Banyak spot foto bagus di Puncak Ijen Sampai di pertengahan jalan menuju puncak gunung ijen sunrise sudah terlihat dengan sangat indahnya. Tidak lupa jepret beberapa foto dong. Saya juga melihat dengan jelas kawah gunuh ijen. Sangat amat bagus, dan menabjukan. Saya baru sampai di atas puncak ijen pukul 6 pagi. Mulailah mencari spot foto yang ciamik dengan latar belakang kawah ijen. Kita bergeser ke puncak sebelah kiri dari kawah untuk mencari spot foto. Setelah ketemu spot foto yang ciamaik, tau-tau kawahnya mulai tertutup asap belerang, yah yah yah gagal dong. Tapi sesi fotonya tetap berlanjut, walaupun kawahn tidak terlihat begitu jelas. Puas sejam foto-foto saya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan menuju base camp. Pemandangan kawah ijen Jangan lewatkan naik ojek troli saat turun Puncak Ijen lebih murah Dari puncak gunung ijen beberapa bapak-bapak kembali menawarkan jasa ojek troli untuk turun dengan harga 200K per orang. Hmmm cukup menggiurkan, karena perjalanan kali ini hanya turunan saya memutuskan untuk jalan kaki saja. Ternyata di perjalanan turun banyak sekali spot foto yang ciamik dengan pemandangan perbukitan dan gunung. Cekrek cekrek cerek, beberapa pose telah didokumentasikan. Jangan lewatkan untuk berfoto terlebih dahulu sebelum naik ojek troli ya Lalu sampaikan saya menuju tempat permberhentian pertama itu. Ada beberapa mas-mas yang kembali menawarkan jasa ojek troli dengan harga 100K per orang. Huh huh huh, ku mulai tergiur alehandroh, akhirnya saya melakukan negosiasi dengan harga 100K untuk 2 orang, awalnya hanya negosiasi iseng saja, kalau masnya tidak mau saya juga berniat berjalan sampai kebawah. Akhirnya deal dengan harga 100K. Ku sangat senang mencoba naik ojek troli. Rasanya ngeri-ngeri sedap, melihat medan yang cukup landai dengan beberapa tikungan. Untung rem ojek troli sangat mantap jiwa, sehingga ku tak perlu takut lagi bertemu turunan yang merangkap tikungan. Selama perjalanan turun kebawah tidak ku lepaskan kesempatan untuk mengobrol dengan mas si pemberi jasa ojek troli. Sebut saja Mas Dimas, usianya kurang lebih 30 tahunan. Sudah berkerja jadi jasa ojek troli sekitar 4 tahun. Mas dimas bilang ada sekitar 150 orang yang bekerja sebagai penyedia jasa ojek troli. Penyedia jasa ojek troli hanya mempunyai wewenang untuk membawa wisatawan yang berkunjung ke gunung ijen. Mereka tidak bisa merangkap menjadi pembawa belerang dari puncak gunung. Jadi bisa disederhanakan ada 3 divisi di gunung ijen. Satu, divisi tambang yang terdiri dari penambang belerang yang berada di kawah, penambang yang hanya mengangkut belerang dari kawah menuju puncak menggunkan 2 keranjang dan penambang yang membawa belerang dari puncak menuju pos tiket menggunakan troli. Dua, divisi jasa penyedia ojek troli yang hanya menggangkut wisatawan dari pos tiket menuju puncak gunung ijen. Tiga, divisi wisata yang mengurus tiket, akses, dan fasilitas wisatawan yang ingin mendaki ke gunung ijen. Troli yang digunakan untuk mengangkut belerang dan mengangkut wisatawan juga berbeda. Troli belerang tidak dilengkapi dengan busa untuk wisatawan. Keasikan ngobrol dengan mas dimas sehinga tak terasa saya telah sampai di pos tiket. Terimakasih mas dimas yang telah membantu saya turun dari pos pemberhentian pertama menuju pos tiket. Saya sangat senang bisa merasakan naik ojek troli di kawah ijen. Ojek troli kawah ijen Siap siap baju bau belerang Sesampainya di parkiran mobil, saya mulai bersih-bersih. Baju yang saya pakai sudah mulai menyengat bau belerang. Semua pakaian akan bau belerang, tak terkecuali pakaian dalam. Untuk itu sesampai di parkiran jangan lupa untuk mandi atau sekedar mengganti semua pakaian dan menaruhnya di kantong plastik yang berbeda. Sampai sekarang setelah pakaian saya laundry, bau belerang belum juga hilang seutuhnya. Hmmh hm hmmmm saya akan mencari cara untuk meghilangkan bau belerang dari baju yang saya pakai sewaktu mendaki ke gunung ijen. Sekian perjalanan singkat saya menuju kawah ijen. Total 10 KM perjalanan dari pos tiket menuju puncak lalu kawah lalu kembali menuju pos pemberhentian pertama karena saya turun menggunakan ojek troli. Hal tersebut saya simpulkan karena sewaktu pendakian saya menggunakan smart watch untuk menghitung langkah, KM perjalanan dan detak jantung. Semoga saya diperkenankan untuk kembali melihat fenomena blue fire yang memikat hati. Sekian perjalanan ke kawah ijen. Terimakasih telah membaca blog saya, silahkan komen jika ada yang ditanyakan terkait perjalanan ke kawah ijen. With love, FONDINA. Indahnyakawah Ijen (koleksi pribadi) Ki-ka: Rita, Sodik, Wulan, Iwan, Pupung (koleksi pribadi) Pesona Kawah Ijen (koleksi pribadi) Aturan kunjungan melihat blue fire sangat dibatasi, hanya dibuka mulai jam 2 dini hari, dikendalikan dari Paltuding. Tujuannya adalah untuk pengendalian dan keamanan.
Puntadewa 99 trans merupakan penyedia layanan persewaan mobil atau carter mobil di Banyuwangi yang telah cukup lama berpengalaman bergerak di bidang jasa transportasi. Jl. Adi Sucipto 101, Desa/Kelurahan Sobo Kec. Banyuwangi, Kab. Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, Kode pos 68418 Buka Jam 0700 – 2000 WIB © 2023 Puntadewa Transport. All Rights Reserved. Published by
Sedangkanharga tiket masuk suaka margasatwa Kawah Ijen yaitu Rp20.000 saat hari biasa dan Rp30.000 saat akhir pekan bagi pengunjung lokal. Apabila kamu membawa kendaraan pribadi, maka kamu harus mengeluarkan biaya parkir yaitu Rp2.000 untuk kendaraan roda dua, sedangkan Rp10.000 untuk kendaraan roda empat atau lebih. Cara Wisata ke Kawah Ijen Termurah menurut versi gw Banyak banget emang paket wisata murah ke Kawah Ijen yang sering banget promonya nongol di feed instagram. Tapi mudah gak sih ke kawah ijen tanpa ikut paket Tour?? jawabannya SANGAT MUDAH, dan MURAH !! berikut gw share cara kesana dengan biaya yang sangat murahh Kalo kamu punya kendaraan pribadi macam motor atau mobil banyak yang bilang paling cost effective. Tapi jujur aja, karena ini lokasinya di ujung jawa, jadi kurang recomended kalau pake kendaraan pribadi, tapi kalau kamu emang punya waktu liburan yang sangat lama dan pengen seneng seneng dijalan di gak masalah tapi kalo gw sih emang mepet waktu buat liburan karena kerja. tapi kalau kamu bawa kendaraan pribadi jangan lupa camp dulu ya sebelum dan sesudah pendakian. Oh by the way, di gerbang masuk kawasan Kawah Ijen kamu juga bisa loh mendirikan tenda disini, ada kamar mandi dan toilet juga tapi tanpa air panas ya kamar mandinya ,, hehe Oke, berikut ini adalah cara berwisata murah ke Kawah Ijen versi paling mudah dan murah menurut gw; Kamu pesan tiket kereta dengan tujuan Stasiun KarangasemKNE Ini adalah stasiun kereta paling dekat dengan Desa Licin – Kawah Ijen. Jadi kalian jangan turun di Stasiun Banyuwangi Baru BW ya kalau turun disini bakal lebih jauh akses ke kawah ijen, tapi turun di Stasiun Karangasem KNE di Banyuwangi. Sampai di sana, kamu bisa memakai jasa rental mobil / jeep untuk menjemput kamu di stasiun. Nanti barang-barang kamu bisa tinggal di mobil, ini kalau kamu kesini rame-rame ya misal diatas 4 orang kamu bisa sewa mobil disini. Dijamin aman, mas supirnya bisa dipercaya. Alternatif lain, kamu bisa sewa motor/naik ojek motor Kalau gw sih lebih milih sewa motor. Ada banyak banget tempat buat sewa motor di depan stasiun, bahkan di area stasiunnya juga nyewain motor. perjalanan dari stasiun Karangasem ke Kawah Ijen cukup mudah, jalanannya bagus juga emang kondisi jalannya menanjak, sepi banget jam 12 malem dan dingin banget, udah pake kaos tangan masih aja tembus sampe ke tulang tulang. Jadi pastikan motornya fit yaa, gw saranin sih kesini pake motor yang diatas 125CC ya biar enakan bawanya, oiya kalau kamu orang baru pasti gak tau jalan menuju Kawah Ijen kan? Solusinya cuma satu PAKE MAPS, dah gitu aja.. jalannya cuma 1 dan ga cabang cabang. Tapi kalau budget cukup sih gw saranin sewa mobil aja, udah tinggal duduk dan pasti sampe dan ga ribet kudu taro barang barangnya dimana Perjalanan ke Kawah Ijen cukup mudah, karena kalau mau ke kawah ijennya kamu harus mendaki diatas jam 12 malam, dibawah itu belum boleh mendaki karena terjadi fluktuasi kadar sulfur di danau Kawah Gunung Ijen yang dapat menyebabkan gas beracun. Masa-masa munculnya gas beracun itu biasanya terjadi pada sore hari. Karena itu, masa aman pendakian bisa dilakukan dini hari hingga siang hari. Tips tambahan untuk yang berangkat dari Yogyakarta, karena keretanya memang cuma ada kereta ekonomi Sri Tanjung. Sistem kursinya 3-2. Jadi sangat gw sarankan sebelum masuk ke stasiun beli lah makanan atau roti roti, makanan sama minuman yang cukup agar tetap nyaman untuk perjalanan 13 jam 34 menit ini agar tidak menambah cost buat makan nasi goreng di dalem kereta yang harganya kali lipat .. Biaya trip Kawah Ijen updated September 2018Tiket Kereta Api Lempuyangan LPN – Karangasem KNE Rp Mobil & Supir 10 jam Rp Bisa muat 4-6 Masuk Kawah Ijen Rp 5000/ Guide Rp Motor Rp75rb/ Motor Kayanya sekitar Rp 300rb utk ppJadii, kalau dari Yogyakarta ke kawah ijen Versi termurah adalah pake tiket Kereta Api Sri Tanjung 94rb, Sewa motor75rb, tiket masuk 5rb.. Total 174rb udah sampe kawah ijen .. Berikut itinerarynya!2030 Sampai di stasiun tiba di pintu gerbang 2400 terbuka, bayar pintu masuk, mulai mendaki0300 tiba di puncak kawah0445 menunggu matahari terbit0630 Buat jalan kembali ke gerbang masuk0800 Istirahat & bersihkan diri Anda di salah satu warung di tempat parkir. Makan pagi!0830 Kembali ke stasiun Karangasem atau bisa langsung di lanjut ke Taman Nasional Baluran atau bisa langsung ke Bali juga bisa, Fyi ke bali naik kapal Feri dari Pelabuhan Ketapang ke Gilimanuk Bali cuma Rp Yang perlu dibawa Sepatu hiking – Gunung ijen adalah trek berbasis pasir. Tetapi sepatu olahraga juga bisa, pastikan Anda mengenakan kaus kaki panjang untuk menghindari pasir masuk ke kaki yaJaket – karena dingin dan bisa sangat berangin, bisa sampe 5 °CHead light / senter – Kamu akan membutuhkannya ketika hiking ke kawah karna lokasinya terjal dan baju ekstra dan kaos kaki – jika Anda banyak berkeringat, bisa ganti pas udah di tempat parkir buat balikBawalah air – Soalnya diatas ga ada yang jualan air ringan – untuk meningkatkan energi kerena lelah mendakiDan masker gas respirator – Kamu bisa menyewa harganya 25rb sekali sewa, karena bau belereangnya sangat menyengat Contact person Sewa Motor dan mobil dan homestay Ibu Subur / Bp. Abu Tholib 0852 361 55003 Baca cerita gw Backpaker ke BANYUWANGI Baluran, Kawah Ijen – Blue Fire, dan Pulau Merah Miftahul Huda Miftahul adalah pemilik dari Ini adalah blog pribadi milik Miftahul, yang sengaja dibuat untuk menyimpan cerita dikehidupannya, dan terkadang juga berbagi info yang bermanfaat disini. Read Next
\n ke kawah ijen dengan mobil pribadi
.
  • gnhmpa5m49.pages.dev/529
  • gnhmpa5m49.pages.dev/874
  • gnhmpa5m49.pages.dev/722
  • gnhmpa5m49.pages.dev/145
  • gnhmpa5m49.pages.dev/279
  • gnhmpa5m49.pages.dev/786
  • gnhmpa5m49.pages.dev/28
  • gnhmpa5m49.pages.dev/62
  • gnhmpa5m49.pages.dev/843
  • gnhmpa5m49.pages.dev/748
  • gnhmpa5m49.pages.dev/259
  • gnhmpa5m49.pages.dev/157
  • gnhmpa5m49.pages.dev/744
  • gnhmpa5m49.pages.dev/146
  • gnhmpa5m49.pages.dev/699
  • ke kawah ijen dengan mobil pribadi